Pakar Kamboja: “Covid-19 merupakan ujian bagi ASEAN untuk menunjukkan peran kepemimpinan dalam struktur kawasan

(VOVWORLD) - Wabah Covid-19 telah dan sedang memberikan tantangan besar yang belum pernah ada terhadap semua kawasan dan negara di dunia, di antaranya ada ASEAN. Pada latar belakang itu, pada pertengahan bulan April yang lalu, menurut gagasan Vietnam, negara Ketua ASEAN 2020, ASEAN telah mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi virtual istimewa ASEAN dan ASEAN+3 tentang bagaimana menghadapi wabah Covid-19.
Pakar Kamboja: “Covid-19 merupakan ujian bagi ASEAN untuk menunjukkan peran kepemimpinan dalam struktur kawasan - ảnh 1 Doktor Chheang Vannarith – Anggota Badan Eksekutif Institut Visi Asia (Foto: AVI)

Baru-baru ini, wartawan Radio Suara Vietnam (VOV) telah melakukan wawancara kepada Doktor Chheang Vannarith – Anggota Badan Eksekutif Institut Visi Asia (AVI), organisasi “think – tank” (penelitian, konsultasi kebijakan) papan atas Kamboja tentang hasil, makna serta peranan negara-negara di dua konferensi ini. Berikut ini isi wawancara tersebut.

Wartawan: Dua KTT virtual istimewa ASEAN dan ASEAN+3 tentang usaha menghadapi Covid-19 telah menunjukkan semangat “kohesif dan responsif” dari ASEAN dalam menghadapi gejolak-gejolak di kawasan dan di dunia. Bisakah bapak sebutkan hasil-hasil penting yang sudah dicapai pada dua konferensi ini?

Pakar: KTT virtual istimewa ASEAN dan ASEAN+3 telah berhasil menyampaikan 2 pesan utama. Pertama, menjunjung tinggi komitmen-komitmen politik para pemimpin di kawasan dalam menghadapi secara komprehensif dampak-dampak wabah. Satu cara pendekatan dari seluruh komunitas ASEAN telah ditekankan dalam Pernyataan bersama konferensi ini. Kedua, memperkuat lebih lanjut lagi koordinasi kebijakan di kawasan, khususnya dalam berbagi pengalaman dan informasi, menjamin rantai pemasokan internasional, terutama tentang obat-obatan dan kebutuhan-kebutuhan penting seperti pangan. Pesan terakhir adalah komitmen tentang keuangan dan sumbangan dalam Dana dalam menghadapi wabah Covid-19 dari ASEAN. Hal ini mempunyai peranan yang sangat penting guna membantu negara-negara mengatasi krisis. Tiga pesan ini telah menunjukkan secara jelas kepercayaan satu sama lain serta kepercayaan diri dari negara-negara ASEAN atas tantangan-tantangan.

Wartawan: Bagaimana penilaian bapak tentang peranan Vietnam selaku Ketua ASEAN 2020 pada dua konferensi ini?

Pakar: Perihal ASEAN bersama-sama berdiri di satu front dan punya suara bersama tentang masaalah-masalah besar di kawasan seperti krisis, bencana alam, wabah..... dan lain-lain mempunyai makna yang sangat penting. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa Vietnam selaku Ketua ASEAN 2020 telah melakukan secara sangat baik tugasnya ketika mengeluarkan gagasan tentang dua KTT istimewa yang lalu. Ini untuk pertama kalinya ASEAN mengadakan konferensi virtual antara pemimpin senior negara-negara di kawasan serta dengan pemimpin negara-negara mitra. Pada latar belakang mengalami banyak kesulitan karena wabah, semua konferensi ini memberikan sumbangan penting dalam memperkuat kerjasama kebijakan, berbagi pengetahuan, informasi dan pengalaman antara negara-negara. Menurut semangat tema ASEAN 2020, Vietnam telah berupaya mendorong keterkaitan dan tanggapan cepat dari ASEAN setinggi-tingginya. Pada waktu mendatang, menurut saya Vietnam selaku Ketua ASEAN akan terus mengembangkan fondasi digital dalam memperkuat interaksi antara negara-negara anggota, serta memperkuat koordinasi dengan Sekretariat ASEAN dalam menghadapi dampak-dampak wabah”.

Wartawan: Menurut bapak, bagaimana peranan dan pengaruh yang dimanifestasikan ASEAN dalam menghadapi masalah-masalah besar di kawasan, konkretnya ialah wabah Covid-19 kali ini?

Pakar: Wabah Covid-19 kali ini merupakan ujian bagi ASEAN untuk membuktikan kemampuan memimpin dalam mendorong reaksi kawasan terhadap krisis. Guna mencegah dan memberantas wabah secara berhasil-guna, dan mengurangi kerugian secara maksimal, maka memerlukan kesepakatan dan kepercayaan satu sama lain tidak hanya antara negara-negara ASEAN saja, tetapi juga antara semua negara mitra dalam ASEAN+3. Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea mempunyai banyak potensi dan banyak pengalaman dalam menangani krisis, oleh karena itu bagaimana bisa memobilisasi bantuan dari negara-negara ini adalah hal yang sangat penting, khususnya sumbangan untuk Dana menghadapi wabah Covid-19 dari ASEAN. Dan sekali lagi harus dikatakan bahwa Vietnam sudah melakukan secara sangat baik konektivitas ASEAN dengan tiga negara mitra tersebut”.

Wartawan: Bagaimana sumbangan-sumbangan yang diberikan Kamboja?

Pakar: Bagi Kamboja, ASEAN merupakan satu pilar penting dalam politik hubungan luar negeri. Usaha memperkokoh struktur kawasan ASEAN juga merupakan salah satu prioritas papan atas Kamboja. Oleh karena itu, Kamboja telah berupaya sekuat tenaga untuk turut membangun Komunitas ASEAN, serta berbagi pengalaman dalam mencegah dan memberantas Covid-19, meskipun sumber daya masih banyak terbatas. Pada dua konferensi istimewa tersebut, Perdana Menteri Hun Sen juga telah merekomendasikan beberapa gagasan seperti mekanisme pemberian bantuan ekonomi untuk negara-negara di kawasan, khususnya warga dalam kelompok rentan atau badan usaha kecil dan menengah, orang-orang yang harus menderita banyak pengaruh berat akibat wabah kali ini.

Wartawan: Terima kasih pak!

Komentar

Yang lain