(VOVWORLD) - Negeri Kamboja terkenal dengan keindahan klasik dari Angkor Wat, Angkor Thom yang megah, Istana Raja, pagoda Emas Perak yang khidmat atau merasa santai ketika menyambut waktu senja yang remang-remang di puncak gunung Bakheng pada sore hari. Dan semakin lebih menyenangkan dan bergelora ketika Anda Sekalian datang ke pertunjukan “Smile of Angkor” (Senyuman Angkor). Satu program kesenian khas yang dipertunjukkan oleh para seniman Kamboja akan membawa kita kembali ke masa kemakmuran Kerajaan Khmer pada lebih dari 1000 tahun dulu.
Program pertunjukan ini diikutsertai oleh lebih dari 300 seniman-seniwati dan pemain musik (Foto: ngoisao.net) |
“Smile of Angkor” dibuat oleh Pusat Pertunjukan dan Kesenian Siem Reap, Kamboja pada tahun 2009 dengan disutradarai oleh Zhang Yimou, seorang sutradara Tiongkok yang terkenal di dunia dengan karya-karya perfilman klasik dan program kesenian yang kolosal. Program “Smile of Angkor” diselenggarakan pada semua hari dalam sepekan di Pusat Pertunjukan dan Kesenian Siem Reap, Provinsi Siem Reap. Davis James, wisatawan Inggris dan Thu Trang wisatawan Vietnam memberitahukan: “Ketika datang ke sini, yang kami lihat ialah satu gedung teater yang besar dan dihiasi dengan sinaran lampu listrik yang berwarna-warni dan khususnya ialah ada sangat banyak wisatawan. Semua orang dengan antusias menyambut program kesenian yang khas ini”. “Bagi saya, sebenarnya mujur ketika dapat menikmati satu program kesenian yang khas seperti program “Smile of Angkor”, satu selar yang paling istimewa. Karena ini tidak hanya merupakan satu program kesenian yang merekonstruksikan sejarah negeri Kamboja, tapi juga kental dengan sifat perikemanusiaan”.
“Smile of Angkor” berdurasi 75 menit dan dibagi menjadi 6 bab yang meliputi: “Berdialog dengan dewa”; “Kerajaan yang makmur”; “Regenerasi para dewa”; “Legenda tentang laut susu”; “Berdoa demi kehidupan” dan “Senyuman Angkor”. Program pertunjukan ini diikutsertai oleh lebih dari 300 seniman-seniwati, pemain musik, diantaranya ada para seniman terkemuka dari Istana Raja Kamboja dan kesenian Kamboja. Hal yang khas ialah ada banyak di antara mereka yang adalah anak yatim-piatu atau anak-anak dari para korban bom dan ranjau pada masa peperangan. Dengan memakai berbagai busana tradisional, para seniman-seniwati mempertunjukkan tarian tradisional klasik dari Kamboja seperti Shiva, Apsara, tarian merak, tarian monyet, tarian lilin istana dan lain-lain. Profesionalitas dan ketrampilan yang mereka miliki telah mendapat ovasi kekaguman dari para penonton.
“Senyuman Angkor” juga adalah satu jamuan musik yang khas dengan mencukupi berbagai ragam musik tradisional Kamboja, dari musik pesta rakyat sampai musik istana dan musik ritual agama. Semua acara dibantu dengan lampu LED, sinaran lazer, penyemprotan air, asap, api, sistim audio dan cahaya mondern sehingga membuat para penonton tampak dapat berbaur pada kebudayaan Angkor yang sebenarnya di panggung. Saudara Chan Da, pejabat Direktorat Kesenian dan Audio Visual dari Kementerian Kebudayaan dan Kesenian Kamboja memberitahukan “Acara pertunjukan ini kental dengan sifat epos, ada kombinasi yang harmonis antara berbagai ragam kesenian untuk membawa para penonton menjelujuri sejarah dan kebudayaan Kamboja, dengan istana, arena pertandingan gajah, patung-patung Sang Buddha yang raksasa. Itulah kebanggaan dari orang Kamboja. Kemudian ialah adegan-adegan yang merah dan cemerlang yang direkonstruksikan dari penegakan keajabian Angkor Wat sampai gejolaj-gejolak sejarah dari imperium Angkor”.
(Foto: ngoisao.net) |
Tidak hanya mencapai sukses di bidang kesenian dan perikemanusiaan, acara pertunjukan “Smile of Angkor” juga mencapai sukses di bidang komersial. Berasal dengna jumlah total modal sebanyak 5 juta dolar Amerika Serikat, hingga kini, walaupun jumlah pendapatannya tidak dibocorkan, tapi mungkin sangat besar, karena menurut informasi dari kalangan pers, di antara 10 orang wisaawan yang datang ke Siem Reap ada tiga orang yang menonton program ini. Harga karcis rata-rata dari satu acara pertunjukan sebanyak dari 35-50 USD per orang. Pada tahun lalu, provinsi Siem Reap menyambut kedatangan lebih dari 3 juta wisatawan.
Kalau berkesempatan, marilah Anda Sekalian ikut serta dalam program “Smile of Angkor” untuk mengerti lagi satu periode yang cemerlang dari imperium Khmer dan ketenteraman dalam kehidupan kerja dan aktivitas sehari-hari dari warga Kamboja. Senyuman yang akrab dari negeri Pagoda termanifestasikan di wajah anak-anak, kaum lansia, usaha jual-beli dan juga ada dalam kerahasiaan di menara-menara batu. Lebih dari pada yang sudah-sudah, itulah senyuman yang akrab dalam menyambut semua orang yang datang ke negeri ini.