Restoran Khua Lao – Membawa Kuliner Laos kepada Pelanggan Vietnam

(VOVWORLD) - Jika pada beberapa tahun lalu kuliner Laos masih menjadi sesuatu yang asing bagi kebanyakan orang Vietnam, karena kuliner Laos hanya dijual di restoran-restoran yang mewah di Vietnam saja, sehingga tidak semua orang juga memiliki syarat untuk menikmatinya. Tetapi sejak restoran Khua Lao dibuka, tempat ini telah menjadi destinasi yang menarik bagi pengunjung Vietnam. Kuliner Laos telah menjadi lebih dekat  terhadap orang Vietnam dan setiap mahasiswa Laos ketika datang ke restoran ini semuanya merasa seperti mendapat peluang pulang ke rumah, sedangkan orang-orang Vietnam yang pernah belajar dan tinggal di Laos merasa seperti bisa hidup kembali pada masa lampau.
Restoran Khua Lao – Membawa Kuliner Laos kepada Pelanggan Vietnam - ảnh 1Restoran Khua Lao

Di sepanjang gang nomor 91, Jalan Chua Lang, distrik Dong Da, Ha Noi, ada serangkaian restoran Vietnam yang menjual masakan seperti bihun, kolak, bubur, pho.... Ke akhir ujung gang itu, Anda dapat mendengar suara musik Lao, musik Thailand yang  dipancarkan dari sebuah restoran kecil yang dimasang satu papan nama warna kuning yang sangat kecil "Khua Lao". Semua meja terpenuhi oleh tamu, baik di dalam maupun di luar  rumah.

“Ini untuk kedua kalinya saya datang di sini.  Menurut saya, makanan Laos agak sama dengan makanan Thailand, tetapi rasanya tidak begitu manis dan saya lebih menyukainya”.

“Ini juga untuk kedua kalinya saya datang di sini. Hampir semua jenis makanan di sini cocok dengan selera saya. Ruangan di sini tanpa dekorasi sama sekali, tetapi saya tidak menganggap ini sebagai satu yang minus melainkan yang plus dan cukup  dekat dengan Vietnam”.

Restoran Khua Lao – Membawa Kuliner Laos kepada Pelanggan Vietnam - ảnh 2Semua meja terpenuhi oleh tamu

Itulah perasaan Tram Anh dan Tra My ketika datang menikmati makanan Laos dan ruangan di restoran Khua Lao – satu restoran jalanan yang populer dengan masakan Laos, tanpa dekorasi yang aneh-aneh, hanya ada lebih dari puluhan set meja dan kursi plastik dengan antusiasme dan keramahan. Tra My mengatakan bahwa ia kembali ke restoran ini untuk kedua kalinya dan akan kembali berkali-kali lagi karena restoran ini memenuhi dua kriterium yaitu sesuai dengan seleranya dan harganya terjangkau, menunya juga sangat beragam.

Dang Thi Ngan, alumni Vietnam di Laos  tidak hanya datang sendiri, tetapi juga mengajak  teman-teman Vietnamnya untuk datang  untuk bersama-sama menikmati makanan Laos. Ia mengatakan:

“Saya pernah berkuliah di Laos, oleh karenanya saya ingin memperkenalkan masakan Laos. Di masa depan, saya ingin membawa teman-teman saya ke sini juga. Ketika  datang di sini dan dapat makan masakan-masakan ini, satu kecintaan yang penuh gairah dan satu nostalgia akan Laos kembali lagi, dan saya ingin  pergi ke Laos lagi. Di restoran ini ada musik Laos, dan  cara layanan sangat mirip”.

Restoran Khua Lao – Membawa Kuliner Laos kepada Pelanggan Vietnam - ảnh 3Beberapa makanan yang khas di restoran Khua Lao

Phoumphithut Upaseth, juga dikenal sebagai Thut – pemilik restoran Khua Lao yang berusia 27 tahun, mengatakan, sebagian besar pelanggan yang datang di sini adalah para pemuda, mahasiswa Laos di Vietnam, mahasiswa Vietnam yang pernah tinggal dan bekerja di Laos, dan orang Kamboja dan Thailand juga. Mereka datang tidak hanya sekali, bahkan beberapa orang datang setiap hari.

Phoumphithut adalah seorang lelaki muda yang berasal dari Huaphan, Laos, dan memiliki satu kecintaan yang sangat besar terhadap Vietnam. Setelah lulus, ia telah memutuskan untuk tinggal dan bekerja di Vietnam. Sekarang ia sedang menjadi dosen bahasa Laos di Sekolah Tinggi Bahasa dan Studi Internasional. Justru kesenangan mahasiswa Vietnam setelah setiap acara perkenalan tentang kebudayaan dan kuliner Laos menjadi motivasi bagi dia untuk membuka restoran tersebut.

“Para mahasiswa mengatakan bahwa mengapa dosen tidak membuka restoran. Kalau dosen membuka restoran, mereka akan datang untuk mendukung, dosen memasak sangat baik. Oleh karena itu, di tengah pandemi ini, saya ada lebih banyak waktu untuk membuka restoran.  Saya ingin memperkenalkan makanan Laos kepada semua orang, dan ketika setiap orang Laos merindukan kampung halaman dan tanah air, datanglah ke sini”.

Meskipun dibuka di tengah wabah (sejak November 2021), tetapi Khua Lao tidak hanya berdiri teguh saja, tetapi sangat berkembang, bahkan terkadang-kadang  kelebihan beban. Oleh karena itu, setelah Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek, Phoumphithut berniat akan membuka satu hingga dua restoran lagi untuk bisa melayani pelanggan secara tepat waktu. Ia menginginkan agar makanan Laos akan semakin menjadi dekat dengan warga Vietnam, turut mengurangi rasa rindu akan rumah, rindu akan aroma kampung halaman bagi warga Laos./.

Komentar

Yang lain