Indonesia “Tangguh” Meski Pernah Menjadi Episentrum Wabah di Asia pada 2021

Indonesia memasuki tahun 2021 dengan jumlah kasus infeksi dan kasus kematian akibat Covid-19 yang melonjak secara drastis, khususnya di pulau Jawa, pulau dengan jumlah penduduk terbesar di negeri ini, dan pulau wisata Bali, sehingga Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melaksanakan pembatasan-pembatasan sosial yang berskala besar. Pada saat ini, setiap hari di Indonesia tercatat lebih dari 10.000 kasus infeksi bersama dengan persentase kasus kematian yang kian meningkat. Indonesia lolos masuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah kematian nakes yang terbesar di dunia. Perekonomian Indonesia terus jatuh ke dalam resesi setelah 4 triwulan mengalami pertumbuhan minus secara berturut-turut, termasuk triwulan I 2021.

Menurut Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, jumlah kasus infeksi Covid-19 di Indonesia menurun secara cepat karena banyak warga Indonesia telah memperoleh imun hasil dari vaksin atau imun alami. Indonesia sekarang merupakan negara yang menduduki posisi ke-5 di dunia tentang laju vaksinasi Covid-19.

Juga menurut Menteri Kesehatan Indonesia, bantuan dan kerja sama internasional amat diperlukan dalam perjuangan global melawan pandemi. Indonesia mengapresiasi semua bentuk bantuan dari luar negeri di tengah pandemi, bersamaan itu siap berbagi ketika negara-negara lainnya memerlukan bantuan.

Indonesia Berupaya Tumbuh di Tengah Pandemi     

Berkat kebijakan-kebijakan multidimensi tersebut, Indonesia sekarang ini telah mengendalikan dengan sukses pandemi. Sejak Oktober tahun lalu, jumlah kasus infeksi Covid-19 menurun secara terus-menerus. Pada Desember lalu, jumlah kasus infeksi Covid-19 di Indonesia dikekang di taraf 200-300 kasus infeksi baru per hari. Pada akhir Oktober lalu, Indonesa membuka pintu bagi wisatawan mancanegara dan mempersingkat waktu isolasi menjadi tinggal hanya 3 hari untuk menyerap kedatangan wisatawan dan memulihkan ekonomi.

Dari mencari tahu tentang pengalaman negara-negara lainnya dalam pencegahan dan penanggulangan wabah, Indonesia kini menjadi satu dokumen hidup bagi semua negara dalam mempelajari pengalaman untuk mengatasi pandemi dengan strategi berlapis-lapis. Dari satu perekonomian yang mengalami pertumbuhan minus dan jatuh ke dalam resesi, Indonesia telah bangkit dengan prediksi pertumbuhan plus sebesar 4% pada 2021. Menurut pemeringkatan Nikkei Asia pada Oktober tahun lalu, Indonesia menjadi negara dengan kemampuan pemulihan pasca wabah yang tertinggi di Asia Tenggara. Pemulihan bisnis di Indonesia telah mencapai 91% pada Oktober 2021.

Event-event besar dalam negeri dan internasional telah diselenggarakan oleh  Indonesia seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, Turnamen Balap Motor World Superbike, dan serentetan sidang dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi G20 di mana Indonesia sebagai negara Ketuanya.

Pada awal Desember lalu, Presiden Indonesia, Joko Widodo dengan bangga mengumumkan, Indonesia menjadi salah satu di antara 5 negara di dunia yang telah mengendalikan dengan sukses pandemi Covid-19 di tingkat satu. Ini juga merupakan salah satu di antara 5 negara di dunia yang memiliki dosis vaksinasi Covid-19 lengkap yang tertinggi di dunia.

Namun menghadapi bahaya varian baru Omicron yang telah merembes Indonesia pada hari-hari terakhir tahun 2021, Indonesia terus “lepaskan pedal gas, tekan rem” untuk mencegah penularan varian baru dengan strategi-strategi berlapis-lapis. Jumlah hari isolasi bagi wisatawan mancanegara kembali ke tonggak isolasi dan karantina selama 10 hari.

Bukan episentrum wabah lagi, tetapi Indonesia tetaplah negara yang terdampak paling parah akibat pandemi di Asia Tenggara dengan lebih dari 4,2 juta kasus infeksi Covid-19 dan lebih dari 144.000 kasus kematian. Di samping itu, bahaya merebaknya gelombang-gelombang wabah baru masih ada. Oleh karena itu, seluruh masyarakat Indonesia tengah bersinergi mengendalikan wabah, menuju ke satu penyakit endemik, bersamaan itu melanjutkan peta pembangunan tanah air dalam jangka pendek dan jangka panjang, seperti tema yang dikeluarkan Ketua G20 Indonesia, “Pulih bersama-sama, pulih lebih kuat lagi”.