Tambah mencintai kampung halaman dari sekolah di negeri jutaan gajah

(VOVWORLD) -  Sekolah Nguyen Du adalah salah satu di antara sekolah-sekolah yang melaksanakan pola dwi bahasa di Laos dan juga adalah salah satu di antara 10 sekolah pelopor di Laos dengan jumlah pelajar pandai yang selalu menduduki prosentase tinggi dan banyak pelajar memperoleh penghargaan nasional. Di sekolah ini, para pelajar tidak hanya belajar bahasa Vietnam saja, tapi juga belajar banyak mata pelajaran lain dalam bahasa Vietnam. 
 
Tambah mencintai kampung halaman dari sekolah di negeri jutaan gajah - ảnh 1Para pelajar sekolah Nguyen Du (Foto: VOV) 

Lirik-lirik yang beken tentang Presiden Ho Chi Minh dinyanyikan secara asyik oleh para pelajar sekolah dwi bahasa Nguyen Du Vientiane, Laos. Di sekolah ini, para pelajar dapat belajar bahasa Vietnam, belajar lagu-lagu Vietnam, ikut serta dalam aktivitas-aktivitas ekstrakulikuler  dan sayembara-sayembara tentang bahasa Vietnam yang sangat bermanfaat.

“Para guru memberikan pengajaran sangat baik, saya mudah mengerti. Para guru menaruh banyak perhatian kepada kami”.

“Saya suka belajar bahasa Vietnam. Belajar bahasa Vietnam sangat mudah, menggembirakan dan bermanfaat. Para guru sangat cermat dan gembira”.

Sekolah dwi bahasa Nguyen Du adalah sebuah sekolah yang besar dan sekolah titik berat untuk komunitas orang Vietnam di kota Vientiane, Laos. Tidak hanya mengajarkan pengetahuan kepada para pelajar saja, sekolah ini seperti satu rumah kedua, tempat dimana ada para guru yang sepenuh hati memelihara rasa cinta terhadap kampung halaman untuk  para pelajarnya. Pada kira-kira 5 tahun lalu, sekolah ini hanya memiliki kelas-kelas untuk tingkat sekolah dasar, tapi, karena kebutuhan anak-anak para diaspora Vietnam dalam belajar bahasa Vietnam semakin meningkat, maka sekarang ini, sekolah ini telah membuka 12 klas. Pada tahun ajar 2016-2017, sekolah ini punya 1.600 pelajar, sebagian besarnya ialah anak-anak diaspora Vietnam dan yang ayah atau ibunya  adalah orang Vietnam. Kira-kira 30% pelajar  adalah anak-anak para diaspora Vietnam yang sedang hidup di Laos, sisanya adalah anak-anak para pejabat Laos yang menyukai dan mempunyai hasrat belajar bahasa Vietnam. Dengan satu klas yang punya tiga obyek pelajar yang berbeda-beda seperti itu, maka taraf bahasa Vietnam mereka belum merata. Ini merupakan  satu kesulitan bagi para guru dalam mengelola dan memberikan pengajaran. Ibu guru Tran Thi Bich Van memberitahukan: “Para pelajar kami sangat suka belajar bahasa Vietnam, ikut serta dalam ekstrakulikuler dengan bahasa Vietnam, tapi mereka belum fasih berbahasa Vietnam, itu juga merupakan masalah yang sedang kami hadapai dan kami berpikir bagaimana membantu mereka. Para pelajar kami sekarang ini belum pandai berkomunikasi. Mereka belum percaya diri dan aktivitas ekstrakulikuler belum banyak diadakan”.

Tambah mencintai kampung halaman dari sekolah di negeri jutaan gajah - ảnh 2Upacara pembukaan tahun ajar 2016-2017 di sekoleh Nguyen Du (Foto: VOV)

Sekarang ini, bagi mata pelajaran bahasa Vietnam di sekolah Nguyen Du, para pelajar belajar mata pelajaran ini sebagai satu bahasa asing dengan 4 sampai 6 jam belajar sepekan sesuai dengan setiap tingkat khas. Di samping itu, ada tiga klas yang melakukan eksperimen program dwi bahasa, di antaranya, para pelajar akan dapat belajar bahasa Vietnam dan mata pelajaran lainnya dengan bahasa Vietnam. Ibu guru Sup-po-soong adalah orang Laos yang telah pernah hidup dan bekerja di Vietnam selama bertahun-tahun. Dengan bekal bahasa Vietnam yang baik dan pengalaman dalam mengajar, sekarang ini, dia sedang mengajar mata pelajaran matematika untuk 3 klas dwi bahasa di sekolah ini. Dia mengatakan: “Saya adalah guru orang Laos, mencintai orang Vietnam dan bahasa Vietnam. Saya selalu bertanya kepada pelajar apakah mereka mengerti ketika saya berbahasa Vietnam. Saya harus memiliki akar bahasa, saban hari, saya harus mencari kata-kata yang bisa dimengerti oleh pelajar. Mata pelajaran matematika ini sangat sulit. Saya harus menterjemahkan buku pengajaran unutk orang Vietnam ke bahasa Laos lalu mengajarkannya kepada para pelajar”.

Walaupun menjumpai lebih banyak kesulitan dalam pekerjaan manajemen, tapi Badan pimpinan dan lebih dari 100 guru di sekolah ini selalu berupaya keras untuk memelihara rasa cinta terhadap bahasa Vietnam di kalangan para pelajar, membantu mereka lebih  mencintai dan berkaitan dengan negeri Vietnam. Ibu guru Tran Thi Bich Van mengatakan: “Pertama-tama, kami ingin memberikan bantuan dalam hal kaset dan foto agar jam belajar bahasa Vietnam menjadi lebih hidup-hidup. Melalui itu, mereka bisa mengerti lebih lanjut lagi tentang negeri dan manusia Vietnam. Kami juga ingin memiliki kaset tentang aktivitas kebudayaan dan pemandangan alam Vietnam”.

Pada upacara pembukaan tahun ajar 2016-2017 lalu, Kuasa Usaha Sementara Vietnam di Laos telah menyampaikan hadiah yang diberikan oleh istri Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc kepada para guru dan pelajar sekolah ini yang meliputi pesawat komputer, buku dan peralatan belajar untuk membantu para guru dan pelajar sekolah ini lebih kondusif dalam mengajar dan belajar bahasa Vietnam.  

Komentar

Yang lain