Kelas Khe Ca Berkontribusi Dalam Melestarikan Kebudayaan Etnis Dao

(VOVWORLD) - Di provinsi pegunungan Yen Bai, terdapat kelas-kelas yang sangat istimewa, yang dijalankan oleh para seniman dan individu yang bersemangat untuk tujuan melestarikan dan mempromosikan identitas budaya tradisional. Kelas di Dusun Khe Ca, Kecamatan Luong Thinh, Kabupaten Tran Yen, Provinsi Yen Bai adalah contohnya. 
Kelas Khe Ca Berkontribusi Dalam Melestarikan Kebudayaan Etnis Dao - ảnh 1Kelas khusus untuk warga etnis Dao di Dusun Khe Ca  (Foto: vov)

Meskipun cuacanya panas dan gerah, lebih dari 50 siswa, termasuk pria dan perempuan dari berbagai usia yang adalah warga etnis minortas Dao di Dusun Khe Ca, Kecamatan Luong Thinh, Kabupaten Tran Yen masih bekerja keras, rajin mengikuti kelas khusus. Ibu Duong Thi Mai, Sekretaris Resor Partai Dusun Khe Ca, berkata: 99 persen rumah tangga di Khe Ca adalah warga etnis minoritas Dao. Sebagian besar dari mereka berbicara lancar dalam bahasa mereka sendiri, tetapi tentang tulisan dan makna, dan adat istiadat tidak semua orang juga tahu. Karena itu, kelas aksara Dao diselenggarakandan  sejak hari pertama telah didukung kuat oleh rakyat.

“Saya merasa sangat bermanfaat. Misalnya, setiap tulisan tentang pendidikan, tentang manusia, melakukan pekerjaan amal, dan tentang adat istiadat etnis.”

Aksara Nom Dao adalah sistem aksara Tionghoa, yang dieja ke bahasa etnis Dao. Orang yang bisa berbicara bukan berarti dia bisa menulis aksara. Dalam aksara Dao ada 214 set, agar dapat menulis dan membaca dengan benar, siswa harus menghafal dan mengingat aturan; sekaligus harus mengingat kata-kata khusus yang tidak sesuai dengan aturan apa pun. Ketika  selesai belajar huruf, siswa baru belajar cara menggabungkan kata-kata dan kalimat. Begitulah kesulitan pada saat para siswa yang hanya memegang cangkul dan bajak maka ketika memegang pena dengan sangat canggung, tetapi para siswa semua bertekad untuk belajar. Saudara Trieu Sinh Luan, seorang siswa, mengatakan:

“Kelas memiliki lebih dari 50 siswa, kami belajar pada hari Selasa dan Sabtu. Meskipun sibuk dengan bercocok tanam tapi setiap hari sekolah, semua siswa datang ke kelas secara cukup.”

Berhasil belajar aksara, siswa akan dapat membaca buku. Buku-buku di kelas sangat menarik, membantu pembaca memahami dengan benar dan penuh ritual pemujaan dan cara melakukan ritual dalam kehidupan kultural dan spiritual masyarakat Dao. Trieu Van Vuong, seorang siswa di kelas, dengan bersemangat berkata:

“Itu adalah identitas etnis Dao. Kami perlu mengkonservasikan dan melestarikan identitas etnis, oleh karenanya saya berpartisipasi dalam penelitian dan pengkajian.”

Kelas Khe Ca Berkontribusi Dalam Melestarikan Kebudayaan Etnis Dao - ảnh 2Para siswa belajar aksara sambil mencari tahu tentang adat istiadat etnis mereka  (Foto: vov)

Di kelas khusus ini, semua siswa terinspirasi oleh gurunya yang antusias yaitu seniman Trieu Quy Tin, yang dianggap sebagai "khazanah" dokumen yang hidup dan berharga tentang bahasa Nom Dao di daerah. Khawatir tentang kebudayaan etnis Dao dalam bahaya kehilangan, seniman Trieu Quy Tin telah bersama dengan orang-orang yang berprestise di daerah itu, pergi ke setiap rumah tangga untuk berbicara dan memobilisasi kaum muda untuk pergi ke sekolah. Dia berbicara tentang hal yang baik dan keindahan budaya, adat istiadat dan terutama nilai-nilai bahasa etnis mereka, dan berupaya menggugah dan menyalakan api bergairah tentang bahasa dan tulisan di hati anak muda. Pembentukan dan pemeliharaan kelas bahasa Nom Dao bukan hanya menjadi kunci untuk melestarikan kebudayaan etnis, tetapi juga membantu masyarakat di sini mengembangkan ekonomi mereka berdasarkan pengetahuan yang telah mereka pelajari. Sejak adanya kelas tersebut Bapak Tin tidak takut jarak jauh, hujan, dan cuara panas, dua kali seminggu dia pergi ke kelas untuk mengajari para siswa. Seniman Trieu Quy Tin, mengatakan bahwa mengajar aksara dan bahasa berarti berkontribusi pada pelestarian dan promosi nilai-nilai  ritual, ritus, dan adat istiadat yang baik dari warga etnis Dao.

Kelas aksara Nom Dao di Dusun Khe Ca tidak hanya menggugah dan menyalakan api semangat untuk melestarikan dan mempromosikan identitas kebudayaan etnis, tetapi juga membantu warga di sini lebih bersatu, bersinergi dalam pekerjaan bersama, dalam pembangunan dusun dan kampung halaman, dan tanah air menjadi lebih kaya dan indah serta bahagia.

Komentar

Yang lain