Keyakinan Memuja Raja Hung: Pusaka Budaya Non-Benda Khas Masyarakat Vietnam

(VOVWORLD) - Keyakinan memuja Raja Hung diakui UNESCO sebagai pusaka non-benda pada 2012. Ia dinilai memainkan peranan penting dalam kehidupan spiritual masyarakat Vietnam, melambangkan kehidupan abadi, dan semakin kuat mengakar menjadi identitas budaya yang khas dan tipikal Bangsa Vietnam.
Keyakinan Memuja Raja Hung: Pusaka Budaya Non-Benda Khas Masyarakat Vietnam - ảnh 1Ilustrasi (Foto: VOV)

Menurut banyak peneliti, “Keyakinan Memuja Raja Hung” adalah sebagian budaya keyakinan memuja nenek-moyang Bangsa Vietnam,  yang dicerminkan dalam peribahasa: “Minum air, ingat pada asal-usulnya”. Ia merupakan paduan budaya regili, mengkonektivitaskan masa lampau, masa kini, dan masa depan, dan merupakan tali interaksi yang erat antarmanusia, antarkomunitas berbagai etnis masa kini. Ia dan Perayaan Kuil Hung di Provinsi Phu Tho mengejawantahkan keterkaitan masyarakat dengan makna: “Dong bao”, dengan arti “dong” yaitu “bersama”, sedangkan “bao” yaitu “bungkusan”. Ia juga berkaitan dengan legenda Lac Long Quan-Au Co. Dan juga menggambarkan bahwa Bangsa Vietnam mempunyai asal-usul bersama, terdapat darah bersama yaitu Lac Hong. Profesor Nguyen Chi Ben, Anggota Dewan Pusaka Nasional menegaskan:

“Keyakinan memuja Raja Hung merupakan satu keyakinan yang memainkan peranan teramat penting di alam bawah sadar masyarakat dan kehidupan masyarakat. Semua institusi dan raja dalam sejarah sangat menaruh perhatian pada keyakinan memuja Raja Hung. Bisa dikatakan bahwa ini merupakan keyakinan yang kekal dan juga merupakan sandaran bagi bangsa dan masyarakat. Ia juga merupakan benang merah untuk menciptakan persatuan bangsa”.

Para peneliti juga menilai bahwa keyakinan memuja Raja Hung mengandung nilai-nilai moral tradisional yang baik. Segalanya, pemujaan para Raja Hung dan para pahlawan yang berjasa kepada rakyat dan negara menunjukkan rasa hormat kepada orang tua, rasa berterima kasih kepada pendahulu, yang merupakan dasar untuk menegakkan nurani dan karakter masyarakat. Pemikiran tentang pendahulu dan Raja-Raja Hung, tentang orang-orang yang berjasa kepada rakyat dan negeri telah memberikan rasa kemanusiaan yang mendalam dalam komunitas masyarakat, menegaskan agar masyarakat bertindak sesuai standar moral dan memperkokoh kepercayaan pada perlindungan dan kesaksian nenek moyang – para Raja Hung. Di samping itu, keyakinan memuja Raja Hung juga memiliki nilai patriotisme, kemerdekaan dan kemandirian. Doktor Sejarah Tran Van Hung, Universitas Hung Vuong, di Provinsi Phu Tho menilai:

“Pusaka keyakinan memuja Raja Hung di Provinsi Phu Tho yang dimuliakan dunia internasional karena ia memiliki jasa yang teramat besar. Nilai pertama yaitu persatuan nasional dan keterkaitan masyarakat. Nilai kedua, saat minum air ingat pada asal-usulnya, merealisasikan moral tradisional yang eksis selama ribuan tahun pada bangsa ini. Nilai ketiga yaitu asal-usul bangsa. Semua nilai ini merupakan inti budaya bangsa Vietnam, merupakan dasar untuk melaksanakan persatuan seluruh bangsa”.

Menurut data statistik Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, hingga sekarang di wilayah  Vietnam  ada lebih dari 1.400 situs pemujaan Raja Hung, istri, anak dan para hulubalang yang terkait dengan Raja Hung. Khususnya, di Provinsi Phu Tho terdapat 345 situs peninggalan sejarah yang berhubungan dengan keyakinan memuja Raja Hung, di antaranya, yang terpenting adalah situs peninggalan sejarah Kuil Hung, pusat Acara Haul Cikal Bakal setiap tanggal 10 bulan tiga penanggalan Imlek. Tidak hanya di dalam negeri, komunitas orang Vietnam di luar negeri pun membangun kuil pemujaan Raja Hung di luar negeri seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia dan lain-lain. Begitu pula di negara-negara lain seperti Rusia, Republik Czech dan sebagainya juga ada tempat pemujaan Raja-Raja Hung.

Para pakar UNESCO menilai, “Keyakinan Memuja Raja Hung” merupakan pusaka yang memiliki nilai menonjol di dunia, memacu pemahaman bersama semua bangsa dalam mendorong nilai-nilai itu. Dokumen “Keyakinan Memuja Raja Hung” dari UNESCO juga menunjukkan bahwa nilai pusaka mengejawantahkan rasa hormat kepada nenek-moyang, menurut semangat “Minum Air, Ingat pada Asal-Usulnya”. Menjadi pusaka budaya non-benda, Keyakinan Memuja Raja Hung diharapkan akan memacu pemahaman masyarakat di banyak negara di dunia tentang rasa berterima kasih kepada nenek-moyang serta sikap menghormati keanekaragaman budaya.

Komentar

Yang lain