Upaya “mengekspor” sastra Vietnam pada zaman integrasi

(VOVWORLD) - Bertahun-tahun belakangan ini, beberapa sastrawan  Vietnam telah dimuliakan dan mendapat  penghargaan internasional dengan karya-karya sastra yang mengesankan. Seiring dengan itu, banyak karya sastra Vietnam yang diterjemahkan dan diterbitkan ke dunia telah menunjukkan bahwa kesusastraan “Made in Vietnam” sedang menggeliat jauh.

Menyosialisasikan dan “mengekspor” buku Vietnam tidak hanya merupakan cara memperkenalkan kepada sahabat-sahabat internasional tentang karya-karya sastra Vietnam yang baik dan khas saja, melainkan juga merupakan cara mengembangkan pariwisata dan menyosialisasikan citra dan kebudayaan Vietnam. Ini juga merupakan peluang bagi kesusastraan Vietnam menaklukkan  pasar-pasar yang tinggi tuntutannya.

Upaya “mengekspor” sastra Vietnam pada zaman integrasi - ảnh 1 “Kisah tentang petualangan sang jengkerik” diterbitkan di Tiongkok pada bulan 1/2018 (Foto: Bich Thuan/VOV)

Sejak tahun-tahun  60-an dari abad XX, karya “Catatan harian dalam penjara” ciptaan Presiden Ho Chi Minh telah diterjemahkan dalam banyak bahasa seperti Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan sebagainya. Sampai sekarang, banyak orang masih terus membaca dan masih ada orang yang terus menterjemahkan dan menerbitkan  koleksi  puisi dalam banyak bahasa yang lain. Kisah pendek : “Kisah tentang petualangan sang jengkerik” ciptaan pengarang terkenal Vietnam, To Hoai – buku yang telah diterjemahkan dalam bahasa asing yang paling banyak di Vietnam telah tiba di lebih dari 40 negara dan teritori di dunia. Ini merupakan dua di antara karya-karya tipikal dari kesusastraan Vietnam yang dibeli hak ciptanya oleh Balai-Balai Penerbitan asing, diterjemahkan dalam bahasa yang lain dan diterbitkan  di pasar-pasar internasional. Kesusastraan Vietnam, bahasa Vietnam juga dikenal oleh dunia melalui seni kata, khususnya para pengarang seperti Nguyen Trai, Ho Xuan Huong, Cao Ba Quat, Nguyen Khuyen dan lain-lain. Namun, terbanding dengan jumlah karya Vietnam yang besar, itu hanya merupakan sebagian yang sangat kecil. Penyair Nguyen Quang Thieu, Wakil Pertama Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengarang Asia-Afrika, Wakil Ketua Asosiasi Pengarang Vietnam mengatakan:

“Kesusastraan Vietnam belum cukup besar untuk menarik Balai-Balai Penenerbitan di dunia guna mencari dan membeli hak cipta  untuk diterbitkan dan diterjemahkan. Kita bisa menyosialisasikan  dengan cara menterjemahkan buku kita. Kalau melaksanakan hal itu maka karya-karya Vietnam mulai muncul. Beberapa tahun belakangan ini, para sastrawan Vietnam telah mendapat banyak penghargaan sastra  melalui penterjemahan sendiri."

Kenyataan menunjukkan bahwa kesusastraan justru merupakan “jembatan” yang menghubungkan tepian-tepian yang masih ada perbedaan tentang institusi, kebudayaan, bahasa dan adat-istiadat. Vietnam pernah melakukan akulturasi kebudayaan-kebudayaan besar melalui kesusastraan seperti Rusia, Perancis, Inggris, Jerman, Tiongkok, Amerika Serikat dan sebagainya dan sebaliknya, kesusastraan Vietnam juga dikenal  oleh dunia melalui karya-karya yang terkenal pada akhir periode komtemporer, terutama karya-karya dalam massa peperangan. Bapak Nguyen Quang Thieu menyatakan:

“Pada kenyataannya, kita punya karya-karya yang sangat baik. Setelah tahun 1975, beberapa karya telah diterjemahkan karena ada sifat yang berbeda dengan kesusastraan Vietnam pada masa peperangan atau waktu sebelumnya.  Dan beberapa orang asing hanya memperhatikan hal itu. Tapi setelah separo abad peperangan berakhir, perhatian orang asing menjadi lebih luas. Mereka ingin mencari tahu tentang karya-karya yang mencerminkan kehidupan di pedesaan, karya-karya tentang bagaimana para pemuda sekarang hidup, karya-karya tematik tentang keindahan kebudayaan Vietnam.”

Kesusastraan Vietnam punya khazanah sejarah dan nilai yang tak ternilaikan harga-nya dan “mengeskpor” sastra masih menjadi  hasrat dari kalangan pengarang dalam negeri. Untuk memperkuat integrasi kebudayaan Vietnam dengan dunia internasional, di antaranya ada kesusastraan dan kesenian, Kementerian Informasi dan Komunikasi Vietnam telah membuat “Rencana menyosialisasikan hasil cetakan  Vietnam ke luar negeri tahap 2016-2020” yang menetapkan target seperti: Melalui hasil cetakan untuk memperkenalkan berbagai nilai kebudayaan dan spiritual bangsa kepada sahabat-sahabat internasional, Menyosialisakan dan menegaskan hak cipta negara terhadap karya-karya Vietnam yang bernilai.

Selama bertahun-tahun belakangan ini dengan upaya pengarang sendiri serta unit-unit penerbitan telah ada lagi banyak karya sastra  Vietnam yang diperkenalkan ke dunia. Selain beberapa sastrawan lama, banyak pembaca asing telah mengenalbanyak nama dari kesusastraan dalam negeri seperti Bao Ninh, Nguyen Huy Thiep, Nguyen Nhat Anh, Ho Anh Thai, Phan Thi Vang Anh, Nguyen Ngoc Tu, Nguyen Ngoc Thuan dan sebagainya. Penyair Nguyen Quang Thieu memberitahukan:

“Beberapa tahun ini, temu pergaulan antara Vietnam dan dunia, khususnya negara-negara yang ingin melihat Vietnam, ingin masuk ke Vietnam secara lebih kongkret dalam masalah-masalah politik dan ekonomi atau kerjasama yang lain, pertama-tama, mereka mencari tahu tentang kesusastraan Vietnam. Karena, tidak ada yang lebih baik dengan  melalui kesusastraan atau kebudayaan Vietnam, mereka bisa mengerti manusia Vietnam di bidang-bidang seperti ideologi, perasaan, pendangan, cara hidup, kebudayaan dan sebagainya. Oleh karena itu, kita  harus mengeluarkan strategi. Ketika kita sudah ada strategi, haluan dan dana karya yang besar maka kita bisa memilih karya-karya kontemporer yang sungguh-sungguh terkemuka untuk disebar-luaskan  secara berangsur-angsur.”

Sudah bertahun-tahun ini , Asosiasi Pengarang Vietnam selalu aktif melaksanakan program memperkenalkan kesusastraan nasional ke dunia sebagai satu strategi menyosialisasikan kesusastraan/kebudayaan Vietnam. Sudah ada lebih banyak lagi pengarang dan karya Vietnam telah dikenal oleh komunitas internasional. Hal itu menunjukan bahwa untuk menuju ke tujuan “mengeskpor” sastra Vietnam, perlu ada sinergi, dari pengarang, penyair, balai penerbitan sampai kalangan penterjemah, dengan begitu  bisa membawa kesusastraan Vietnam melakukan integrasi internasional. .

Komentar

Yang lain