Dialog Shangri-La: Membangun Kawasan Asia-Pasifik yang Damai dan Stabil

(VOVWORLD) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Keamanan Kawasan Asia (Dialog Shangri-La) ke-20 telah berakhir pada Minggu (4 Juni, di Hotel Shangri-La, Singapura setelah berlangsung selama tiga hari. Pusat perhatian dialog Shangri-La tahun ini berfokus pada banyak masalah panas situasi keamanan dunia, dampaknya terhadap Asia, dan mengusahakan solusi untuk membina kepercayaan dan kerja sama untuk bersama menghadapi semua tantangan.
Dialog Shangri-La: Membangun Kawasan Asia-Pasifik yang Damai dan Stabil - ảnh 1Dialog Shangri-La tahun ini berlangsung selama tiga hari dengan partisipasi sekitar 600 utusan asal 49 negara  (Foto: AFP)

Selama beberapa tahun terakhir, Dialog Shangri-La telah menjadi satu forum yang terbuka dan netral bagi semua pihak untuk membahas pandangan atas masalah-masalah pertahanan dan keamanan yang penting di Kawasan Asia-Pasifik.

Pada tahun ini, angka sekitar 500 utusan peserta dan agenda yang padat dengan tujuh sidang paripurna, enam sesi pembahasan dan banyak pertemuan sela telah menunjukkan bahwa Asia-Pasifik kian menarik perhatian dari dunia. Namun, hal ini juga mencerminkan kenyataan keamanan kawasan yang sedang menghadapi banyak tantangan seperti persaingan antarnegara adi kuasa, pematuhan hukum internasional dan penggunaan kekuatan militer dalam menangani masalah-masalah antarnegara adi kuasa dan antara negara-negara adi kuasa dengan negara-negara lain di kawasan, sengketa wilayah, lingkungan, dan sebagainya.

 

Shangri-La Menjunjungi Tinggi Tanggung Jawab Kolektif dan Hukum Internasional

Dalam konteks itu, agenda dialog Shangri-La tahun ini berfokus dalam membina kepercayaan dan peranan negara-negara adi kuasa di kawasan, menjunjung tinggi tanggung-jawab kolektif dan hukum internasional dalam mengontrol semua risiko dan persaingan. Banyak pendapat menyatakan bahwa tempat-tempat panas seperti Ukraina, Republik Rakyat Demokratik Korea atau Sudan telah sekali lagi menunjukkan bahwa semua tindakan sepihak telah menggoyangkan kepercayaan negara-negara tentang prinsip umum hukum maupun hubungan-hubungan internasional, melalui itu menciptakan bahaya menghancurkan stabilitas dan keamanan tidak hanya terhadap Kawasan Asia-Pasifik saja, tetapi juga seluruh dunia.

Dalam pidato penting selaku pembicara utama di Dialog Shangri-La, Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanaese, menekankan bahwa dengan pemahaman jangka panjang tentang membangun perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan, Dialog Shangri-La menjunjung tinggi nilai semua pembahasan yang terus-terang dan konstruktif. Penjagaan perdamaian dan keamanan bukanlah tugas yang bisa dipikul  sendiri oleh negara manapun, karena kemakmuran kawasan selalu didorong dengan keberbagian. Menurut PM Anthony Albanese, stabilitas Kawasan Asia-Pasifik hanya dijamin dengan tanggung jawab kolektif.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Kanada, Anita Anand, menegaskan Kanada selalu mencari eksistensi bersama dan kerja sama. Strategi Indo-Pasifik tidak hanya satu dokumen kebijakan, tetapi pembangunan satu kawasan yang aman dan stabil menuntut sumbangan-sumbangan nyata.

Shangri-La 2023 juga menyaksikan partisipasi banyak wakil dari Uni Eropa. Eropa dan Asia-Pasifik memiliki kepentingan langsung terhadap keamanan satu sama lain dan semua pihak ingin menjadi mitra yang tepercaya dan bersama mendorong keamanan. Wakil Senior urusan Kebijakan Keamanan dan Hubungan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell menegaskan bahwa semua tantangan yang sedang dihadapi dunia tidak membolehkan ada solusi lain kecuali memperkuat kerja sama yang kuat.

 

Mendorong Visi Bersama bagi Kawasan

Satu sorotan yang menarik perhatian besar di Dialog Shangri-La tahun ini ialah pembahasan “Peranan memimpin dari Amerika Serikat di Indo-Pasifik”. Pada pembahasan ini, Menteri Pertahanan Amerika Serika, Lloyd Austin, menegaskan komitmen negara ini tentang satu Kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Pemimpin Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengatakan bahwa keamanan di Indo-Pasifik tidak bisa dilewatkan dan semua upaya sepihak untuk mengubah status quo di kawasan ini tidak bisa diterima dan Amerika Serikat akan bersama dengan para mitra mendorong visi bersama bagi kawasan.

Dialog Shangri-La: Membangun Kawasan Asia-Pasifik yang Damai dan Stabil - ảnh 2Satu sesi pembahasan dalam rangka Dialog Shangri-La 2023   (Foto: IISS)

Terkait dengan salah satu masalah yang paling diperhatikan di Dialog Shangri-La tahun ini ialah hubungan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Meskipun Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Tiongkok, Li Shangfu mengeluarkan cara-cara pendekatan yang saling bertentangan dengan perdamaian, stabilitas dan keamanan di Asia-Pasifik pada dialog tahun ini, tetapi opini umum masih menilai bahwa kedua pihak tidak mengusahakan satu perang dingin baru. Satu prospek yang positif dan lebih hangat dalam hubungan Amerika Serikat-Tiongkok adalah hasil yang dinantikan banyak negara untuk berkontribusi pada upaya menangani tantangan-tantangan bersama.

Diadakan sejak 2002, selama beberapa tahun terakhir, Dialog Shangri-La telah memberikan satu fondasi yang berharga, terbuka dan netral untuk membahas pandangan atas masalah-masalah pertahanan dan keamanan penting di Kawasan Asia-Pasifik. Dialog Shangri-La kian menegaskan peranannya sebagai salah satu forum utama tentang dialog keamanan regional dan internasional.  

Komentar

Yang lain