Dunia Memperkuat Upaya Menghadapi Pandemi Covid-19

(VOVWORLD) - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) angkatan ke-75, dari 3 sampai 4 Desember 2020, mengadakan sidang khusus virtual tentang usaha menghadapi pandemi Covid-19. Sidang yang dihadiri para pemimpin dan kalangan ilmuwan asal 100 negara dan organisasi internasional terkemuka ini dianggap sebagai upaya global baru dan paling patut diperhatikan dalam perang melawan pandemi terbesar bagi umat manusia pada abad XXI.
Dunia Memperkuat Upaya Menghadapi Pandemi Covid-19 - ảnh 1Sekjen PBB, Antonio Guterres (Foto: UN) 

Laporan yang diumumkan Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) pada Rabu (3/12), menilai: pandemi Covid-19 bisa mendorong 32 juta orang di 47 negara paling kurang berkembang di dunia ke dalam situasi kemiskinan ekstrim. Khususnya, apabila tanpa adanya tindakan-tindakan internasional, target-target pembangunan global akan terlewatkan.

 

Mendorong Upaya Global dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

Berbicara di depan sidang tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa sampai sekarang, pandemi telah merampas jiwa lebih dari 1,5 juta orang di dunia dan semakin memperburuk tantangan-tantangan jangka panjang lainnya, di antaranya ketidaksetaraan gender dan perubahan iklim. Menurut peringatan Sekjen PBB, dunia mungkin harus menghadapi dampak-dampak wabah Covid-19 untuk puluhan tahun mendatang, bahkan ketika vaksin pencegah penyakit disahkan untuk digunakan. Sekjen PBB menunjukkan bahwa, kemajuan-kemajuan ilmiah yang cepat dicapai selama waktu belakangan ini patut mendapat pujian, tetapi vaksin bukan “obat luar biasa” untuk menghadapi wabah Covid-19 yang tengah merajalela di seluruh dunia. Sekjen Antonio Guterres juga mengulangi lagi imbauan bahwa vaksin Covid-19 seharusnya dianggap sebagai “sejenis barang umum global” untuk dibagikan kepada penduduk di seluruh dunia, sekaligus mengimbau sumbangsih dari negara-negara untuk menebus kekurangan pos keuangan senilai 4,3 miliar USD dalam menghadapi wabah Covid-19 untuk waktu dua bulan mendatang.

Dunia Memperkuat Upaya Menghadapi Pandemi Covid-19 - ảnh 2Para utusan menyediakan satu menit untuk mengheningkan cipta para korban Covid-19, dalam satu sidang, 3/12/2020 (Foto: UN)

Sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB masa bakti 2020-2021, Ketua ASEAN tahun 2020 dan khususnya mendapat penilaian tinggi dari komunitas dunia dalam hal pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19, Vietnam yang diwakili Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc menyampaikan satu pesan penting kepada sidang tersebut. Pesan ini merekomendasikan 6 poin, di antaranya menghargai sentralitas PBB, memperkuat koordinasi kebijakan, bersolidaritas untuk beraksi, memperkuat kerja sama internasional serta upaya institusi-institusi multilateral dalam manajemen global guna melawan Covid-19; menempatkan kepentingan warga sebagai dasar semua kebijakan dan tindakan dengan prioritas utama menjaga kesehatan dan jiwa manusia, menjamin agar penduduk di semua negara dan teritorial bisa memperoleh vaksin dan obat Covid-19 dengan ongkos terjangkau. Sebagai Ketua ASEAN 2020, Vietnam dan negara-negara ASEAN menyepakati banyak gagasan dan kerja sama dalam menghadapi Covid-19, seperti: Dana ASEAN menghadapi Covid-19, gudang cadangan alat medis darurat tingkat kawasan; Kerangka strategi menghadapi situasi-situasi kesehatan darurat ASEAN, dan sebagainya.

 

Kebutuhan dan Kecenderungan Kerja Sama Menghadapi Pandemi

Hanya beberapa hari sebelum Sidang Istimewa MU PBB, pada 30 November lalu, ASEAN dan Uni Eropa telah mengadakan Konferensi Virtual Menteri ASEAN-Uni Eropa (AEMM) ke-23, membahas hubungan di masa depan, masalah-masalah internasional, khsuusnya cara melakukan kerja sama untuk menghadapi pandemi Covid-19 dan menciptakan strategi pemulihan cepat. Di konferensi ini, Menteri negara-negara ASEAN dan Uni Eropa menyepakati makna penting kerja sama di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), termasuk pemberian penilaian objektif tentang cara menghadapi pandemi. Dua belah pihak ingin terus bekerja sama dalam upaya menghadapi wabah Covid-19 dan mencapai pemulihan yang berkelanjutan, sesuai kerangka pemulihan komprehensif ASEAN. Konferensi tersebut juga memacu untuk mendorong kerja sama guna memperkuat kesiapan serta kapasitas menghadapi krisis-krisis kesehatan publik sekarang dan untuk masa depan, sesuai target pembangunan yang berkelanjutan poin 3 tentang kesehatan dan kebahagiaan

Bisa dilihat bahwa menghadapi dampak wabah yang kian serius, kebutuhan dan kecenderungan kerja sama internasional dalam menghadapi pandemi pun kian meningkat. Sebagai negara anggota yang bertanggung jawab kepada PBB, Vietnam menginginkan agar “komunitas internasional dapat mengembangkan tekad dan kekuatan masing-masing bangsa, serta solidaritas dan kerja sama internasional yang kuat untuk bersama-sama mengatasi pandemi Covid-19 dan membangun satu masa depan yang lebih baik bagi setiap negara dan semua warga. Vietnam bersedia memberikan kontribusi dalam perjalanan yang luhur itu”.

Komentar

Yang lain