Eropa Menggencarkan Kontrol terhadap Berbagai Grup Teknologi Raksasa

(VOVWORLD) - Pada tanggal 7 Maret, Undang-Undang tentang Pasar-Pasar Digital (DMA) dari Uni Eropa resmi berlaku secara penuh. Ini dianggap sebagai langkah keras Uni Eropa untuk mengontrol tindakan bisnis yang kontroversial dari grup teknologi raksasa. 
Eropa Menggencarkan Kontrol terhadap Berbagai Grup Teknologi Raksasa - ảnh 1Ilustrasi  (Foto: AFP/VNA)

Undang-Undang tentang Pasar-Pasar Digital (DMA) diumumkan dan dilaksanakan oleh Uni Eropa pada tahun lalu. Namun, badan-badan pengelola Uni Eropa mengeluarkan batas waktu 6 bulan bagi 6 grup teknologi raksasa untuk melakukan perubahan sesuai permintaan sebelum DMA resmi berlaku secara komprehensif pada 7 Maret.

 

Memperketat Kontrol terhadap Big Tech

Menurut isi DMA, Uni Eropa memasang merk “Penjaga Pintu Gerbang” menyelenggarakan jasa inti dari Internet terhadap 6 grup teknologi raksasa, meliputi Alphabet, Amazon, Apple, Meta, Microsoft dari Amerika Serikat (AS) dan ByteDance dari Tiongkok, pemilik aplikasi TikTok. Menurut itu, 22 jasa fondasi dari 6 grup teknologi ini, di antaranya ada App Store dari Apple, Facebook, Instagram dan WhatsApp dari Meta, platform video YouTube, peramban web Chrome dari Google dan Safari dari Apple, dan sebagainya akan dikontrol ketat oleh badan-badan pengelola Eropa. Kalau ditemukan ada pelanggaran terhadap DMA, seperti persaingan yang tidak adil, kurang kontrol terhadap isu atau informasinya salah, dan sebagainya, maka 6 grup tersebut akan terkena sanksi dengan 10 hingga 20 persen omset global, akan dilarang beberapa kegiatan kalau melanggar kembali.

Eropa Menggencarkan Kontrol terhadap Berbagai Grup Teknologi Raksasa - ảnh 2Ibu Margrethe Vestager, Wakil Presiden Komisi Eropa  (Foto: AFP/VNA)

Ini dianggap sebagai tindakan keras Uni Eropa terhadap berbagai grup teknologi raksasa setelah bertahun-tahun diperdebatkan sengit di sekitar pengelolaan persaingan dan pengontrolan tindakan bisnis yang dianggap tidak adil oleh Eropa. Bukti bagi tekad itu ialah, pada tangga l4 Maret, Uni Eropa memutuskan untuk mendenda Apple dari AS dengan uang sebanyak 1,84 miliar Euro (2 miliar USD) karena melanggar undang-undang antimonopoli dari blok ini ketika mencegah aplikasi musik Spotify dan berbagai jasa musik online lain, karena tidak memberitahu pengguna tentang opsi pembayran di luar aplikasi App Store dari Apple. Wakil Presiden Komisi Eropa, sekaligus adalah Anggota Eropa utusan Antimonopoli, Ibu Margrethe Vestager juga meminta Apple supaya menghapuskan semua pembatasan di App Store untuk menjamin mematuhi semua ketentuan dalam DMA. Dia memperingatkan:

Hal yang teramat penting ialah harus memaksa berbagai perusahaan seperti Apple supaya harus memikul tanggung jawab atas pelanggarannya terhadap hukum Uni Eropa. Jika mereka menyalahgunakan posisi dominannya di pasar, kami akan  menemukan tindakan-tindakan yang ilegal itu.”

Menurut kalangan pakar teknologi, ketika DMA berlaku secara komprehensif, berbagai grup teknologi besar seperti Apple, Alphabet harus mengizinkan pengguna iPhone di Eropa mengunduh aplikasi di luar App Store. Pengguna juga tidak dipaksa untuk menggunakan pilihan default untuk rangkaian layanan utama. Ketentuan ini menghentikan situasi produk Apple hanya berkaitan dengan peramban Safari, sistem operasi Android yang hanya menggunakan aplikasi cari dari Google. Microsoft juga tidak henti-hentinya memaksa pengguna untuk menggunakan peramban Edge. Selain itu,  pencarian di Internet juga mengalami perubahan. Berapa hasil pencarian di google akan mucul secara berbeda karena DMA melarang perusahaan teknologi yang memprioritaskan layanan mereka sendiri.

Pengguna juga  berhak tidak menggunakan data pribadi untuk tujuan priklanan. Khususnya, Meta membolehkan pemisahan akun Facebook ke luar akun Instagram, dengan demikian, grup ini tidak bisa berdasarkan  informasi yang dikumpulkan pengguna dari 2 platform untuk memilih iklan yang disampaikan kepada pengguna.

 

Peluang bagi Perusahaan-Perusahaan Teknologi Kecil

Di samping membatasi kekuasaan yang kian meningkat dari berbagai grup teknologi raksasa, salah satu hal yang patut diperhatikan yang diberikan oleh DMA ialah potensi mendorong pengembangan berbagai perusahaan teknologi yang berskala kecil dan menengah. Pakar Christope Carugati dari Perusahaan Konsultasi Digital Competition, menilai bahwa berbagai perusahaan teknologi kecil di Eropa mendapat keuntungan DMA ketika memiliki lagi banyak pilihan dan ruang perkembangan. Ini juga dianggap sebagai salah dari tujuan utama ketika Uni Eropa menyusun DMA, karena selama ini, berbagai perusahaan teknologi Eropa sedang melemah di bawah tekanan persaingan besar dari berbagai grup teknologi raksasa dari AS dan Tiongkok. Wakil Presiden Komisi Eropa, Ibu Margreth Vestager, memberitahukan:

DMA memberikan kepentingan bagi semua pihak peserta pasar digital, karena  seluruh pandangan DMA ialah pasar digital perlu terbuka untuk memberikan pembaruan dan persaingan serta pilihan bebas untuk pengguna.”

Menilai DMA sebagai satu strategi tepat dari Uni Eropa, tetapi, Sophie Dembinski, Direktur Periklanan di Ecosia, perusahaan pembangunan perkakas pencari Internet yang bermarkas di Jerman, mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menilai akan terdapat perubahan-perubahan besr di pangsa pasar di pasar teknik digital. Berbagai grup teknologi yang dikontrol oleh DMA sedang membuat rencana-rencana hukum untuk memprotes Uni Eropa. Menurut Apple, pemaksaan Uni Eropa terhadap grup ini untuk melakukan perubahan-perubahan di sistem operasi iOS, peramban Safari atau App Store akan membuat para pengguna dan pengembang mengalami banyak risiko keamanan, ketika pihak ketiga bisa menginstal aplikasi yang berbahaya di sistem, dengan demikan meningkatkan penipuan dan pelanggaran  hak pribadi pengguna. 

 

Komentar

Yang lain