Forum Asia Boao Dorong Peranan Asia dan Dialog

(VOVWORLD) - Dengan tema: “Asia dan dunia: Tantangan bersama dan tanggung jawab bersama”, Konferensi tahunan Forum Asia Boao (BFA) tahun ini fokus mendorong kerja sama, meningkatkan peranan bimbingan dari Asia dalam menghadapi tantangan-tantangan bersama global.
Forum Asia Boao Dorong Peranan Asia dan Dialog - ảnh 1BFA tahun ini berlangsung dari tanggal 26 sampai 29 Maret, di Pulau Hainan, Tiongkok (Foto: AFP)

Konferensi tahunan Forum Asia Boao (BFA) tahun ini berlangsung dari tanggal 26 sampai 29 Maret, di Pulau Hainan, Tiongkok, dengan acara pembukaan resmi diselenggerakan pada 28 Maret. Dengan partisipasi dari 2.000 utusan lebih asal 60 negara dan teritori, ini merupakan forum dialog terbesar di Asia tentang masalah-masalah manajemen regional dan global. 

Mendorong peranan Asia

Konferensi tahun ini berfokus pada lima topik utama, antara lain: ekonomi dunia, inovasi sains teknologi; pembangunan sosial, kerja sama internasional; bersama-sama mengatasi tantangan. Selama 4 hari berlangsung, diselenggarakan lebih dari 40 sesi pembahasan tentang topik-topik besar dari perekonomian dunia, perubahan iklim, transformasi energi, teknologi, bangkitnya dunia Selatan, dan sebagainya. Bersama dengan sidang tahunan, BFA juga mengatakan serentetan forum tematik seperti: Forum kesehatan global; Forum inovasi dan sains-tenologi internasional; Forum keamanan dan pembangunan ekonomi global, Forum revitalisasi pedesaan. 

Forum Asia Boao Dorong Peranan Asia dan Dialog - ảnh 2Para utusan pada Forum Asia Boao 2024 (Foto: Forum Asia Boao)

Yang patut diperhatikan, BFA tahun ini memberikan perhatian besar terhadap proses integrasi ekonomi regional dan pertumbuhan ekonomi di Asia. Menurut penilaian BFA tahun ini, Asia tetap menjadi kawasan yang memberikan paling banyak kontribusi pada pertumbuhan ekonomi global, bersama dengan itu, memprakirakan bahwa PDB tahun ini mencapai rata-rata  4,5%. Oleh karena itu, peningkatan peranan Asia merupakan salah satu titik berat BFA tahun ini. Ini juga merupakan pesan yang dikeluarkan Anggota Tetap Kongres Nasional Tiongkok, Zhao Leji, dalam pidatonya pada acara pembukaan BFA, ketika mengimbau kerja sama dan meningkatkan peranan bimbingan dari Asia dalam perekonomian global: 

“Menghadapi tantangan-tantangan besar dari kemerosotan berjangka panjang dari ekonomi global, kita perlu bersama-sama melaksanakan ide-ide pembangunan global, memperdalam kerja sama di semua bidang, menguasai peluang dari revolusi teknik dan pergeseran industri baru, memelihara dan memperkokoh motivasi-motivasi pertumbuhan baru, mendorong pola pembangunan yang berkelanjutan, hijau, dan rendah karbon. Kita akan menggunakan motivasi kuat dari Asia untuk memimpin pemulihan ekonomi dunia”. 

Di samping imbauan-imbauan tentang penguatan peranan pemimpin dari perekonomian-perekonomian Asia, banyak makalah pada konferensi tersebut juga menyampaikan pesan-pesan yang memperingatkan bahaya meningkatnya ketegangan geopolitik global, sehingga menimbulkan fragmentasi ekonomi, konfrontasi keamanan. Oleh karena itu, BFA tahun ini menyemangati Asia yang memikul tanggung jawab bersama, mendorong dialog, bersinergi menangani semua tantangan global untuk menciptakan perdamaian dan kemakmuran. Menurut mantan Perdana Menteri Prancis, Jean-Piere Raffarin, pada latar belakang hubungan internasional di dunia masih mengalami perpecahan besar seperti sekarang, peranan forum-forum seperti BFA sangatlah penting: 

“Forum Asia Boao memainkan peranan khusus dalam manajemen global. Sebagai forum Asia, BFA mengajak negara-negara lain di dunia untuk bersama-sama berpikir, bersama-sama menggelar proyek-proyek bersama untuk menghadapi tantangan-tantangan bersama. Kita sedang berada dalam latar belakang yang sangat serius, oleh karena itu membutuhkan keprihatinan bersama”.

Sifat keterbukaan Tiongkok

Sebagai negara tuan rumah BFA dan perekonomian terbesar ke-2 di dunia, informasi-informasi terkait dengan pertumbuhan ekonomi dan kebijakan-kebijakan ekonomi makro, Tiongkok juga mendapat perhatian besar BFA tahun ini. Dalam laporan yang diumumkan di BFA, Bank Pembangunan Asia (ADB) mengeluarkan penilaian yang agak hati-hati tentang prospek ekonomi Tiongkok tahun ini, ketika menganggap bahwa tantangan-tantangan tentang ketidakseimbangan dalam perekonomian Tiongkok bisa berdampak negatif terhadap pertumbuhan produktivitas negara ini. Namun, beberapa pakar yang menghadiri BFA tahun ini beranggapan bahwa indeks-indeks optimis dari ekonomi Tiongkok pada bulan-bulan awal tahun ini menunjukkan bahwa negara ini tetap bisa mencapai target-target yang sudah ditetapkan, di antaranya pertumbuhan PDB sebanyak 5% pada tahun ini, dari situ berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi dunia. 

Pada BFA, banyak pejabat Tiongkok mengatakan bahwa negara ini tetap mengejar kebijakan membuka ekonomi, mematuhi ketentuan-ketentuan ekonomi dan perdagangan internasional dengan standar tinggi, bersamaan dengan itu berkomitmen untuk memperbaiki lingkungan investasi, berangsur-angsur menghapuskan pembatasan-pembatasan perusahaan-perusahaan asing dalam mendekati pasar di bidang produksi. Di beberapa bidang baru, khususnya manajemen kecerdasan buatan (AI), Tiongkok memberitahukan akan aktif ikut serta dalam mekanisme-mekanisme manajemen global.

Komentar

Yang lain