Gelar-gelar mulia yang diberikan Indonesia kepada Presiden Ho Chi Minh

(VOVWORLD) - Hubungan sesaudara istimewa antara Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Indonesia, Soekarno tidak hanya dipuji oleh rakyat kedua negeri saja, tetapi juga diakui oleh pemerintah kedua pihak. Pada kunjungan bersejarah selama 10 hari yang dilakukan Presiden Ho Chi Minh di Indonesia pada tahun 1959, Negara Indonesia menyampaikan gelar-gelar mulia kepada Presiden Ho Chi Minh untuk mencatat semua sumbangan yang Beliau berikan dalam hubungan antara kedua negara serta perdamaian dan kemerdekaan dunia.

 

Gelar-gelar mulia yang diberikan Indonesia kepada Presiden Ho Chi Minh - ảnh 1Foto tentang acara penyampaikan gelar Doktor honoris causa kepada Presiden Ho Chi Minh di Universitas Padjadjaran (Foto : Huong Tra/VOV) 

Gelar Doktor satu-satunya dalam kehidupan

Dalam rangka kunjungan di Indonesia dari 27/2 sampai 8/3/1959, Presiden Ho Chi Minh mengunjungi kota Bandung, Jawa Barat, tempat pengadaan Konferensi Non-Blok Asia-Afrika dan tempat dimana ada Universitas Padjadjaran yang terkemuka. Di sini, Presiden pertama Indonesia, Soekarno menganugerahkan gelar Doktor honoris causa kepada Presiden Ho Chi Minh.

Profesor, Doktor Rina Indiastuti, Rektor Universitas Padjadjaran (UNPAD), Kota Bandung, mengatakan: “Dalam sejarah Universitas Padjadjaran, pada tanggal 2 Maret 1959, Presiden Ho Chi Minh telah datang ke Kota Bandung, mengunjungi Universitas Padjadjaran dan menerima gelar Doktor Kehormatan di bidang hukum. Indonesia pada umumnya dan Universitas Padjadjaran pada khususnya mendapat kehormatan istimewa menyampaikan gelar ini kepada Presiden Ho Chi Minh karena Beliau telah berjuang demi kemerdekaan Vietnam dan memimpin Vietnam hingga saat mencapai kemerdekaan dan keutuhan wilayah”.

Gelar-gelar mulia yang diberikan Indonesia kepada Presiden Ho Chi Minh - ảnh 2Presiden pertama Indonesia, Soekarno menganugerahkan gelar Doktor honoris causa kepada Presiden Ho Chi Minh (Foto : Huong Tra/VOV)) 

Di ruang tradisional Universitas Padjadjaran sekarang ini masih dipasang foto-foto tentang kunjungan Presiden Ho Chi Minh. Di foto-foto ini ada catatan lengkap tentang waktu, lokasi dan kegiatan Presiden Ho Chi Minh di sini. Rektor Universitas Padjadjaran menceritakan bahwa Presiden Ho Chi Minh mengunjungi Universitas Padjadjaran hanya 2 tahun setelah Universitas ini didirikan dengan fakultas pertama yakni Fakultas Hukum.

Di Auditorium A, Universitas Padjadjaran, tempat berlangsungnya acara pemberian gelar Doktor Kehormatan, Presiden Soekarno dengan khidmat mengundang Presiden Ho Chi Minh untuk berpidato di depan para pemimpin Indonesia, profesor, intelektual, sarjana, pemuda dan mahasiswa Indonesia.

Pidato Presiden Ho Chi Minh telah mendapat sambutan hangat dari teman-teman Indonesia yang antara lain mengatakan: "Kehormatan ini tidak hanya untuk saya sendiri tetapi juga untuk seluruh komunitas intelektual Vietnam, untuk seluruh rakyat Vietnam, menunjukkan perasaan yang erat dari kalangan intelektual dan rakyat Indonesia terhadap rakyat Vietnam”. Presiden Ho Chi Minh juga menyemangati para mahasiswa, menyerukan kepada kalangan pemuda supaya menjadi para pembangun Tanah Air, mempersembahkan semua bakat demi rakyat,  demi perdamaian, dan menguasai pengetahuan dan ilmu pengetahuan sosial.

Gelar-gelar mulia yang diberikan Indonesia kepada Presiden Ho Chi Minh - ảnh 3 Aula di mana berlangsung acara tersebut sekarang menjadi tempat berlangsung upacara wisuda dari UNPAD (Foto : Huong Tra/VOV)

Bintang Gerilyawan dari Negara Indonesia

Juga dalam kunjungan bersejarah ini, Negara Republik Indonesia telah menyampaikan Bintang Gerilyawan kepada Presiden Ho Chi Minh. Profesor Muda, Doktor Tran Thi Minh Tuyet, Dosen Senior Akademi Jurnalistik dan Propaganda Vietnam, seorang peneliti tentang Presiden Ho Chi Minh menegaskan: “Di Indonesia, Presiden Ho Chi Minh menerima Bintang  Gerilyawan yang diberikan Presiden Soekarno. Ada satu detail yang ingin saya sebutkan adalah bahwa, setelah itu Beliau menolak dan tidak menerima Bintang Bintang Emas dari Majelis Nasional Vietnam dan Bintang Lenin dari Uni Soviet. Oleh karena itu, Bitang Gerilyawan yang diberikan negara Indonesia adalah kenang-kenangan yang sangat langka dalam masa hidup Paman Ho. "

Pada acara penyampaian Bintang Gerilyawan, pada sore hari, tanggal 7 Maret 1959 di Jakarta, Presiden Soekarno menyatakan kehormatannya untuk memberikan gelar mulia ini kepada Presiden Ho Chi Minh. Presiden Soekarno menekankan: “Kami mendapat kehormatan menyampaikan Bintang sederhana ini untuk menyatakan kekaguman kami terhadap Beliau. Beliau adalah pejuang gerilya yang luar biasa dan pemimpin gerilya yang hebat, yang telah merebut kembali kemerdekaan untuk negara Vietnam. Rakyat Indonesia juga begitu, kami juga merebut kemerdekaan untuk Tanah Air dengan perang gerilya. Oleh karena itu, saya berharap supaya Beliau akan menyimpan Bintang ini sebagai bukti  untuk persahabatan dan kerjasama antara Vietnam dan Indonesia, dan antara rakyat kedua negeri”.

Menanggapi kehangatan Presiden Soekarno, Presiden Ho Chi Minh mengatakan bahwa “Bintang Gerilyawan adalah manifestasi dari solidaritas yang mesra antara Vietnam dan rakyat Indonesia sesaudara, kedua pejuang yang telah menang dalam perjuangan bersama melawan kolonialisme untuk merebut kembali kemerdekaan dan kebebasan. Rakyat Vietnam dan rakyat Indonesia semuanya bisa bangga karena telah menjunjung tinggi panji-panji perjuangan bersenjata di Asia Tenggara dan mengalahkan kaum kolonialis. Kedua negara kita telah menang karena kami telah melakukan perjuangan bersenjata seluruh rakyat dan komprehensif, telah dengan cerdik menerapkan taktik gerilya”.

Gelar-gelar mulia yang diberikan Indonesia kepada Presiden Ho Chi Minh - ảnh 4 Universitas Padjadjaran sekarang ini (Foto : Huong Tra/VOV)

Dalam kunjungan selama 10 hari ini, Paman Ho telah mengunjungi banyak provinsi di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Medan, Bali dan Surabaya – kampung halaman Presiden Soekarno. Beliau ke mana saja, rakyat negeri puluhan ribu pulau juga berteriak: "Hidup Paman Ho, Vietnam-Indonesia".

Indonesia telah memberikan gelar-gelar mulia kepada pemimpin yang tercinta bangsa Vietnam untuk menunjukkan rasa hormat dan pengakuan atas sumbangan-sumbangan besar Presiden Ho Chi Minh terhadap usaha pembebasan nasional, persahabatan dan solidaritas antara Vietnam dan Indonesia serta perdamaian dunia.

Generasi-generasi penerus harus melanjutkan sejarah kedua bangsa dan kedua pemimpin untuk membangun masa depan yang berkelanjutan, hubungan yang pernah dikatakan mantan Presiden Indonesia, Ibuta Megawati, putri Presiden Soekarno bahwa tidak begitu sederhana untuk bisa terus mempertahankan dan mengembangkannya selama lebih dari 60 tahun ini.

Komentar

Yang lain