Komunitas Internasional Berupaya Dorong Proses Rekonsiliasi Palestina-Israel

(VOVWORLD) - Menghadapi bahaya meledaknya kekerasan yang serius antara orang Palestina dan Israel di Tepian Barat, selama hari-hari ini, komunitas internasional telah melakukan upaya-upaya dari berbagai sudut untuk mengontrol situasi, mendorong rekonsiliasi antara kedua pihak.

Namun, karena kerumitan masalah beserta latar belakang internasional yang tidak menguntungkan, upaya-upaya internasional dianggap harus lebih gencar lagi untuk menciptakan terobosan, membuka peluang rekonsiliasi yang benar bagi konflik yang sudah berlangsung selama puluhan tahun ini di Timur Tengah.

Kekerasan pertumpahan darah secara terus menerus tercatat terjadi di Tepian Barat setelah serangan mendadak yang dilakukan Isarel di Kota Nablus (Tepian Barat) pada 22 Februari lalu sehingga menimbulkan 100 korban Palestina. Banyak upaya untuk mengontrol situasi telah dilakukan tetapi belum berhasil.

Kekerasan Pertumpahan Darah

Baku tembak baru yang paling diperhatikan terjadi di Kota Jenin pada 16 Maret ketika tentara Israel melakukan serangan mendadak di pos pengungsi di dalam kota dengan alasannya ialah menangkap para tersangka. Televisi “Aljazeera” dalam program bahasa Arab memberitakan bahwa baku tembak yang sengit telah terjadi antara para serdadu Israel dan para pemberontak Palestina di pos pengungsi sehingga menewaskan 4 orang Palestina dan melukai 23 orang lain. Di antara para korban tewas itu ada seorang anak dan dua pemberontak.

Komunitas Internasional Berupaya Dorong Proses Rekonsiliasi Palestina-Israel - ảnh 1Konflik antara orang Palestina dan orang Israel di kawasan Sheikh Jarrah, Jerusalem Timur, pada 13/2/2022. (Foto: AFP/VNA)

Sepuluh hari sebelumnya, pada 7 Maret, tentara Israel juga melakukan satu serangan mendadak di Jenin dengan alasan yang sama, sehingga menewaskan 6 orang dan puluhan orang lainnya luka-luka. Setelah serangan mendadak ini, beberapa baku tembak terus terjadi di Jenin hampir setiap hari, sehingga menimbulkan banyak korban bagi warga sipil dan serdadu Palestina.

Selain Jenin, beberapa baku tembak dengan skala berbeda-beda juga dicatat terjadi antara tentara Israel dan orang Palestina selama beberapa hari ini di berbagai tempat di Tepian Barat, terutama di Kota Nablus. Menurut Pemerintah Palestina, tentara Israel sedang menggencarkan tindakan-tindakan militer terhadap orang Palestina di Tepian Barat dalam konteks komunitas internasional belum memberikan perhatian yang pantas untuk tempat panas ini. Sementara itu, beberapa organisasi bersenjata Palestina seperti Gerakan Islam Hamas dan Kelompok Jihad, menyatakan akan melakukan serangan-serangan balasan yang keras terhadap “tindakan permusuhan” Isarel. Dari pihaknya, tentara Israel memutuskan meningkatkan level alarm keamanan di kawasan sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza karena kekhawatiran bahwa para pemberontak Palestina mungkin akan melakukan penembakan roket dari Jalur Gaza ke Israel sebagai balasannya.

Menurut kalangan pengamat regional dan internasional, situasi kekerasan di Tepian Barat sangat mencemaskan. Banyak baku tembak yang menimbulkan korban antara Palestina dan Israel masih terus terjadi tanpa memedulikan komunitas internasional yang telah melakukan banyak upaya untuk meredakan ketegangan dan mengontrol kekerasan.

Memperkuat Upaya Kontrol Situasi, Mendorong Rekonsiliasi Palestina-Israel

Pada 28 Februari lalu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengadakan sidang darurat istimewa tentang situasi kekerasan di Tepian Barat dan memberikan imbauan untuk meredakan eskalasi ketegangan, segera menghentikan “tindakan-tindakan sepihak” yang meningkatkan instabilitas di kawasan. Sebelumnya, pada 25 Februari, wakil dari Palestina dan Israel juga mengadakan pertemuan yang jarang ada di Kota Aqaba, Yordania, di antaranya sepakat melakukan kerja sama keamanan dan meredakan eskalasi ketegangan.

Komunitas Internasional Berupaya Dorong Proses Rekonsiliasi Palestina-Israel - ảnh 2Kanselir Jerman, Olaf Scholz (Foto: AFP / VNA)

Dalam upaya terkini, pada 16 Maret, Kantor Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengeluarkan pengumuman resmi, antara lain menunjukkan: baku tembak yang menewaskan 4 orang Palestina di Jenin pada hari yang sama merupakan satu alasan lainnya yang menunjukkan bahwa perlu menggencarkan upaya-upaya internasional untuk menghentikan kekerasan dan segera mengadakan negosiasi-negosiasi damai antara Palestina dan Israel. Pada hari yang sama, Televisi “Aljazeera” mengutip satu pernyataan Kanselir Jerman, Olaf Scholz yang menekankan bahwa Palestina dan Israel perlu segera mengadakan kembali negosiasi damai, mengejar solusi dua negara dan secara mutlak menghindari tindakan-tindakan sepihak yang meningkatkan ketegangan dan kekerasan. Sementara itu,  Komando Pusat Amerika Serikat (United States Central Command  atau Uscentcom) menilai bahwa situasi keamanan di Tepian Barat serius, membutuhkan langkah yang efektif untuk mengontrol situasi, menghindari meledaknya pusaran kekerasan yang berbahaya.

PBB, Uni Emirat Arab beserta banyak negara di Timur Tengah dan Eropa juga secara terus-menerus mendesak Israel dan Palestina untuk berupaya meredakan ketegangan di Tepian Barat, menghindari tindakan-tindakan yang meningkatkan kekerasan untuk memudahkan kembali negosiasi damai. Yang mendesak ialah kedua pihak perlu berusaha merealisasikan komitmen meredakan ketegangan yang disepakati di Yordania pada 25 Februari lalu untuk memulihkan ketertiban dan stabilitas.

Komentar

Yang lain