Konferensi Tingkat Tinggi AS- Jepang- Republik Korea: Mengangkat Kerja Sama Trilateral ke Ketinggian Baru

(VOVWORLD) - Pada Jumat (18 Agustus) di Camp David, Negara Bagian Maryland (Amerika Serikat-AS) berlangsung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Trilateral AS-Jepang-Republik Korea. Dalam sejarah, AS, Jepang, dan Republik Korea telah mengadakan 12 pertemuan trilateral, dimulai dengan KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik pada tahun 1994. Namun, ini adalah KTT trilateral pertama yang diselenggarakan secara independen, bukan di sela-sela event diplomasi multilateral.

Kalangan pengamat menilai bahwa konferensi ini membuka tingkat baru dalam hubungan sekutu AS-Jepang-Republik Korea, meletakkan fondasi bagi kerja sama trilateral yang “lebih luas, lebih dalam, dan lebih padat” pada masa depan.”

Konferensi Tingkat Tinggi AS- Jepang- Republik Korea: Mengangkat Kerja Sama Trilateral ke Ketinggian Baru - ảnh 1Pertemuan antara tiga pemimpin di sela-sela KTT NATO di Madrid, Spanyol pada 29/6/2022 (Foto : VNA) 

Saat yang sesuai

Konferensi Tingkat Tinggi AS- Jepang- Republik Korea dihadiri Presiden AS, Joe Biden dengan sejawatnya dari Republik Korea, Yoon Suk-yeol dan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida. Ini untuk pertama kalinya Presiden Joe Biden menyambut kedatangan para pemimpin asing di Camp David, kediaman pedesaan Presiden AS, sejak menjabat pada tahun 2021.

Konferensi tersebut diselenggarakan atas usulan Presiden Joe Biden ketika tiga pemimpin bertemu di sela-sela KTT Kelompok Tujuh (G7) di Jepang pada bulan Mei tahun ini. Saat itu, ketiga pemimpin sepakat untuk mengangkat kerja sama trilateral ke "tingkat baru", memperkuat kerja sama strategis dalam menghadapi apa yang disebut "ancaman nuklir dan rudal" Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK), serta mendorong ketertiban internasional yang bebas dan buka lebar berdasarkan aturan.

Kalangan analis mengatakan KTT itu berlangsung pada waktu yang tepat karena Republik Korea dan Jepang telah menormalisasi hubungan kerja sama bilateral pada awal tahun ini, mengatasi semua ketidaksepakatan tentang teritori dan sejarah yang telah memengaruhi hubungan keamanan dan perdagangan. Selain itu, para pemimpin tiga negara memiliki pandangan yang sama tentang banyak isu di kawasan Asia Timur Laut; semuanya mengajukan strategi sendiri untuk kawasan Indo-Pasifik. Trio ini menyadari bahwa aliansi dan konektivitas yang erat dan tepercaya akan menjadi prasyarat yang paling kondusif untuk merealisasikan secara sukses semua perhitungan strategis di masa mendatang.

Meletakkan fondasi untuk kerja sama yang intensif dan ekstensif

Menurut Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, pada KTT tersebut, para pemimpin membahas isu-isu prioritas yang menjadi perhatian ketiga negara, seperti: keamanan ekonomi, teknologi baru, bantuan kemanusiaan, dan program program pembangunan; mengungkapkan cara untuk “lebih menginstitusi” mekanisme kerangka kerja sama dan keamanan di antara tiga negara. Mekanisme ini memainkan peranan yang penting dalam mempertahankan keamanan dan stabilitas di dalam dan di luar kawasan Asia.

Konferensi Tingkat Tinggi AS- Jepang- Republik Korea: Mengangkat Kerja Sama Trilateral ke Ketinggian Baru - ảnh 2Koordinator Komunikasi Strategis dari Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby (Foto : Reuters)

Menurut Koordinator Komunikasi Strategis dari Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, KTT AS-Jepang-Republik Korea akan meningkatkan hubungan kerja sama trilateral ke ketinggian baru. Sementara itu, Koordinator Gedung Putih urusan kawasan Indo-Pasifik Kurt Campbell menilai KTT kali ini bertujuan mengajukan gagasan gagasan yang ambisius untuk mempertahankan ancang-ancang perkembangan dalam hubungan antara tiga sekutu tersebut. Kurt Campbell menyatakan bahwa tujuan utama dari KTT independen yang pertama antara tiga negara di Camp David ialah untuk membuat kerjasama trilateral menjadi "lebih luas, lebih dalam, lebih padat".

Pada pihak sekutu AS, ketika berbicara kepada pers pada akhir pekan lalu, Wakil Penasehat Keamanan Nasional Republik Korea Kim Tae Hyo menekankan: Konsultasi trilateral antara Republik Korea, AS, dan Jepang akan memiliki identitas yang tersendiri dan jelas, dengan martabat sebagai satu badan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik.

Sementara itu, ketika berbicara sebelum berangkat ke Amerika Serikat pada 17 Agustus, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menegaskan bahwa ketika semua standar internasional dibuat di atas kebebasan dan keterbukaan terguncang, hubungan bilateral antara Jelang dengan AS dan Republik Korea yang sedang berada di tarap yang terkuat, akan menjadi landasan peluang bersejarah untuk memperkokoh hubungan strategis antara tiga negara.

Camp David, kediaman pedesaan Presiden AS, telah menjadi tempat yang pernah berlangsung banyak peristiwa luar biasa, seperti: negosiasi bersejarah pada masa Perang Dunia II antara pemimpin AS dan Inggris atau perundingan damai antara pemimpin Israel dan negara-negara tetangga Arab…. Opini umum di AS, Jepang, dan Republik Korea percaya bahwa Camp David akan dicatat sebagai situs bersejarah diplomatik pada abad ke-21, membuka bab baru bagi kerja sama trilateral, membawa kerja sama AS-Jepang-Republik Korea ke ketinggian baru./.

Komentar

Yang lain