KTT Uni Eropa Berusaha Mengatasi Tantangan-Tantangan Internal Blok

(VOVWORLD) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa yang kedua dalam tahun ini berakhir pada Jumat (24 Maret), setelah dua hari berlangsung di Brussel, Belgia (23 sampai 24 Maret). Semua masalah yang paling menonjol dan paling diperhatikan dalam Uni Eropa dibahas pada KTT tersebut. Yaitu pemberian bantuan kepada Ukraina dalam konflik dengan Rusia, langkah peningkatan daya saing Uni Eropa untuk jangka panjang, penjaminan keamanan energi dan masalah imigran.

Menegaskan Kembali Komitmen untuk Membantu Kiev

Membantu Ukraina dalam konflik dengan Rusia merupakan salah satu di antara dua masalah yang dibahas Uni Eropa pada hari kerja pertama dari KTT tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Ukraina menjadi perhatian utama dan dekat bagi Uni Eropa. Tanpa kesulitan, kesepakatan tentang pemasokan sejuta peluru artileri kepada Ukraina dalam waktu 12 bulan mendatang telah cepat disahkan oleh para pemimpin Uni Eropa. Sebelumnya, kesepakatan tersebut sudah disetujui pada sidang Dewan hubungan luar negeri Uni Eropa pada 20 Maret lalu. Menurut kesepakatan ini, Komisi Eropa akan memberikan 1 miliar Euro kepada negara-negara Eropa untuk mempersenjati Ukraina dengan sejuta peluru artileri yang diambil dari gudang negara-negara ini. Selain itu, 1 miliar Euro lain akan digunakan untuk pembelian amunisi bersama. Pemesanan akan digelar mulai pada bulan Mei mendatang.

KTT Uni Eropa Berusaha Mengatasi Tantangan-Tantangan Internal Blok - ảnh 1Pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa melakukan KTT dari 23 sampai 24 Maret (Foto: Reuters)

Selain itu, pada konferensi tersebut, para pemimpin Uni Eropa menegaskan tidak akan mengurangi sanksi manapun terhadap Rusia. KTT juga membahas sanksi-sanksi terhadap Rusia, di antaranya mempelajari kegiatan dagang dengan Moskwa melalui beberapa negara ketiga. Dewan Eropa menyerukan satu upaya pencegahan yang segera, lengkap, dan tanpa syarat terhadap tindakan Rusia di Ukraina. 

Sejak konflik Rusia-Ukraina mulai, Uni Eropa dan negara-negara anggotanya telah memasok sekitar 67 miliar Euro kepada Ukraina dan warga negara ini. Mereka juga menerapkan serentetan langkah pembatasan yang belum pernah ada terhadap Rusia.

Menangani Tantangan Uni Eropa yang Tidak Baru

Menurut kalangan analis, berbeda dengan masalah pemberian bantuan untuk Ukraina, peningkatan daya saing Uni Eropa untuk jangka panjang, keamanan energi atau masalah migran semuanya merupakan tantangan bagi Uni Eropa untuk jangka pendek dan jangka panjang. 

Presiden Komisi Eropa, Charles Michel berangapan bahwa saat ini tepat bagi negara-negara untuk memahami dan mengatasi kelemahan daya saing. Pada konferensi ini, para pemimpin membahas pendorongan pasar bersama yang terbuka lebar dan intensif, memperkuat integrasi jasa, menuju ke uni pasar modal yang terkait secara lebih intensif, menggencarkan penggelaran energi terbarukan, dan sebagainya. 

Di bidang energi, prioritasnya tetaplah penjaminan keamanan sumber pasokan dengan harga yang rasional. Pemimpin negara-negara Uni Eropa sepakat untuk mengesahkan reformasi-reformasi pasar perlistrikan blok ini pada akhir tahun ini. Di samping itu, para pemimpin juga membahas cara membantu rencana-rencana Uni Eropa guna cepat menggandakan teknologi dan energi akrab lingkungan untuk mencapai target-target penanggulangan perubahan iklim. 

Pada latar belakang jumlah imigran ilegal pada tahun lalu meningkat 64% dibandingkan tahun sebelumnya dan tekanan yang kian meningkat di garis perbatasan di luar blok ini, pada KTT tersebut, para pemimpin Uni Eropa menilai inisiatif-inisiatif Komisi Eropa mengenai pengelolaan garis perbatasan gabungan dan langkah-langkah koordinasi dalam menerima atau memulangkan imigran ke tanah airnya. Uni Eropa berencana bekerja sama secara lebih banyak dan baik dengan negara-negara ketiga, negara asal dan negara transit.  

KTT Uni Eropa Berusaha Mengatasi Tantangan-Tantangan Internal Blok - ảnh 2Presiden Dewan Eropa, Charles Michel (Foto:  AFP/Getty)

Mengenai ketahanan pangan, partisipasi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres pada KTT Uni Eropa yang berlangsung beberapa hari setelah perpanjangan kesepakatan ekspor biji-bijian aman Ukraina melalui Laut Hitam, dianggap sangat penting bagi dunia untuk mengatasi krisis pangan global. Pada konfernesi pers bersama dengan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, pada 23 Maret, Sekjen PBB Antonio Guterres telah mengimbau para pemimpin Uni Eropa untuk membantu dunia “kembali ke arah yang tepat”, menuju ke Target Pembangunan yang Berkelanjutan (SDGs). 

Selain masalah Ukraina, masalah-masalah prioritas untuk dibahas pada KTT kali ini menunjukkan bahwa Uni Eropa masih sedang mencari solusinya bagi tantangan-tantangan yang tidak baru. Semua negara anggotanya masih sejalan untuk memperkokoh solidaritas internal, meningkatkan daya tahan atas semua krisis untuk mencapai kemakmuran bersama.

Komentar

Yang lain