Melaksanakan solidaritas internasional sesuai dengan Amanat Terakhir Presiden Ho Chi Minh

(VOVworld) – Amanat Terakhir dari Presiden Ho Chi Minh, diantaranya ada isi tentang solidaritas internasional telah dilaksanakan oleh rakyat Vietnam selama 45 tahun ini. Menurut ajaran Presiden Ho Chi Minh, Vietnam berupaya memberikan sumbangan dalam memulihkan persatuan dalam gerakan komunis internasional. 

Melaksanakan solidaritas internasional sesuai dengan Amanat Terakhir Presiden Ho Chi Minh - ảnh 1

Presiden Ho Chi Minh
(Foto: congluan.vn)

Dalam Amanat Terakhir, Presiden Ho Chi Minh menetapkan tanggung-jawab Partai Komunis Vietnam terhadap gerakan komunis dunia. Beliau menulis: “Saya mengharapkan agar Partai Komunis Vietnam akan berusaha sekuat tenaga beraktivitas, memberikan sumbangan efektif  dalam memulihkan solidaritas antara partai-partai sesaudara di atas fundasi Makrsisme-Leninisme dan internasionalisme proletariat, secara masuk akal”. Beliau menyatakan kepercayaan bahwa “Partai-partai sesaudara dan negara sesaudara akan harus menjadi satu”.


Mengaitkan missi bangsa dengan umat manusia

Melaksanakan fikiran yang menjelujuri dari Presiden Ho Chi Minh, Partai Komunis Vietnam telah berusaha sekuat tenaga untuik menyembuhkan dan memulihkan solidaritas. Doktor Chu Duc Tinh, mantan Direktur Museum Ho Chi Minh menekankan: Partai Komunis Vietnam telah berusaha sekuat tenaga, bertanggung-jawab terhadap gerakan komunis dunia dan sahabat. Hanya perihal Partai Komunis Vietnam konsisten dengan Marksisme-Leninisme dan fikiran Ho Chi Minh serta melakukan pembaruan secara sukses di Vietnam telah menjadi aksi praksis dalam membela gerakan komunis internasional”.

Selama 45 tahun ini, dalam semua kebijakan dan tindakannya, Partai Komunis Vietnam senantiasa memperhatikan penguatan solidaritas internasional dan solidaritas dengan negara-negara dan lain-lain. Dari sebagai satu negara yang dikepung dan diblokade, Vietnam dewasa ini  semakin melakukan integrasi secara intensif dan ekstensif pada semua segi dalam kehidupan politik, sosial-ekonomi dan kebudayaan dunia. Hingga sekarang ini, Vietnam telah menggalang hubungan diplomatik dengan lebih dari 180 negara di dunia, menggalang hubungan perdagangan dengan lebih dari 200 negara dan teritorial. Vietnam juga ikut serta dalam semua forum dan organisasi internasional, khususnya ialah memberikan sumbangan besar pada aktivitas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ASEAN. Dengan upaya mengembangkan sosial-ekonomi dan kebudayaan dan mempertahankan kestabilan politik, Vietnam telah dan sedang turut membangun dunia dewasa ini  semakin stabil, sejahtera dan berkembang.


Memperkuat perdamaian, kerjasama dan perkembangan

Dewasa ini, situasi dunia sedang mengalami perkembangan-perkembangan yang rumit, gerakan komunis dan buruh internasional mempunyai banyak kecenderungan baru, Partai Komunis Vietnam tetap melaksanakan secara  konsekuen garis politik hubungan luar negeri yang independen, mandiri, damai, bekerjasama dan berkembang, menganekaragamkan dan menganeka-arahkan hubungan, berinisiatif dan aktif melakukan integrasi internasional, menjadi sahabat dan mitra yang terpecaya dan adalah anggota yang bertanggung-jawab dalam komunitas internasional. Ini merupakan penerapan secara kreatif kebijakan solidaritas internasional dalam Amanat Terakhir  Presiden Ho Chi Minh. Profesor Muda, Doktor Pham Ngoc Anh, Wakil Kepala Institut Ho Chi Minh dan Para Pemimpin Partai dari Akademi Politik Nasional Ho Chi Minh menunjukkan: “Kita mengharapkan agar dengan upaya yang dilakukan oleh Partai Komunis Vietnam secara luwes  dan pandai diatas  fundasi nasionalisme, bagaimana kita lakukan agar dunia lebih mengerti tentang Vietnam  dan orang-orang yang berminat menentang Vietnam lebih mengerti kita lebih banyak tentang Vietnam. Dan diatas fundari kepentingan yang layak, harmonis dan rukun antara bangsa-bangsa, maka Vietnam berusaha untuk mengubah perselisihan yang besar menjadi perselisihan yang kecil dan perselisihan yang kecil menjadi tidak ada lagi. Dan konfrontasi menjadi hubungan yang damai, bersahabat dan kerjasama yang berkesinambungan”.

Untuk melaksanakan hasrat yang tercantum dalam Amanat Terakhir Presiden Ho Chi Minh, seluruh Partai, seluruh tentara dan seluruh rakyat Vietnam bertekad mempertahankan lingkungan perdamaian, memperkuat industrialisasi dan modernisasi, menjaga dengan mantap kemerdekaan, kedaulatan, kesatuan dan keutuhan wilayah serta  meningkatkan posisi Tanah Air. Profesor Muda, Doktor Pham Xuan My dari fakultas Sejarah Partai (Akademi Jurnalisme dan Komunikasi) mengatakan: “Hal yang penting bagi kita dewasa ini ialah bagaimana menstabilkan ekonomi dan perdamaian. Kalau mau seperti itu, maka Partai Komunis Vietnam harus kuat, rakyat harus bersatu-padu, aktif mengatasi periode yang sulit untuk menstabilkan dan mengembangkan ekonomi. Presiden Ho Chi Minh pernah menyatakan bahwa kalau kita kuat, maka kita baru bisa mencukupi kekuatan yang benar-benar untuk membela Tanah Air, kalau kita tidak kuat, maka kita hanyalah instrumen dalam tangan orang lain”.

Jelaslah bahwa fikiran besar dari Presiden Ho Chi Minh tentang solidaritas internasional yang cerah diatas fundasi Marsisme-Leninisme dan internasionalisme proletariat telah diwarisi dan dikembangankan oleh Partai Komunis Vietnam selama 45 tahun ini. Fikiran Presiden Ho Chi Minh tentang solidaritas internasional tetap merupakan pedoman bagi Vietnam untuk semakin berintegrasi  dan berkembang, menjadi mitra yang terpecaya dari semua negara di dunia./. 

Komentar

harsubeno

Pemikiran pemimpin dunia yg tiada tandingannya...saya sangat kagum pada Pamanku Paman Ho

Yang lain