(VOVworld) – Atas undangan Ketua Majelis Nasional (MN) Vietnam, Nguyen Thi Kim Ngan, delegasi Dewan Negara (Majelis Tinggi) Federasi Swiss yang dikepalai oleh Ketuanya, Ivo Bischofberger, Selasa (28/3), memulai kunjungan resmi di Vietnam. Dengan memilih Vietnam sebagai negara pertama  untuk dikunjungi oleh pemimpin paling senior Majelis Tinggi Swiss sejak dilantik (11/2016), kunjungan ini memanifestasikan  penghargaan dari pihak Swiss dan Ketua Ivo Bischoberger sendiri dalam mendorong hubungan kerjasama dengan Vietnam dan akan turut membuka prospek kerjasama baru antara dua negara di forum parlementer maupun di bidang pendidikan dan perdagangan. 

 

Dalam kunjungan di Vietnam dari tanggal 28-31/3, Ketua Ivo Bischofberger melakukan pembicaraan dengan Ketua MN Vietnam, Nguyen Thi Kim Ngan, melakukan pertemuan dengan Presiden Negara Tran Dai Quang. Menurut rencana, Ketua Ivo Bischofberger akan juga melakukan pertemuan dengan pimpinan Kementerian Industri dan Perdagangan serta Kementerian Pendidikan dan Pelatihan Vietnam.

Kerjasama yang efektif di banyak bidang

Vietnam dan Swiss menggalang hubungan diplomatik pada 46 tahun lalu (11/10/1971). Selama ini, hubungan bilateral Vietnam-Swiss berkembang secara kuat dan bekerjasama secara efektif di banyak bidang.

Di atas jalan perkembangan dan integrasi internasional, Vietnam selalu mendapat dukungan dan bantuan berhasil-guna yang diberikan oleh Swiss, khususnya di bidang-bidang penguatan kemampuan institusi demi usaha reformasi administrasi, pengembangan pertanian, pengentasan dari kelaparan dan kemiskinan, perbaikan jasa kesehatan dan lain-lain serta turut membantu Vietnam menyelesaikan semua Target Perkembangan Milenium dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Hubungan kerjasama perdagangan antara dua negara selama ini telah juga mengalami perkembangan yang melompat. Swiss adalah mitra ekonomi penting bagi Vietnam di Eropa. Negara ini telah memberikan banyak status prioritas perdagangan kepada Vietnam seperti Status MFN dan Sistim GSP. Dua negara sedang aktif mendorong hubungan perdagangan bilateral. Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Vietnam dengan blok perdagangan  bebas Eropa (EFTA) yang meliputi Swiss, Norwegia, Islandia dan Liechtenstein mulai menggoperasikan perundingan dari 5/2012 dan telah mengalami 14 sesi perundingan. Swiss menargetkan akan cepat menandatangani perjanjian perdagangan bebas ini.

Dalam pada itu, pertukaran perdagangan bilateral juga mengalamai perkembangan-pekembangan positif. Selama 7 bulan awal tahun 2016, nilai perdagangan bilateral mencapai 731 juta dolar Amerika Serikat (meningkat 85% terbanding dengan masa yang sama tahun 2015). Sekarang ini, Swiss punya lebih dari 100 proyek investasi di Vietnam di berbagai bidang seperti industri pengolahan dan energi dengan total modal sebanyak 2 miliar dolar Amerika Serikat. Investasi yang dilakukan oleh Swiss pada pokoknya berfokus pada cabang-cabang industri pengolahan, manufaktur, produksi, distribusi listrik, gas, air dan lain-lain. Vietnam juga adalah salah satu di antara 8 negara yang mendapat bantuan perkembangan prioritas ketika Pemerintah Swiss berkomitmen memberikan bantuan senilai 90 juta dolar Amerika Serikat kepada Vietnam untuk tahap 2016-2020.

Kerjasama pendidikan dan pelatihan juga merupakan titik cerah dalam hubungan antara dua negara dengan bantuan yang diberikan  Swiss kepada Vietnam untuk melaksanakan berbagi proyek pendidikan tentang lingkungan hidup, manajemen dan pendidikan tingkat master dan doktoral bidang keuangan, perbankan dan manajemen bisnis. Dua negara telah menandatangani MoU tentang kerjasama pendidikan dan pelatihan dalam kunjungan yang dilakukan oleh  Presiden Vietnam pada waktu itu, Nguyen Minh Triet di Swiss pada tahun 2010.

Sedangkan, hubungan kerjasama parlementer antara Vietnam dan Swiss sedang berkembang secara positif. Pada tahun 2014, Ketua MN Vietnam pada waktu itu, Nguyen Sinh Hung telah melakukan kunjungan resmi di Swiss dan belakangan ini ialah kunjungan yang dilakukan oleh Wakil Ketua MN Vietnam, Tong Thi Phong (10/2016). Dalam kunjungan ini, MN Vietnam dan Parlemen Swiss sepakat memperkuat pertukaran pengalaman dan konsultasi antara Majelis Tinggi dan parlemen dua negara serta menegaskan memperkuat koordinasi antara dua pihak di forum-forum internasional. Hingga kini, Vietnam dan Swiss telah membentuk Kelompok Legislator Persahabatan Bilateral.

Prospek kerjasama baru

Kunjungan Ketua Dewan Negara Swiss, Ivo Bischofberger di Vietnam kali ini berlangsung pada latar belakang hubungan persahabatan dan kerjasama di banyak segi antara Vietnam dan Swiss berkembang secara baik selama ini. Kunjungan ini merupakan kelanjutan pertukaran delegasi tingkat tinggi antara dua negara, dua lembaga legislatif untuk memperkokoh dan mengembangkan lebih lanjut lagi hubungan persahabatan dan kerjasama di banyak segi antara dua negara pada umumnya dan antara Parlemen dua negara pada khususnya. Bersamaan itu bermaksud tukar-menukar langkah-langkah penguatan hubungan kerjasama parlementer dalam kerangka bilateral dan multilateral, bertukar pengalaman di bidang aktivitas Parlemen dan masalah-masalah internasional yang menjadi minat bersama. Yang patut diperhatikan ialah dalam kerangka kunjungan ini, Ketua Dewan Negara Swiss, Ivo Bischofberger dijadwalkan akan melakukan temu kerja dengan pimpinan Kementerian Industri dan Perdagangan serta Kementerian Pendidikan dan Pelatihan Vietnam. Hal ini akan turut mendorong proses perundingan tentang Perjanjian Perdagangan Bebas antara Blok perdagangan bebas Eropa dengan Vietnam serta membantu Vietnam mengembangkan pendidikan yang berkualitas tinggi, terutama pendidikan kejuruan dan mengaitkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pendidikan di semua perguruan tinggi.

Kunjungan yang dilakukan oleh Ivo Bischofberger di Vietnam kali ini merupakan kunjungan pertama yang dilakukan oleh Ketua Dewan Negara Swiss di Vietnam sejak tahun 1999. Diharapkan, dengan fundasi hubungan bilateral yang baik, kunjungan ini akan membuka banyak kesempatan kerjasama baru antara dua negara, turut menegaskan Vietnam sebagai salah satu di antara dua mitra yang paling penting bagi Swiss di Asia Tenggara.