Revolusi Agustus dan pelajaran dalam periode integrasi

(VOVWORLD) - Kemenangan Revolusi Agustus pada 75 tahun lalu (19 Agustus 1945-19 Agustus 2020) tidak hanya membawa bangsa Vietnam dari nasib sebagai budak menjadi tuan dari tanah air, tetapi juga meninggalkan banyak pelajaran-pelajaran yang bermakna dalam proses membangun, mengembangkan Tanah Air di masa di kemudian hari, terutama pelajaran tentang menguasai kesempatan dalam periode integrasi.

Revolusi Agustus dan pelajaran dalam periode integrasi - ảnh 1Pawai mencanangkan pemberontakan untuk merebut kekuasaan yang didakan Front Viet Minh di Teater Besar Hanoi, 19/8/1945 (Foto dokumenter, sumber:  kinhtedothi.vn)

Kemenangan besar Revolusi Agustus 1945 telah meninggalkan banyak pelajaran yang bernilai untuk generasi-generasi di kemudian hari, di antaranya pelajaran tentang menguasai dan memanfaatkan peluang revolusi yang mempunyai makna yang sangat penting, menjadi faktor yang menentukan untuk merebut kemenangan.

 

Menguasai peluang untuk meningkatkan posisi internasional

Menurut Vu Quang Vinh, mantan Wakil Kepala Redaksi Majalah Sejarah Partai, Akademi Politik Nasional Kota Ho Chi Minh, dalam Revolusi Agustus, Partai Komunis Vietnam telah berinisiatif menciptakan kesempatan dan menguasai peluang secara tepat waktu, memimpin seluruh rakyat bangkit melakukan pemberontakan umum Agustus dan merebut kekuasaan. Dalam proses pelaksanaan, selalu harus mengamati situasi umum di dalam negeri dan di dunia. Kalau itu berlangsung dalam kondisi dan peluang yang belum datang, maka juga tidak bisa merebut kemenangan. 

Menerapkan pelajaran tentang menguasai dan memanfaatkan momentum Revolusi Agustus dalam situasi sekarang ini, Partai Komunis Vietnam telah meneliti, menganalisis dan menilai bahwa masalah integrasi, globalisasi merupakan satu kecenderungan perkembangan dunia yang wajar, merupakan momentum terbaik untuk mengembangkan Tanah Air secara komprehensif dan ke arah modern.

Dengan semangat itu, Vietnam telah menggalang hubungan kemitraan strategis dan kemitraan komprehensif dengan kelima negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Vietnam juga telah menggalang hubungan diplomatik dengan sekitar 200 negara dengan berbagai tingkat yang berbeda. Vietnam telah memegang secara sukses jabatan sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2008-2009 dan Ketua ASEAN tahun 2010,  menjadi tempat dimana berlangsung Pertemuan Puncak Amerika Serikat- Republik Demokrasi Rakyat Korea. Khususnya, di tahun 2020, Vietnam memegang peranan ganda, yaitu Anggota Tidak Tetap DK PBB periode 2020-2021 dan Ketua ASEAN 2020. Ini merupakan peluang yang sangat baik bagi Vietnam untuk menunjukkan posisinya di gelanggang internasional. Mantan Duta Besar Ngo Quang Xuan, Kepala Perwakilan Vietnam di PBB periode 1993-1999 dan berbagai organisasi internasional di Jenewa dari 2002 hingga 2008, mengatakan:

“Kita sedang melaksanakan usaha pembaruan secara sukses, dan bisa dikatakan bahwa kita juga menunjukkan peranan yang bukan hanya berpartisipasi saja, tetapi juga berinisiatif dan membimbing seperti sudah disinggung dalam banyak resolusi Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, Majelis Nasional Vietnam, dan juga disinggung Kemenlu Vietnam. Oleh karena itu, kita merasakan kehormatan sangat besar yang dilimpahkan ASEAN dan komunitas internasional yaitu PBB. Menurut saya, peranan ganda yang dipegang Vietnam di tahun 2020 telah meningkatkan sosok dan prestise Vietnam, meningkatkan kepercayaan kawasan dan dunia pada Vietnam”.

Revolusi Agustus dan pelajaran dalam periode integrasi - ảnh 2Deputi Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam,  Hoang Quoc Vuong (Foto: moit.gov.vn)

Menguasai momentum untuk mendorong integrasi ekonomi

Memanfaatkan momentum dari politik yang stabil, hubungan diplomatik yang luas, Vietnam tidak henti-hentinya memperhebat proses integrasi ekonomi internasional, memberikan sumbangan penting dalam perkembangan sosial-ekonomi dan meningkatkan daya saing nasional. Sekarang, Vietnam telah ikut serta dalam WTO, ikut melaksanakan secara lengkap semua komitmen dalam Komunitas ASEAN, dan sebagainya. Bersamaan itu, Vietnam telah menciptakan hubungan dagang yang luas dengan banyak organisasi internasional. Integrasi ekonomi internasional yang intensif dan ekstensif turut membawa Vietnam menjadi satu “mata rantai” penting dalam jaringan konektivitas ekonomi dengan perekonomian-perekonomian utama di dunia. Khususnya, dalam 2 tahun belakangan ini, Vietnam sudah ikut serta dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans Pasifik (CPTPP) (2018), dan yang terkini adalah penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Uni Eropa (EVFTA) di tahun 2020. Hoang Quoc Vuong, Deputi Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, menilai:

“Perjanjian akan mendorong hubungan dagang dan investasi antara Vietnam dan para mitra, memenuhi kebutuhan warga dan badan usaha. Namun, prasyaratnya tetap adalah kekuatan dalam dari badan usaha dan tekad badan usaha dalam melakukan pembaruan. Lebih daripada yang sudah-sudah, badan-badan usaha perlu mengubah pola pikir tentang pendekatan global, berupaya proaktif meningkatkan kemampuan berproduksi internal sendiri dan kemampuan ikut serta dalam perdagangan internasional untuk memanfaatkan semua keuntungan yang diberikan  oleh Perjanjian untuk berkembang di pasar”.

Dalam penggalan jalan perkembangan di depan mata, Vietnam memiliki baik kesempatan maupun kesulitan dan tantangan secara selang-seling. Perang melawan pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung merupakan satu contoh konkret. Tetapi warga Vietnam tetap percaya bahwa pelajaran tentang menguasai momentum dari Revolusi Agustus selalu diterapkan dalam setiap penggalan jalan integrasi Vietnam. 

Komentar

Yang lain