Vietnam: Anggota Aktif dalam Hubungan ASEAN-Jepang; Mitra Penting bagi Jepang

(VOVWORLD) - Pada Jumat (15 Desember), Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh berangkat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) – Jepang di Tokyo, Ibu kota Jepang dan melakukan aktivitas bilateral di Jepang.

Kunjungan kerja yang berlangsung dari tanggal 15 sampai 18 Desember tidak hanya menegaskan peranan, memberikan kontribusi penting dari Vietnam untuk hubungan ASEAN-Jepang, tetapi juga merupakan kesempatan untuk mendorong lebih lanjut hubungan Vietnam-Jepang dalam kerangka hubungan kemitraan strategis komprehensif yang baru dijalin.

KTT ASEAN-Jepang yang memperingati HUT ke-50 hubungan kerja sama antara dua pihak (1973 – 2023) berlangsung dari tanggal 16 sampai 18 Desember, di Tokyo, Jepang. Selama tahapan kerja sama strategis yang semakin menjadi intensif antara dua pihak selama ini, Vietnam memberikan kontribusi-kontribusi penting yang berdasarkan pada fondasi hubungan yang baik antara Vietnam dan Jepang.

Kontribusi Penting Vietnam untuk Hubungan ASEAN-Jepang

Ketika menyinggung posisi dan peranan Vietnam dalam kerja sama ASEAN-Jepang, Duta Besar Jepang untuk Vietnam, Yamada Takio, menekankan bahwa bagi Jepang, Vietnam merupakan negara yang “sangat penting” dalam ASEAN, memainkan peranan sentral dalam mendorong kerja sama regional dan menetapkan motivasi untuk kawasan. Dengan pandangan yang sama, Duta Besar Jepang untuk ASEAN, Kiya Masahiko, menilai bahwa hubungan kerja sama Vietnam-Jepang memainkan peranan penting dalam mendorong hubungan ASEAN-Jepang dan mempertahankan ruang kerja sama aktif di seluruh kawasan Indo-Pasifik:

“Vietnam merupakan salah satu negara kunci di ASEAN, berada di jalur laut penting yang menghubungkan Pasifik  dan Samudra Hindia, mempunyai peranan besar dalam mempertahankan keamanan, keselamatan, kebebasan maritim di kawasan. Bagi Jepang, Vietnam merupakan mitra yang sangat penting, tidak hanya dalam hal keamanan, tetapi juga ekonomi dan semua bidang lainnya. Hubungan ini semakin berkembang dan tidak hanya penting bagi Vietnam dan Jepang, tetapi juga penting bagi ASEAN, kawasan Indo-Pasifik, dan yang lebih luas, dalam mempertahankan perdamaian, keamanan dan stabilitas”.

Vietnam: Anggota Aktif dalam Hubungan ASEAN-Jepang; Mitra Penting bagi Jepang - ảnh 1Duta Besar Jepang untuk Vietnam, Yamada  Takio melepas PM Pham Minh Chinh di Bandara Internasional Noi Bai (Foto:Duong Giang / VNA)

Ketika menilai kontribusi Vietnam untuk hubungan ASEAN-Jepang, Duta Besar Vietnam untuk Jepang, Pham Quang Hieu mengatakan bahwa ketika Jepang merekomendasikan penyelenggaraan KTT untuk memperingati hubungan kemitraan strategis komprehensif ASEAN-Jepang pada tahun ini, Vietnam cepat mendukung dan selalu memberikan kontribusi aktif dan tepat waktu untuk mengkonkretkan semua rekomendasi ini, menjamin peta jalan yang sudah ditetapkan ASEAN dan Jepang sejak awal tahun.

Selain itu, salah satu kontribusi Vietnam yang paling menonjol dalam mendorong hubungan ASEAN-Jepang selama tahun ini ialah Vietnam memikul dengan sukses peranan sebagai koordinator hubungan ASEAN-Jepang tahapan 2018-2021, dengan kesulitan dan tantangan yang belum pernah ada sebelumnya akibat Pandemi Covid-19. Koordinasi Vietnam telah memberikan kepentingan praktis kepada kedua pihak, di antaranya Jepang telah memberikan pos bantuan senilai 50 juta USD untuk membentuk Pusat Kesehatan ASEAN untuk keadaan darurat dan penyakit baru (ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases / ACPHEED) yang diumumkan pada tahun 2020, yang juga merupakan tahun Keketuaan ASEAN dari Vietnam.

Mendorong kerja sama Vietnam-Jepang dalam rangka hubungan baru

Selain mendorong lebih lanjut hubungan ASEAN-Jepang, kunjungan PM Pham Minh Chinh terus merupakan tonggak baru dalam hubungan Vietnam-Jepang. Kunjungan ini berlangsung sekitar sebulan setelah event kedua negara meningkatkan hubungan ke level “kemitraan strategis komprehensif demi perdamaian dan kemakmuran di Asia dan dunia”, sehubungan dengan kunjungan Presiden Vietnam, Vo Van Thuong di Jepang (27 – 30 November). Duta Besar Vietnam untuk Jepang, Pham Quang Hieu, beranggapan bahwa pada latar belakang gema event ini masih terlihat, kunjungan PM Pham Minh Chinh di Jepang kali ini diharapkan akan menciptakan motivasi yang lebih kuat, membantu kedua negara cepat mengkonkretkan prioritas-prioritas kerja sama strategis yang baru:

“Kunjungan PM Pham Minh Chinh di Jepang dan kehadirannya pada KTT ASEAN-Jepang akan memberikan kontribusi penting pada suksesnya konferensi, bersamaan dengan itu mendorong lebih lanjut hubungan Vietnam-Jepang dalam rangka hubungan kemitraan strategis komprehensif yang baru dijalin. Bersamaan dengan itu, kunjungan ini diharapkan akan terus menciptakan motivasi kuat untuk memperkuat lebih lanjut kerja sama antara dua negara di bidang-bidang ekonomi, perdagangan, investasi, ketenaga-kerjaan; membawa hubungan kedua negara semakin intensif, substansial, dan efektif”.

Vietnam: Anggota Aktif dalam Hubungan ASEAN-Jepang; Mitra Penting bagi Jepang - ảnh 2Duta Besar Vietnam untuk Jepang, Pham Quang Hieu (Foto: Tuan Anh)

Menurut Duta Besar Jepang untuk Vietnam, Yamada Takio, dalam rangka kunjungan PM Pham Minh Chinh kali ini, kedua negara akan mengadakan pembicaraan tingkat PM yang pertama setelah meningkatkan hubungan bilateral, di antaranya pemimpin tingkat tinggi dua negara akan membahas orientasi-orientasi konkret untuk memperkuat kerja sama di semua bidang dalam rangka hubungan baru.

Duta Besar Yamada Takio menilai bahwa hubungan kemitraan baru mencakup secara komprehensif semua isi kerja sama antara Vietnam dan Jepang, di semua bidang, seperti: perdagangan, investasi, inovasi kreatif, Komunitas emisi nol bersih Asia (Asian Zero Emission Community/AZEC) atau keamanan dan pertahanan, konektivitas dalam strategi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka (Free and Open in Indo-Pacific / FOIP), silaturahmi rakyat dan budaya, koordinasi di forum-forum regional dan internasional. Duta Besar Yamada Takio menegaskan bahwa hubungan kedua negara sekarang ini bukan hanya hubungan bilateral, tetapi juga berkembang kuat, bersama-sama memberikan kontribusi untuk perdamaian dan kemakmuran di kawasan dan dunia.

Komentar

Yang lain