Vietnam telah bersedia menerima peluang dari Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa

(VOVworld) - Hari ini, tanggal 5 Oktober 2016, Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Persekutuan  Ekonomi Asia-Eropa (EAEU) dengan resmi menjadi efektif. Ini merupakan titik balik bagi Vietnam ketika pasar Rusia dan empat negara lain dalam persekutuan yang mempunyai perekonomian yang bersifat melengkapi dengan Vietnam telah bersedia menerima peluang-peluang dan menghadapi tantangan-tantangan ketika perjanjian ini digelarkan oleh semua pihak. 

Vietnam telah bersedia menerima peluang dari Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa - ảnh 1
Menggelarkan Perjanjian  Perdagangan Bebas Vietnam-Persekutuan  Ekonomi Asia-Eropa  (Fto Ilustrasi)


Perjanjian Perdagangan  Bebas antara Vietnam-Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa dan negara-negara anggota yang meliputi Federasi Rusia, Republik Belarus, Republik Kazakhstan, Republik Armenia  dan Republik Kyrgyzstan diawali dari bulan Maret 2013. Perjanjian ini ditandatangani  pada tanggal 29 Mei 2015 di Kazakhstan.

Perjanjian ini terdiri dari kewajiban-kewajiban dari kedua pihak tentang liberalisasi bilateral  bidang perdagangan jasa, pelaksanaan investasi dan mobilitas perseorangan. Dua pihak berkomitmen akan membuka pasar terhadap 9 927 jenis tarif (87,4-95,7%). Kelompok jenis barang yang tidak dikomitmenkan membuka pasar terdiri dari 1433 jenis tarif. Diantaranya, beberapa jenis barang unggulan Vietnam mendapatkan prioritas yang cukup tinggi.


Peluang besar bagi ekspor Vietnam
.

Dengan perbandingan kira-kira 90% jenis tarif yang mendapat pengurangan tarif impor, diantaranya 59,3% yang dihapuskan segera setelah Perjanjian ini menjadi efektif adalah hal yang sangat menguntungkan bagi badan-badan usaha Vietnam dalam persaingan dengan negara-negara lain. Misalnya di bidang tekstil dan produk tekstil, adalah jenis barang ekspor utama Vietnam. 82% jumlah jenis tarif dikomitmenkan untuk dikurangi, diantaranya ada 36% jenis tarif  yang segera dihapuskan  setelah perjanjian ini berlaku. Diprakirakan bahwa Perjanjian ini akan membantu nilai ekspor barang tekstil dan produk tekstil antara dua pihak meningkat dari 700 juta dolar Amerika Serikat  sekarang  menjadi 1 miliar dolar Amerika Serikat dalam  waktu 1-2 tahun mendatang. Vietnam adalah pemasok barang tekstil dan produk tekstil yang menduduki posisi ke-8 menjadi posisi ke-4 di pasar ini. Sementara itu, jenis barang alas kaki dan tas akan mendapat pengurangan tarif; 73%  akan dihapuskan sepenuhnya dengan jadwal maksimal dalam waktu 5 tahun. Selain itu, ada 95% jenis barang perikanan yang pintunya dibuka sepenuhnya  dengan peta jadwal selama waktu maksimal 10 tahun. Bui Huy Son, Kepala Direktorat Promosi Dagang dari Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam menilai: “Ini sangat menguntungkan karena Vietnam tidak  harus bersaing dengan para mitra di negara sahabat. Kawasan negara peserta EAEU terdiri  dari 5 negara  dengan jumlah penduduk 182 juta konsumen dan nilai ekonomi sebesar 2,2 triliun dolar Amerika Serikat. Hal yang ke-2 juga sangat penting ialah peluang bagi Vietnam untuk  menyerap investasi dan teknologi, khususnya teknologi penting dalam permesinan manufaktur, kimia, terutama energi dari negara-negara peserta EAEU seperti Rusia dan Belarus. Jika menempatkan perjanjian perdagangan dengan persekutuan ekonomi Asia-Eropa bersama dengan satu rangkaian perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani dengan para mitra lain akan menciptakan satu  lingkaran  yang lengkap ketika Vietnam ingin memanfaatkan secara maksimal beberapa FTA dalam satu strategi induk  tentang integrasi ekonomi internasional”.

Setuju dengan pandangan ini, Dang Hoang Hai, Kepala Direktorat Eropa dari Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam menilai: EAEU merupakan  satu pasar  yang potensial dan sangat sesuai dengan produk unggulan Vietnam. Lebih-lebih lagi, Vietnam merupakan mitra pertama yang menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas  yang pertama dengan blok ini maka peluang bagi badan-badan usaha  ekspor Vietnam sangat besar. Menurut perhitungan, berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas antara Vietnam dan Persekutuan Ekonomi Asia-Pasifik  akan membantu nilai bilateral dari 4 miliar dolar Amerika Serikat  sekarang menjadi dari 8 sampai 10 miliar dolar Amerika Serikat.


Badan-badan usaha  berinisiatif  menggunakan situasi yang menguntungkan.


  Sekarang, ada  kira-kira 940  badan usaha  yang ikut serta dalam ekspor ke Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa, diantaranya ada kira-kira 200 badan usaha  yang mencapai nilai ekspor besar, menduduki kira-kira 90% total ekspor yang pada pokoknya berfokus pada jenis-jenis barang: perikanan,  kopi, karet. teh, berat, kacang mente, lada, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, kayu, kue dan gula-gula. Untuk menjemput bola keunggulan-keunggulan yang diberikan oleh Perjanjian tersebut, banyak badan usaha Vietnam telah berupaya keras untuk mempersiapkan peluang ekspor yang potensial ini dari mengadakan perundingan tentang kontrak-kontrak  sampai memperkuat pendekatan pasar. Tran Dinh Tuan, Direktor Utama  Perusahaan Umum Persero Ladoza memberitahukan:  “Menjembut bola Perjanjian Perdagangan Bebas antara Vietnam dan Persekutuan  Ekonomi Asia-Eropa, perusahaan kami telah  mengimpor bahan-bahan kulit dari India dan peralatan-peralatan mesin dengan tarif sekarang ialah 0%. Kami sekarang sedang mencari mitra-mitra asing seperti Meksiko dan sedang mengekspor produk-produk  ransel dan tas ke negara ini. Bersamaan dengan  itu, merancang kira-kira 20 produk baru untuk diekspor ke pasar-pasar asing pada tahun 2017”.

Meski peluang menduduki pasar EAEU sudah ada  sekarang, namun badan-badan usaha Vietnam juga perlu mempersiapkan secara baik syarat infrastruktur, menaati ketentuan-ketentuan yang serius  dan bersaing  secara setara dengan barang-barang dari Negara-negara lain. Ibu Nguyen Khanh Ngoc, Wakil Kepala Direktorat Pasar Eropa dari Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam merekomendasikan kepada badan-badan usaha supaya meneliti secara terinci setiap jenis tarif, khususnya status asal-usul barang. Di samping itu, salah satu diantara kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh Vietnam ialah ketika melakukan pertukaran perdagangan dengan kawasan ini, biaya pengangkutan tinggi. Hal ini menuntut kepada badan-badan usaha supaya mempunyai sistim pergudangan dan lapangan barang untuk mengurangi biaya pengangkutan.

Berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas antara Vietnam dan Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa merupakan peluang besar bagi para pihak peserta. Menggunakan hal-halnya yang menguntungkan  yang diberikan oleh Perjanjian ini tidak hanya mendorong hubungan perdagangan bilateral melainkan juga turut memperkokoh hubungan kerjasama antara Vietnam dengan 5 negara  anggota  tersebut.


Komentar

Yang lain