Vietnam terus menjamin kestabilan ekonomi makro, mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi

(VOVworld) – Pada persidangan ke-10 Majelis Nasional (MN) Vietnam angkatan ke-13, para anggota MN sedang berfokus membahas solusi-solusi pengembangan sosial-ekonomi pada waktu mendatang, diantaranya berfokus menstabilkan ekonomi makro, berusaha supaya pertumbuhan ekonomi tahun 2016 lebih tinggi terbanding dengan tahun 2015.


Vietnam terus menjamin kestabilan ekonomi makro, mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi - ảnh 1
MN Vietnam terus membahas situasi sosial-ekonomi Tanah Air
(Foto: vov.vn)


Ketika membacakan laporan di depan persidangan ke-10 tersebut, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung memberitahukan bahwa pada Repelita 2016-2020, Pemerintah Vietnam terus melaksanakan secara sinkron dan mendorong secara gigih usaha restrukturisasi perekonomian yang dikaitkan dengan pola pertumbuhan, meningkatkan kehidupan materiil dan spirituil rakyat. Berfokus menyempurnakan institusi ekonomi pasar secara sinkron dan modern di atas dasar menaati secara lengkap semua ekonomi pasar dan integrasi ekonomi internasional. Mengembangkan dan mengoperasikan secara lancar dan efektif semua jenis pasar; menjamin persaingan yang setara dan transparan antar-badan usaha dari berbagai unsur ekonomi.


Memperkuat restrukturisasi perekonomian yang dikaitkan dengan memperbarui pola pertumbuhan

Para anggota MN mencapai kebulatan pendapatn tinggi terhadap tekad dan keputusan dari Pemerintah dan berpendapat bahwa target pertumbuhan selama 5 tahun, dari 2016 sampai 2020 dengan taraf dari 6,5% sampai 7% per tahun adalah implementatif. Tran Hoang Ngan, Anggota Komisi Ekonomi MN, anggota MN Vietnam dari kota Ho Chi Minih berpendapat: “Vietnam telah berhasil mempercepat proses restrukturisasi ekonomi selama 3 tahun belakangan ini, khususnya dalam usaha restrukturisasi investasi publik, restrukturisasi berbagai grup dan perusahaan umum milik negara, khususnya ialah hasil-guna dalam restrukturisasi sistim perbankan perdagangan. Vietnam harus dengan gigih mempertahankan kestabilan ekonomi makro, berarti Vietnam harus mengontrol secara baik inflasi dan masalah neraca perdagangan, neraca pembayaran neraca berjalan, kurs, mengontrol defisit anggaran keuangan, mengontrol laju kenaikan utang publik. Semua usaha itu membantu Vietnam mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan”.

Para anggota MN Vietnam menekankan harus terus menggelarkan Proyek Induk tentang restrukturisasi perekonomian dan restrukturisasi berbagai instansi dan bidang. Melaksanakan secara sinkron solusi-solusi memperkuat dan meningkatkan hasil-guna restrukturisasi pertanian, menciptakan fundasi bagi usaha industrialisasi dan modernisasi. Berfokus mengembangkan cabang-cabang industri yang berteknologi tinggi dan nilai pertambahan tinggi, industri penunjang, industri olahan dan manufaktur, kemampuan perakitan dengan teknik tinggi. Tiga bidang titik berat yang ditetapkan terdiri dari restrukturisasi investasi publik; restrukturisasi sistim keuangan – perbankan, yang titik beratnya ialah bank-bank perdagangan dan restrukturisasi badan-badan usaha milik Negara, titik beratnya ialah berbagai grup dan perusahaan umum milik Negara.


Meningkatkan kemampuan produksi, bisnis dan daya saing badan usaha


Memperhatikan peningkatan kemampuan produksi dan bisnis, daya saing dari badan-badan usaha merupakan salah satu diantara tugas-tugas prioritas yang dilimpahkan MN kepada Pemerintah untuk dibimbing dan ditata-laksanakan pada waktu mendatang. Para anggota MN menilai tinggi semua solusi dari Pemerintah yang berfokus memperbaiki lingkungan investasi, mengatasi kesulitan yang dihadapi usaha produksi dan bisnis, memperluas pasar ekspor, memanfaatkan secara berhasil-guna semua keunggulan dalam perjanjian-perjanjian dagang internasional, dll. Bersamaan itu, mempercepat laju pelaksanaan dan pengucuran sumber-sumber modal investasi perkembangan dari modal anggaran keuangan negara dan obligasi Pemerintah, sumber modal bantuan perkembangan resmi dari luar negeri (ODA); memperkuat  penggerakan, penggunaan secara berhasil-guna semua sumber daya dan memacu investasi sosial. Nguyen Duc Kien, Wakil Ketua Komisi Ekonomi MN, anggota MN Vietnam dari propinsi Soc Trang memberitahukan: “Pemerintah telah mengajukan 8 kelompok solusi, kita harus menggelarkannya secara sinkron dangigih . Pemerintah sendiri tidak bisa menciptakan pertumbuhan, semuanya itu dilakukan oleh badan-badan usaha. Perlu meningkatkan posisi badan usaha domestik”.

Sedangkan, menurut Doktor Tran Du Lich, Wakil Ketua rombongan anggota MN Vietnam kota Ho Chi Minh, harus menaruh perhatian pada peranan sektor ekonomi swasta. Dia mengatakan: “Semua badan usaha kecil dan menengah pada hakekat-nya merupakan badan-badan usaha swasta. Haluan sekarang ini sangat jelas, yaitu menganggap ekonomi swasta merupakan salah satu sektor ekonomi penting dalam perekonomian. Kita harus menganggap pengembangan badan usaha kecil dan menengah sebagai satu strategi nasional mengenai badan usaha”.

Para anggota MN menilai bahwa Vietnam sedang menghadapi tantangan dan kesempatan ketika serentetan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) ditandatangani, diantaranya  ada  yang khusus yalah Traktat Kemitraan Trans Pasifik (TPP). Berpartisipasi-nya pada TPP bisa membantu Vietnam tambah syarat dan mengusahakan kerjasama internasional untuk mengabdi strategi pengembangan sosial-ekonomi, menggelarkan strategi intergasi internasional pada umumnya dan strategi hubungan luar negeri di kawasan Asia-Pasifik pada khusus-nya serta meningkatkan posisi Vietnam di gelanggang internasional.

Pada tahun 2016, Vietnam akan terus mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi. Kalau  pada tahun 2015, prakiraan pertumbuhan total GDP pada tarap 6,5 persen, maka pada tahun 2016, pertumbuhan GDP akan lebih tinggi, kira-kira 6,7 persen. Dengan demikian, target terus menjamin kestabilan ekonomi makro, mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi  telah dan sedang ditetapkan dan dilaksanakan MN Vietnam.

Komentar

Yang lain