Vietnam-Australia Memperkuat Kepercayaan Strategis

(VOVWORLD) - Gubernur Jenderal Australia, David Hurley, hari ini, tgl 03 April, melakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam, atas undangan Presiden Vietnam, Vo Van Thuong. Ini merupakan kunjungan kenegaraan pertama yang dilaksanakan oleh seorang Kepala negara asing ke Vietnam pada tahun 2023 ini dan adalah tamu asing pertama  bagi Presiden Vo Van Thuong dengan martabat baru.

Vietnam dan Australia menggalang hubungan diplomatik pada tgl 26 Februari tahun 1973. Pada tahun ini, kedua negara memperingati HUT ke-50 hubungan diplomatik (1973-2023), dan HUT ke-5 hubungan Kemitraan Strategis (2018-2023). Sekarang, pimpinan Vietnam dan Australia juga mendukung peningkatan hubungan ke Kemitraan strategis yang komprehensif untuk membuka halaman baru dalam hubungan bilateral.

Vietnam-Australia Memperkuat Kepercayaan Strategis - ảnh 1Dubes Australia untuk Vietnam, Andrew Goledzinowski (Foto: Viet Nguyen/baoquocte.vn)

Hubungan Bilateral Berkembang Secara Substantif dan Efektif

 

Hubungan Kemitraan Strategis Vietnam-Australia selama ini berkembang kuat, substantif dan efektif. Di segi politik, pimpinan dua negara secara rutin melakukan pertukaran dan kunjungan satu sama lain untuk memperkokoh hubungan politik yang kian tepercaya. Pada tahun lalu, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh telah melakukan pembicaraan telepon dengan PM Australia, Anthony Albanese (bulan Oktober tahun 2022), Ketua Majelis Nasional (MN) Vietnam, Vuong Dinh Hue melakukan kunjungan resmi ke Australia (bulan Desember tahun 2022), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Bui Thanh Son  mengunjungi dan bersama-sama memimpin Konferensi Menlu Vietnam-Australia yang ke-4 (bulan September tahun 2022).  Pada pihak Australia, Deputi PM, Menteri Pertahanan Richar Marles melakukan kunjungan ke Vietnam pada bulan November tahun 2022, Menlu Penny Wong melakukan kunjungan ke Vietnam pada bulan Juni tahun 2022 dan sekarang Gubernur Jenderal David Hurley melakukan kunjungan kenegaraan ke  Vietnam dari tgl 3 hingga tgl 06 April. Ketika menjawab interviu wartawan Radio Suara Vietnam (VOV), Duta Besar (Dubes) Australia di Vietnam, Andrew Goledzinowski menilai:

“Ini merupakan kunjungan yang teramat penting bagi Australia. Gubernur Jenderal Davied Hurley adalah kepala negara Australia secara protokol diplomatik. Kunjungannya di Vietnam kali ini mempunyai banyak makna simbolik. Ini untuk kali ketiga Gubernur Jenderal David Harley ke Vietnam untuk memperingati HUT ke-50 hubungan diplomatik antara dua negara. Oleh karena itu, kami membuat satu program sempurna untuk kunjungan kali ini. Beliau adalah pejabat pertama di antara para tamu penting yang akan melakukan kunjungan ke Vietnam pada tahun 2023 ini”.

Tentang perdagangan, berbagai mekanisme kerja sama sedang digelar oleh kedua negara secara fleksibel, baik langsung maupun virtual. Program Aksi Kemitraan Strategis Vietnam-Australia periode 2020-2023 aktif digelar dan sudah mencapai hasil-hasil konkret. Nilai perdagangan bilateral pada tahun 2022 mencapai lebih dari 16 miliar USD, meningkat 30,3 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Tentang keamanan-pertahanan, kedua negara terus melakukan kerja sama secara substantif dan efektif. Angkatan Udara Australia sudah empat kali membantu mengangkut rumah sakit lapangan Vietnam ke Misi Pemelihara Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Sudan Selatan. Kedua negara sudah dan sedang bekerja sama memberantas penyeludupan manusia, narkotika, penyeludupan perdagangan dan beberapa bentuk kriminalitas lintas nasional lainnya.

Kerja sama di sektor pendidikan-pelatihan, pertanian, pariwisata, dan sebagainya berkembang baik dan masih potensial. Australia selalu memberi kepada Vietnam sumber-sumber modal pinjaman pembangunan resmi (ODA) yang stabil, dan aktif membantu Vietnam mencegah dan mengendalikan Wabah Covid-19, memperhatikan usaha mendorong beberapa sektor kerja sama baru seperti beradaptasi dengan perubahan iklim, transformasi digital, energi, dan lain-lain.

Kedua negara juga bekerja sama erat dalam persoalan-persoalan regional dan internasional yang menjadi minat bersama, di antaranya ada Laut Timur; mendorong kerja sama di berbagai forum dan organisasi multilateral seperti PBB, ASEAN, Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), …. dan Perjanjiian-Perjanjian Perdagangan Bebas di mana kedua negara menjadi anggotanya seperti: Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans Pasifik (CP TPP), Perjanjian Kemitraan Ekonomi Kompehensif Regional (RCEP).

 

Bekerja Sama untuk Bersama-Sama Mengatasi Tantangan-Tantangan

 

Selain tiga pilar yaitu memperkuat keterkaitan ekonomi; memperdalam lebih lanjut kerja sama strategis, pertahanan dan keamanan; membangun hubungan kemitraan intelektual dan pembaruan dalam Program Aksi menggelar hubungan Kemitraan Strategis periode 2020-2023, Vietnam dan Australia masih mempunyai banyak peluang dan potensi kerja sama. Kedua negara sedang berupaya memanfaatkan secara efektif kerja sama di sektor pertanian, pariwisata, dan adaptasi dengan perubahan iklim. Duta Besar Australia di Vietnam, Andrew Goledzinowski menilai:

“Sejak tiba di Vietnam, saya telah mengerti bahwa Vietnam sangat menghargai nilai-nilai yang disebut oleh para pemimpin Vietnam sebagai kepercayaan strategis. Itu merupakan hal yang penting. Pada latar belakang  dunia mengalami banyak perkembangan rumit seperti sekarang ini, dua negara harus menghadapi banyak tantangan, kita telah memilih satu sama lain sebagai para sahabat yang tepercaya. Vietnam dan Australia telah memutuskan bekerja sama untuk bersama-sama mengatasi semua tantangan, meskipun itu adalah tantangan ekonomi, tantangan keamanan, atau masalah-masalah tentang lingkungan, dan sebagainya. Dan kunjungan Gubernur Jenderal David Herley benar-benar turut memperkokoh kepercayaan strategis antara kedua negara”.

Kepercayaan strategis antara Vietnam dan Australia sedang berada di tingkat tinggi. Kedua negara mengoordinasikan kebijakan secara aktif dan efektif. Ini merupakan tanda positif dan kondusif. Pada latar belakang itu, kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal David Hurley akan menciptakan impuls bagi dua negara untuk meningkatkan hubungan ke hubungan kemitraan strategis yang komprehensif pada masa mendatang.  

Komentar

Yang lain