WTO Sahkan Paket Kesepakatan Bersejarah: Tegaskan Peran Organisasi Perdagangan Multilateral

(VOVWORLD) - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) baru saja mengesahkan satu kesepakatan bersejarah, yang dianggap sebagai membantu perubahan dalam kehidupan dari banyak orang di seluruh dunia. Kesepakatan yang dicapai setelah berhari-hari berunding merupakan kemenangan bersama bagi warga di semua negara dan teritori. Hasil yang dicapai juga menjadi bukti akan adanya perombakan yang kuat dari organisasi perdagangan global dalam menangani masalah-masalah zaman yang mendesak.
Konferensi Menteri ke-12 WTO yang diadakan di Jeneva, Swiss dari 12-17 Juni yang diperpanjang 2 hari lagi dari pada rencana semula. Ini merupakan konferensi pertama WTO selama 4 tahun ini dan dianggap sebagai “ujian” bagi kemungkinan mencapai kesepakatan perdagangan multilateral dalam konteks ekskalasi ketegangan geopolitik di banyak kawasan di dunia.
WTO Sahkan Paket Kesepakatan Bersejarah: Tegaskan Peran Organisasi Perdagangan Multilateral - ảnh 1Markas Besar WTO di Jenewa, Swiss. Ilustrasi. Foto: Xinhua/VNA
 Isi Kesepakatan Cakup Serangkaian Masalah Mendesak

Isi-isi kesepakatan yang disahkan oleh WTO mencakup banyak bidang, yaitu: Menghadapi secara darurat ketahanan pangan; Pembebasan terhadap larangan atau pembatasan ekspor; Menghadapi pandemi Covid-19 dan siap menghadapi pandemi di masa depan; Hak kekayaan intelektual; Bantuan kepada hasil perikanan; perubahan iklim, dan sebagainya.

Masalah yang paling problematik pada konferensi kali ini ialah masalah penangkapan ikan. Menurut WTO, setiap tahun, negara-negara di dunia menghabiskan lebih dari 35 miliar USD untuk memberikan tunjangan bagi kegiatan penangkapan ikan. Hal ini memberikan syarat kepada banyak tim penangkapan ikan beroperasi di laut lebih lama dan lebih jauh, merugikan kehidupan biota laut. Hampir semua pemerintah setuju bahwa perlu melindungi sumber cadangan ikan, karena ini merupakan sumber daya alam penting dan esensial bagi jutaan warga daerah pantai di dunia. Namun, ini merupakan masalah yang belum ditangani oleh WTO sejak 20 tahun ini. Perundingan-perundingan terkait masalah ini mengalami jalan buntu karena beberapa negara penangkap ikan terbesar di dunia adalah negara-negara miskin dan berkembang.

Setelah banyak upaya perundingan, para anggota WTO telah mencapai kesepakatan untuk melarang tunjangan bagi kegiatan penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak sesuai dengan ketentuan. Negara-negara berkembang memperoleh bentuk pembebasan larangan tersebut selama masa transisi dua tahun. Namun, prioritas ini hanya berlaku di zona ekonomi eksklusif negara-negara yang memperoleh kekeculian tersebut.

Terkait dengan hak kekayaan intelektual untuk vaksin COVID-19, ini telah menjadi isu yang memecah belah WTO selama dua tahun terakhir karena terbentur dengan tentangan sengit dari negara-negara - tempat dimana ada perusahaan farmasi besar seperti Inggris dan Swiss. Perusahaan-perusahaan farmasi besar di dunia mengatakan bahwa penghapusan paten akan melumpuhkan kegiatan investasi dan inovasi, sekaligus menilai rencana ini sudah usang karena dunia saat ini sedang kelebihan vaksin. Oleh karena itu, keputusan para menteri perdagangan WTO untuk menghapus hak kekayaan intelektual terhadap vaksin COVID-19 yang diterapkan selama waktu 5 tahun dianggap sebagai sukses besar di konferensi ini.

WTO Sahkan Paket Kesepakatan Bersejarah: Tegaskan Peran Organisasi Perdagangan Multilateral - ảnh 2Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia, Ngozi Okonjo-Iweala (kiri) dalam sesi penutupan Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia di markas besar WTO di Jenewa pada 17 Juni. Foto: AFP
Kesan reformasi WTO

Sejak pembentukan WTO pada tahun 1995, volume perdagangan global telah meningkat lebih dari dua kali lipat dan tarif global rata-rata telah turun menjadi 9%, dengan miliaran orang lepas dari kemiskinan berkat berpartisipasi dalam perekonomian global. Namun, hampir 5 tahun ini telah menjadi waktu WTO menghadapi paling banyak tantangan selama 27 tahun ini. Pandemi Covid-19 dan blokade pandemi telah membuat perdagangan global menurun secara serius. Baru-Baru ini, pertempuran antara Rusia dan Ukraina mempengaruhi sumber pasokan pangan global dan memperserius kecenderungan proteksi.

Gejolak-gejolak global yang hebat tentang politik, keamanan, ekonomi, dan perdagangan mengajukan banyak masalah baru bagi WTO yang belum dapat dipecahkan. Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok adalah dua anggota yang sangat berpengaruh dalam WTO tetapi sengketa perdagangan bilateral antara AS dan Tiongkok sampai-sampai berada di luar kemampuan pemecahan WTO. Penyelenggaraan Konferensi di Jenewa setelah sekian lama pandemi dan tercapainya kesepakatan menunjukkan tekad untuk mengembalikan peran, pengaruh dan posisi WTO terhadap perdagangan dan ekonomi dunia, menegaskan kemampuannya untuk memikul peran yang paling menentukan dalam liberalisasi perdagangan di era globalisasi.

Sejak tahun 2013 hingga sebelum saat Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-12 berlangsung, WTO belum mencapai kesepakatan perdagangan multilateral baru. Oleh karena itu, kesepakatan WTO yang baru saja dicapai memiliki makna global dan menjadi motivasi bagi organisasi untuk terus berinovasi di masa mendatang.

Komentar

Yang lain