Tahun 2025: Memprioritaskan Pertumbuhan dan Berupaya Mencapai PDB Sekitar 8 Persen

(VOVWORLD) - Pada tahun 2025, Vietnam harus memprioritaskan pertumbuhan, berupaya mencapai Produk Domestik Bruto (PDB) sebanyak 8 persen, menyelesaikan setidaknya 3.000 Km jalan tol dan sebagainya. Ini merupakan tujuan-tujuan penting yang harus diselesaikan oleh Pemerintah, turut menciptakan prasyarat bagi tanah air untuk memasuki era kebangkitan yang kaya, kuat dan makmur.

Ketika menyampaikan pidato di Konferensi Nasional mencengkam dan menggelar evaluasi pelaksanaan Resolusi nomor 18 Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV), Angkatan XII pada tgl 01 Desember lalu, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh menegaskan harus melancarkan sumber daya untuk mengembangkan tanah air.

Tahun 2025: Memprioritaskan Pertumbuhan dan Berupaya Mencapai PDB Sekitar 8 Persen - ảnh 1PM Pham Minh Chinh berbicara di depan konferensi tersebut (Foto: Nhat Bac/VGP)

Memprioritaskan dan Membarui Motivasi-Motivasi Pertumbuhan

 

Di persidangan ke-8, Majelis Nasional (MN) Vietnam, Angkatan XV, MN mengesahkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2025 dari 6,5-7 persen, berupaya mencapai 7-7,5 persen. Tetapi, Pemerintah akan berupaya mencapai PDB sebanyak 8 persen. Hal ini bertujuan menciptakan ancang-ancang untuk berupaya mencapai pertumbuhan dua digit pada tahap 2026-2030.

Pemerintah juga menargetkan menyelesaikan setidaknya 3.000 Km jalan tol, bertekad meresmikan Bandara Internasional Long Thanh sebelum tgl 31 Desember tahun 2025, menghapuskan rumah sementara dan rumah bobrok di seluruh negeri dan lain-lain. Ini merupakan faktor-faktor yang menurut PM Pham Minh Chinh akan menciptakan fondasi bagi tanah air untuk “memasuki era kebangkitan, menggeliat menjadi negara yang kaya dan makmur”.

Semangat umum ialah Vietnam memprioritaskan pendorongan pertumbuhan di atas dasar menstabilkan ekonomi makro, mengontrol inflasi, menjamin keseimbangan-keseimbangan besar dan mencapai surplus yang tingi.

Untuk melaksanakan tujuan ini, semua motivasi pertumbuhan tradisional tentang investasi, konsumsi dan ekspor terus diperkokoh dan dibarui.

Menurut itu, pengucuran modal investasi publik, terutama proyek-proyek titik berat nasional akan diperhebat segera pada awal tahun. Sumber peningkatan pengumpulan APBN tahun ini akan dialokasi secara prioritas bagi berbagai proyek jalan tol Utara-Selatan sebelah Timur dan beberapa proyek lain yang mempunyai kebutuhan. Pemerintah memberitahukan perlu dikeluarkan mekanisme-mekanisme efektif dalam mengundang investasi asing secara selektif, terutama proyek teknologi tinggi, berbagai cabang dan bidang yang baru muncul seperti chip semikonduktor, kecerdasan buatan (AI), transformasi energi dan sebagainya.

Tentang konsumsi, Pemerintah akan mengeluarkan berbagai solusi promosi konsumsi di dalam negeri, memperhebat pengerakan “Orang Vietnam menggunakan barang Vietnam”, e-commerce, pengontrolan sumber pasokan, harga barang-barang esensial, menjamin ketahanan pangan, bahan makanan dan sebagainya.

Kegiatan-kegiatan promosi ekspor dan perdagangan diperhebat via memanfaatkan 17 Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA), memanfaatkan pasar-pasar baru seperti Halal dan Afrika. Seiring dengan itu, motivasi-motivasi pertumbuhan baru seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, ekonomi berbagi dan lain-lain akan diperhebat seperti yang dikatakan PM.

Terkait dengan kebijakan moneter, tujuannya ialah terus mengurangi suku bunga pinjaman. Pertumbuhan perkreditan tetap dipertahankan  sebesar lebih dari 15 persen pada tahun depan dengan arusan modal ke bidang-bidang prioritas, produksi dan bisnis. Pengumpulan APBN direncanakan lebih tinggi sebanyak 10 persen dibandingkan dengan tahun 2024 dan secara tuntas menghemat pengeluaran rutin.

Pemerintah juga menargetkan akan mengembangkan dengan kuat pasar keuangan dan pasar modal untuk memobilisasi sumber daya bagi perekonomian, di antaranya berupaya meningkatkan posisi bursa efek.

 

Memusatkan Manajemen Negara, Membuat Strategi dan Perancangan

 

Untuk menyukseskan semua tujuan pertumbuhan, Pemerintah juga terus mengevaluasi praktik untuk membuat kebijakan, menilai dampak kebijakan, menggelar secara konkret dan institusionalisasi berbagai garis politik dan kebijakan Partai. Khususnya, ketika menyampaikan pidato di Sidang tematik Pemerintah tentang pembuatan hukum bulan November (4 Desember), PM meminta supaya perlu mengubah pola pikir dalam membuat hukum menurut arah : mengelola sekaligus melancarkan dan memobilisasi semua sumber daya untuk mengembangkan tanah air, terutama pada tahapan mendatang harus mencapai pertumbuhan dua digit.  

Tahun 2025 merupakan tahun yang mempunyai makna teramat penting dengan banyak tonggak istimewa dalam proses membangun dan mengembangkan tanah air, merupakan tahun teramat penting dalam memberikan kontribusi pada tujuan pertumbuhan tahap 2020-2025. Partai Komunis, MN dan Pemerintah telah menetapkan tahun 2025 sebagai tahun melakukan akselesari, melesat dan memanifestasikan semangat kuat, gigih dan menerobos di atas semangat inovatif untuk mencapai tujuan pengembangan sosial-ekonomi yang telah ditetapkan.

Komentar

Yang lain