A Chong – Sesepuh desa yang berwibawa melakukan usaha bisnis secara baik

(VOVWORLD) - Sesepuh A Chong-warga etnis minoritas Xo Dang, di Dukuh Dak Klong, Kecamatan Dak Hring, Kabupaten Dak Ha, Provinsi Kom Tum adalah seorang berwibawa dalam komunitas. Dia tidak hanya melakukan bisnis secara baik saja, melainkan juga proaktif berpartisipasi pada pekerjaan sosial, membantu banyak orang yang menjumpai kesulitan untuk bersama-sama menggeliat dalam kehidupan.
A Chong – Sesepuh  desa yang berwibawa  melakukan usaha bisnis secara baik - ảnh 1 Sesepuh A Chong (Foto: VOV)

Sebelum tahun 1995, kehidupan  keluarga Bapak A Chong mengalami kesulitan berat hidupnya hanya menunggu panenan padi dan jagung di huma saja. Pada tahun kalau cuacanya baik, kehidupan-nya berkecukupan, tapi kalau menghadapi cuaca tidak baik, kehidupan keluarga-nya akan mengalami kesulitan.

Tidak sudi terus digelimangi oleh kelaparan dan kemiskinan, bapak A Chong memutuskan belajar sendiri cara bercocok tanam  dan beternak. Dia pergi ke Provinsi Dak Lak guna membeli 500 pohon bibit kopi untuk ditanam di lahan-nya. Ketika melihat bahwa pohon kopi berkembang baik, maka dua tahun kemudian, dia terus memperluas area penanaman dan menanam 600 pohon kopi lagi. Setelah bertahun-tahun, lebih dari 1 Hektar pohon  kopi milik dia telah dipaneni untuk pertama kalinya. Dia telah menggunakan jumlah uang  yang dia peroleh dari penjualan kopi dan hasil pertanian yang lain untuk membeli 30 ekor sapi dan membentuk lahan pertanian di lembah Tea Rove di dukuh Tu Koteang, Kecamatan Dak Long, Kabupaten Dak Ha, bersamaan itu, menerima 120 Hektar hutan cemara yang diborongkan oleh Negara. Dia mengatakan: “Sekarang, saya memilik 3 Hektar kopi, lebih dari 1 Hektar singkong, kehidupan keluarga saya lebih baik terbanding dengan  sebelumnya. Karena melihat usaha bisnis-nya baik, maka mayoritas keluarga di dukuh ini berganti menanam pohon kopi.”

Dengan kemampuan dan kewibawaan yang dia miliki, pada tahun 2003, bapak A Chong dipilih menjadi Ketua Asosiasi Petani Kecamatan Dak Hring. Ketika berakhir masa baktinya, dia dipilih menjadi sesepuh di dukuh Dak Klong, setelah itu ikut serta pada pekerjaan front tanah air di dukunya merangkap Ketua Asosiasi Kaum  Lansia. Meskipun sangat sibuk dengan pekerjaan masyarakat, tapi bapak A Chong masih menyelenggarakan dengan baik pekerjaan di keluarga-nya. Setiap tahun, pendapatan keluarga-nya mencapai ratusan juta VND dan sudah menderikan satu rumah yang megah. Dia juga membeli alat-alat pertanian yang modern untuk melayani usaha pertanian keluarga dan tetangga.

Ibu Y Nong, Wakil Ketua Komite  Rakyat Kecamatan Dak Hring, Kabupaten Dak Ha (Provinsi Kon Tum) mengatakan: Sesepuh desa A Chong adalah sesepuh yang berwibawa dan memberikan banyak sumbangan positif bagi daerah. Dia selalu berkoordinasi dengan Badan Pengelola Diri di kuduh, berbagai instansi, badan dan ormas dalam menggelarkan dengan baik haluan-haluan Komite Partai Komunis berbagai tingkat dan pemerintahan daerah. Dia tidak hanya berproduksi dengan baik saja, melainkan juga membantu banyak keluarga miskin menggeliat diri, menstabilkan kehidupan dan menjadi sejahtera di kampung halaman-nya. Dia mengatakan: “Selama beberapa tahun ini, sesepuh desa  A Chong adalah anggota yang paling aktif dalam Badan Pekerjaan Front Tanah Air. Dia adalah orang yang berwibawa paling banyak di komunitas. Khususnya, dia selalu bersama-sama dengan para pejabat kecamatan dan dukuh melakukan sosialisasi tentang haluan, garis politik dan kebijakan dari Partai Komunis dan hukum Negara. Dia adalah teladan dalam melakukan usaha ekonomi secara paling baik di dukuh Dak Klong, setiap tahun mendapat piagam pujian dan penghargaan”.

Usianya sudah hampir 75 tahun, tapi sesepuh desa A Chong masih menjadi teladan dan bertanggung jawab terhadap semua pekerjaan di dukuh. Dia selalu memberikan bantuan dan bimbingan kepada keluarga-keluarga yang menjumpai kesulitan untuk menggeliat sendiri. Tidak hanya berbagi pengalaman dalam melakukan usaha ekonomi saja, dia juga menggerakkan warga menjamin keamanan dan ketertiban, mengembangkan identitas kebudayaan etnisnya.  

Komentar

Yang lain