Keluarga bapak Lam Se tinggal di Kecamatan Kota 5, Kota Soc Trang. Berasal dari keluarga petani, kehidupan mereka sangat susah-payah dan sulit, maka bapak Lam Se selalu berpikir-pikir untuk mengusahakan cara mengembangkan ekonomi keluarganya. Dia sendiri mencari tahu, meminta konsultasi, dan mempelajari pola-pola produksi dan bisnis di daerah-daerah lain yang cocok diterapkan pada daerah setempat, membentuk pola produksi dan bisnis untuk keluarga sendiri.

Bapak Lam Se (Foto: Ngoc Anh)

Titik balik yang membantu keluarga bapak Lam Se dengan cepat mengembangkan usaha ekonomi yalah kerajinan menggulung jerami, karena kerajinan ini memberikan efektivitas ekonomi yang tinggi, keuntungannya sampai 50 persen. Pada tahun 2017, dia bertemu dengan seorang pedagang asal Provinsi Tra Vinh yang datang di Provinsi Soc Trang untuk membeli jerami. Pedagang tersebut telah memberitahukan bahwa dia membeli jerami dengan jumlah yang tak terbatas sebagai bahan mentah dalam menanam jamur,  membuat pakan untuk ternak menyuburkan pohon. Bapak Lam Se telah datang di satu badan usaha di Provinsi Tra Vinh untuk belajar pengalaman dan memutuskan guna melakukan usaha startup dengan kerajinan menggulung jerami.

Bapak Lam Se dengan berani meminjam 300 juta VND (sama dengan 12.400 USD) modal prioritas, menginvestasikan untuk membeli satu mesin penggulung jerami. Ini juga merupakan mesin penggulung jerami yang pertama di Provinsi Soc Trang. Bersamaan itu, dia menggerakkan warga supaya setelah memaneni padi jangan membakar jerami tapi menjualnya kepada dia, sehingga tidak mencemari lingkungan saja, tapi juga menciptakan pendapatan yang stabil bagi kaum petani. Dia mengatakan:

“Hingga sekarang, keluarga saya memiliki enam mesin penggulung jerami, masing-masing senilai 300 juta VND (sama dengan kira-kira 12.400 USD per mesin). Rata-rata, dalam waktu sehari saja, satu mesin bisa mengumpulkan sekitar 500 gulungan jerami,  jadi  enam mesin mampu mengumpulkan sekitar 3.000 gulungan jerami per hari. Ketika melakukan pola tersebut, saya mendapat omset yang tinggi, menerima keuntungan sebanyak 50 persen”. 

Dewasa ini, dari jasa-jasa pertanian, keluarga bapak Lam Se menciptakan lapangan kerja untuk 20 warga daerah setempat. Setiap orang memperoleh pendapatan stabil, kira-kira 10 juta VND per bulan (sama dengan lebih dari 410 USD per bulan). Saudara Son Loi, seorang yang bekerja di keluarga bapak Lam Se memberitahukan:

“Saya sudah bekerja di sini  selama empat tahun. Saya menggulung jerami setiap hari. Pekerjaan sangat tetap, ada dua hari libur per bulan. Saya melihat bapak Lam Se sangat rajin, bekerja keras, dan menyangangi manusia”.

Selain melakukan ekonomi dengan baik, bapak Lam Se juga aktif berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan amal, jaring pengaman sosial di daerah, berbagi pengalaman melakukan usaha ekonomi kepada warga. Dulu dalam masa wabah Covid-19 yang rumit, warga harus menjalani karantina, dia telah memberikan bantuan kepada 20 kepala keluarga, masing-masing 20 Kg beras per bulan, dia juga membantu biaya pemakanan untuk korban akibat pandemi. Saudara Phuong Trung, tetangga bapak Lam Se mengatakan:

“Dia telah memberikan bantuan berupa uang dan beras kepada para kepala keluarga miskin, dan orang lansia. Dia adalah teladan tipikal dalam melakukan ekonomi pertanian dan pedesaan. Dia sangat rajin dan jujur. Dia juga bisa bertani, menggulung jerami, mengoperasikan mesin pemanen  padi dan mesin bajak”.

Bapak Lam Se merebut Piagam Pujian oleh Perdana Menteri Pemerintah bagi petani tipikal dan terkemuka (Foto: Ngoc Anh)

Selama bertahun-tahun ini, bapak Lam Se diakui sebagai petani yang pandai melakukan produksi dan bisnis di provinsi. Dia mendapat kehormatan dianugerahi  Piagam Pujian oleh Perdana Menteri Pemerintah bagi petani tipikal dan terkemuka dalam gerakan “Petani berkompetisi melakukan produksi dan bisnis secara baik, bersatu dan saling membantu untuk mencapai kesejahteraan serta mengurangi kemiskinan secara berkesinambungan”.