Ly Thi Thu Hien – Seorang Perempuan Etnis Khmer yang Pandai Lakukan Usaha Ekonomi”

(VOVWORLD) - Hidup secara hemat, rajin bekerja, berupaya  mencari tahu, belajar dan menerapkan sains-teknologi ke dalam produksi, terutama dalam  peternakan sapi perah, saudari Ly Thi Thu Hien, warga etnis Khmer di dusun 1, Kecamatan Kota 10, Kota Soc Trang telah mengatasi kesulitan untuk memperkaya diri sendiri di kampung halamannya. Sekarang, dengan pola peternakan sapi perah, dia memperoleh pendapatan sebanyak 20 juta VND perbulan.
Ly Thi Thu Hien – Seorang Perempuan Etnis Khmer yang Pandai  Lakukan Usaha Ekonomi” - ảnh 1Saudari Ly Thi Thu Hien mencapai sukses dengan pola peternakan sapi perah (Foto: VOV)

Pada tahun-tahun awal ketika  baru menikah, kehidupan pasutri Ly Thi Thu Hien mengalami tidak sedikit kesulitan. Setelah hari pernikahan, mereka  menggunakan jumlah uang pemberian ayak-ibunya untuk membeli 400 ekor bebek petelur. Saudari Hien mengatakan bahwa, saat itu, dia beternak bebek sekaligus bekerja untuk orang-orang disekitarnya untuk memperoleh lagi pendapatan, karena  rajin dan hemat maka dia telah berhasil membeli sebidang tanah, membangun rumah baru di dusun 1, Kecamatan Kota 10, Kota Soc Trang.

Melihat bahwa peternakan bebek petelur sangat susah-payah tapi perolehannya tidak tinggi, seiring dengan tekad mengentas dari kelaparan dan kemiskinan, dia telah banyak berpikir dan mencari arah baru dalam mengembangkan ekonomi untuk memperbaiki kehidupan.  Saat itu, peternakan sapi perah sedang menegaskan efektivitas ekonomi ketika banyak warga di daerah setempat mengentas diri dari kemiskinan dan berhasil memperkaya diri sendiri dari pola itu, oleh karena itu dengan dana yang sudah dihemat, saudari Hien dan suaminya memutuskan menanam modal untuk membangun kandang, membeli sapi parah untk dipelihara.

“Pada waktu itu, ketika menemukan peternakan sapi perah memberi efektivitas ekonomi, maka keluarga saya telah memilih pola ini. Pada awalnya, saya membeli dua ekor sapi. Sapi perah pertama senilai 28 juta VND,  yang kedua sapi bunting yang senilai 35 juta  VND.

Saudari Hien mengatakan bahwa pada awalnya peternakan sapi perah juga mengalami banyak kesulitan karena belum mempunyai banyak pengalaman. Tapi karena  sangat rajin belajar dan berpartisipasi penuh pada kursus-kursus pelatihan, melakukan transfer teknologi, dari situ dia telah menerapkannya dalam usaha peternakan di keluarganya sehingga kawanan sapi perah terus-menerus berkembang biak, kawanan dilipatgandakan dan memberi pendapatan tinggi, usaha ekonomi keluarga mulai berkembang secara stabil.  Peluang mengembangkan pola peternakan sapi datang kepada saudari Hien ketika dipilih oleh Proyek Pengembangan peternakan sapi perah Provinsi Soc Trang untuk mendapat dua ekor sapi perah dan bantuan pinjaman modal guna membangun kandang, membuat biogas guna memperluas peternakan.

Sekarang, dia telah menanam modal untuk  membangun kandang  yang luas dan benar secara teknis. Dia juga membeli mesin pemerah susu, mesin pemotong dan perajang rumput dan menyewa 10.000 meter persegi untuk menanam rumput. Oleh karena itu, pola peternakan tidak henti-hentinya berkembang dan memberikan  efektivitas  stabil.

Sekarang, keluarga saudari Hien  memiliki 16 ekor sapi perah, di antaranya 5 ekor yang memberi 90 Kg susu perhari. Dengan proses pengambilan susu yang memenuhi tuntutan unit pembeli maka susu sapinya selalu dijual dengan harga tinggi sebanyak 14.000 per Kg. Setelah dikurangi biaya peternakan, setiap bulan, dia memperoleh pendapatan  senilai lebih dari 20 juta VND dari peternakan sapi perah. Selain itu juga ada banyak sapi yang siap melahirkan.

Dengan usaha  peternakan sapi perah maka sekarang kehidupan keluarga saudari Hien telah membaik. Dia telah membeli lagi lahan untuk memperluas kandang  dan juga membeli lahan seluas 10.000 meter persegi untuk menanam padi. Dia akan terus memperluas pola peternakan pada waktu mendatang, katanya. Keluarga dia juga menjadi salah satu kepala keluarga peternak yang tipikal dalam proyek pengembangan peternakan sapi perah di Provinsi Soc Trang. 

Komentar

Yang lain