Pola homestay di Kabupaten Krong Ana, Provinsi Dak Lak (Foto: Koran Dak Lak)

Kawasan ini juga berbatasan dengan Kabupaten Krong No, Provinsi Dak Nong, dimana ada gunung berapi Chu Bluk yang sedang dibangun menjadi geopark. Semua kondisi alam yang kondusif itu merupakan syarat bagi Krong Ana menjadi destinasi wisata yang menarik kunjungan wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan mancanegara (wisman).

Y Dinh Nie, warga etnis minoritas Ede merupakan salah satu di antara para kepala keluarga yang mengembangkan pola wisata “Homestay” di Dukuh Kuop, Kecamatan Dray Sap, Kabupaten Krong Ana. Ia memberitahukan bahwa dulu keluarganya tidak berpikir akan mengusahakan wisata, tetapi ketika melihat banyak wisman yang mengunjungi air terjun tanpa tempat penginapan, ia sudah berani meminjam modal bank, memperbaiki rumah panjang tradisional untuk melayani wisatawan. Sekarang uang yang didapat dari usaha Homestay keluarganya sudah bisa mencapai sekitar 15 juta VND per bulan.

“Dulu, kami menanam jagung dan singkong, maka pendapatannya rendah dan tidak stabil. Sekarang pendapatan kami meningkat 5-6 kali lipat karena mengusahakan pariwisata. Kehidupan kami menjadi lebih baik. Mengusahakan wisata tidak susah payah, hanya perlu rajin membersihkan kamar untuk melayani wisatawan. Kehidupan lebih baik, maka pemberian sumbangan dalam membangun pedesaan baru juga menjadi lebih mudah. Mobilitas yang lebih kondusif, pemandangan yang lebih indah dan bersih, maka jumlah wisatawan yang  datang berkunjung juga lebih banyak”.

Daerah desa di sepanjang dua sungai Krong Ana dan Krong No tidak hanya memberikan panenan-panenan ubi dan padi yang berlimpah-limpah, melainkan juga memberikan banyak hasil-hasil khas dari alam. Bermacam jenis ikan di sini punya aroma yang sangat khas. Menurut para wisatawan, hasil perikanan dari sungai Krong Ana semakin menjadi populer.

Masakan yang dibuat dari ikan "Lang" sungai Krong Ana (Koran Dak Lak)

Setiap tahun, Kabupaten Krong Ana menyambut kedatangan sekitar 21.000 wisatawan, di antaranya ada sekitar 1.200 wisman. Omzet dari pariwisata bisa mencapai dari 14 sampai 15 miliar VND per tahun. Akan tetapi, ini hanya merupakan satu bagian yang sangat kecil dalam potensi yang dimiliki kabupaten ini. Banyak badan usaha ingin melakukan investasi di bidang pariwisata daerah, tetapi sistem perhubungan yang belum sempurna, maka mereka berhenti. Nguyen Minh Dong, Wakil Ketua Komite Rakyat Kabupaten Krong Ana memberitahukan bahwa pada waktu mendatang, Komite Rakyat kabupaten ini akan membuat proyek untuk meminta kepada Komite Rakyat Provinsi Dak Lak mengesahkan haluan investasi untuk menyempurnakan sistem perhubungan, menciptakan syarat yang kondusif bagi perkembangan pertanian dan pariwisata, dan menciptakan satu pedesaan baru yang khas. Nguyen Minh Dong, Wakil Ketua Komite Rakyat Kabupaten Krong Ana mengatakan:

“Perkembangan pariwisata di Kabupaten Krong Ana memiliki potensi yang sangat besar. Kesulitan terbesar yang dihadapi daerah ini ialah jaringan jalan yang belum bersambungan. Akan tetapi, Komite Rakyat Provinsi Dak Lak sudah membangun jembatan untuk disambungkan dengan jalan tol 26 yang menyambungkannya dengan Kabupaten Lak dan Kabupaten Dam Rong, Provinsi Lam dong. Kami juga sedang merekomendasikan kepada Komite Rakyat Provinsi supaya mengesahkan proyek jalan dan jembatan ke Kabupaten Krong No, Provinsi Dak Nong guna memanfaatkan potensi kawasan gunung berapi. Kalau bisa melakukan hal itu, maka akan menciptakan sistem sambung-menyambung, dari situ pariwisata dan jasa layanan akan berkembang secara melompat”.

Pemandangan alam yang indah, geologinya unik dan hasil-hasil alamnya beraneka-ragam, Krong Ana sungguh-sungguh memiliki keunggulan-keunggulan besar. Kalau bisa mengatasi keterbatasan-keterbatasan dalam hal perhubungan, Krong Ana akan merupakan satu alamat besar tentang pertanian dan pariwisata, mendorong perkembangan sosial-ekonomi daerah dan seluruh Provinsi Dak Lak.