(VOVWORLD) - Taman Nasional Tram Chim di Kabupaten Tam Nong, Provinsi Dong Thap, Vietnam Selatan dianggap sebagai Ramsar ke-2.000 di dunia. Musim air pasang di Tram Chim dimulai dari bulan Delepan sampai bulan Sebelas kalender imlek. Saat itu, Taman Nasional Tram Chim dilihat indah seperti satu lukisan. Di langit, di pemukaan air, semuanya berwarna biru. Yang mewarnainya adalah ladang-ladang bunga teratai, bunga sung (nama ilmiahnya Nymphaeaceae) dan bunga pohon kayu putih yang bermekaran.
Tanam Nasional Tram Chim dilihat dari ketinggian (Foto: canthotv.vn) |
Terletak jauhnya sekitar 35 Km dari Kota Cao Lanh, Provinsi Dong Thap, Vietnam Selatan, Taman Nasional Tram Chim merupakan tanah basah yang seluas 7.300 Hektar, dimiliki oleh 5 kecamatan yakni Tan Cong Sinh, Phu Duc, Phu Tho, Phu Thanh, Phu Hiep dan Kotamadya Tram Chim di Kebupaten Tam Nong, Provinsi Dong Thap. Ini merupakan tempat hidup dari lebih dari 130 spesies tumbuhan, lebih dari 200 spesies burung air seperti bangau putih, kowak maling, burung cormorant, wigeon dan sebagainya. Pada 8 tahun lalu, Taman Nasional Tram Chim diakui sebagai Zona Ramsar – Cagar Alam ke-2.000 di dunia dan ke-4 di Vietnam. Nguyen Van Vui, pemandu wisata di Provinsi Dong Thap memberitahukan:
“Taman Nasional Tram Chim diakui sebagai Zona Ramsar karena telah memenuhi cukup syarat-syarat, yaitu Traktak Ramsar dibentuk untuk melindungi zona tanah basah. Maka Taman Nasional Tram Chim di Provinsi Dong Thap telah memenuhi kriterium pertama sebagai zona tanah basah. Syarat yang kedua, Taman Nasional Tram Chim ini dibentuk untuk melindungi spesies burung yang bernilai dan langka. Syarat yang ketiga yakni di sini ada satu hutan alami yang seluas 7.313 Hektar. Hutan Tram Chim mempunyai banyak spesies burung yang bernilai dan jarang serta spesies ikan air tawar yang dilindungi dan hidup secara alami di sana. Ketiga hal di atas sudah diakui”.
Musim kemarau berlangsung dari bulan Duabelas tahun ini sampai bulan Lima kalender imlek tahun selanjutnya . Menelusuri sungai-sungai dengan naik “tac rang” – sejenis perahu motor yang khas di daerah Barat, wisatawan akan tersesat ke dalam ruang yang membentang dari awan dan langit serta ruang air luas di hutan pohon kayu putih. Semua perahu motor itu akan membawa kalian untuk memandangi keindahan dari ladang-ladang rumput-rumputan dan menikmati udara segar, ketenteraman dan alam yang liar.
“Di Taman Nasional Tram Chim, jumlah pohon kayu putih menduduki 3.000 Hektar. Spesies tumbuhan menyisa yang lain yalah beberapa macam jenis rumputan, kiambang, bermacam jenis bunga, tapi area-nya lebih sedikit dibandingkan dengan pohon kayuh putih”.
Taman Nasional Tram Chim adalah ramsar ke-2.000 di dunia (Foto: Minh Duc/VNA) |
Pada bulan Satu kalender imlek, ketika mengunjungi Taman Nasional Tram Chim, kalian akan bisa memandangi lapangan bunga “Nhi Can” (yang nama ilmiahnya yakni: Ultricularia) dengan warna ungu yang muncul di tengah gelombang-gelombang air. Bunga ungu yang tipis bertumbuh dari rong ly (atau rumput laut) – spesies tumbuhan air yang hanya bertumbuh di daerah yang terkena tawas dengan kadar pH yang rendah. Ketika menghimpun cukup syarat seperti kadar tawas yang tinggi, air yang jernih dan daya fotosintesis yang kuat, bunga Nhi Can akan bermekaran dengan 3 kelopak ungu yang khas.
“Bunga Nhi Can berwarna ungu dan bermekaran sepanjang satu jalan. Bunga itu tumbuh di dalam air, berbentuk tabung, dan memanjangi jalan yang panjangnya beberapa kilometer. Bunga Nhi Can bisa bermekaran dari 30-40 hari dan tertumbuh di dalam Taman Nasional Tram Chim”.
Ketika naik perahu motor untuk memblusuk ke dalam hutan pohon kayu putih, kalian akan tertarik dengan burung yang cepat muncul cepat sembunyi. Ada bangau putih yang hinggap di pohon, atau ratusan burung cormorant dan wigeon yang terbang... Di kejauhan, mata hari terbenam berwarna merah di cakrawala. Atau bangun pada dini hari, kalian akan sangat tertarik ketika memandangi pohon-pohon kayu putih yang penuh dengan burung-burung. Mereka berkumpul untuk bersolek bulu dan sayap, kemudian menyebar untuk mencari pakan.
Juga ada banyak detik dari alam yang teramat bernilai di hutan pohon kayu putih bagi siapapun yang sekali memiliki-nya. Kalau mujur, kalian dapat memandangi burung bangau mahkota merah – sepesies burung yang dicatat dalam Buku Merah Vietnam dan Dunia.
"Pakan yang disukai burung bangau mahkota merah pada musim kemarau yalah ubi “nang” (nama ilmiahnya adalah Eleocharis). Khususnya, spesies burung ini sangat setia. Contohnya, satu pasangan hidup bersama, jika yang satu menjumpai masalah dan tidak hidup lagi, maka yang lain bisa melakukan mogok makan sampai mati untuk menunjukkan kesetiaannya. Spesies burung bangau mahkota merah hanya melahirkan dua buah telur saja. Ketika dua telur menetas menjadi dua ekor burung, hanya satu di antara dua ekor tersebut dapat dihidupi, karena dua ekor tersebut harus saling mengusahakan pakan untuk bertahan hidup”.
Taman Nasional Tram Chim dibagikan menjadi 5 subdaerah. Di antaranya zona A1 dan zona A5 diperuntukkan bagi jasa wisata. Zona A2 diperuntukkan bagi tempat kelahiran burung. A3 berfungsi melestarikan bermacam spesies ikan dan zona A4 adalah lapangan pakan untuk bangau mahkota merah. Pada musim air pasang, bangau bermahkota merah akan berimigrasi. Pada musim kemarau, jenis burung ini akan terbang kembali dan berkepak-kepak dengan bangga.