Ada banyak kemungkinan Mahkamah Arbitrase akan menolak tuntutan sembilan ruas dari Tiongkok

(VOVworld) – Skenario tentang vonis Mahkamah Arbitrase Permanen dalam gugatan Filipina terhadap Tiongkok serta reaksi berikutnya dari Beijing merupakan tema dari satu lokakarya yang baru saja diadakan di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (21/6). Lokakarya ini mengajukan serentetan skenario tentang keputusan mendatang dari Mahkamah Arbitrase, termasuk vonis tentang tuntutan "garis lidah sapi” yang dikeluarkan Tiongkok serta menetapkan pulau dan dangkalan terhadap maujud-maujud geografis di kawasan ini. Para pakar dari Pusat Penelitian tentang Strategi dan Internasional (CSIS) serta mayoritas peserta berpendapat bahwa Mahkamah Arbitrase ini akan menolak tuntutan yang tidak masuk akal tentang garis sembilan ruas yang diklaim secara sepihak oleh Tiongkok di Laut Timur.


Ada banyak kemungkinan Mahkamah Arbitrase akan menolak tuntutan sembilan ruas dari Tiongkok - ảnh 1
Para peserta lokakarya tersebut
(Foto: VOV)


Menghadapi pernyataan Tiongkok yang tidak mengakui vonis Mahkamah Arbitrase ini, Mantan Wakil Asisten Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Amy Searight berpendapat bahwa Tiongkok akan kehilangan prestise secara serius jika tidak menaati vonis Mahkamah Arbitrase ini. Dia mengatakan: “Sekarang tidak ada upaya diplomatik apapun yang bisa membuat Tiongkok mengubah minatnya. Akan tetapi, saya berharap untuk jangka panjang, harga yang dibayar dalam hal prestise dan kemungkinan terisolasi yang semakin besar akan membuat Tiongkok harus mengubah perhitungannya dan mengusahakan solusi-solusi untuk menjaga mukanya”.

Menurut para pakar CSIS, setelah vonis itu dikeluarkan oleh Mahkamah Arbitrase, Tiongkok mungkin akan melakukan tindakan-tindakan balasan seperti melakukan reklamasi terhadap dangkalan Scarborough yang diduduki Beijing dengan kekerasan sejak tahun 2012; terus memblokade dangkalan Co May, tempat kedudukan serdadu Filipina; atau menyatakan zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) di Laut Timur.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain