Ada lagi seorang pemuda kulit hitam yang ditembak mati oleh polisi di negara bagian Missouri, AS

(VOVworld) – Pada Selasa (23 Desember), seorang polisi Amerika Serikat (AS) menembak mati seorang pemuda kulit hitam, berusia 18 tahun di kawasan dekat kotamadya Ferguson, negara bagian Missouri, tempat dimana juga terjadi satu kasus serupa tiga bulan lalu, sehingga membangkitkan gelombang demonstrasi besar-besaran di AS selama ini.

Menurut Jurubicara Kantor Polisi, kebupaten St.Louis, Brian Shellman, seorang pemuda kulit hitam itu telah menodongkan pistol kepada seorang polisi yang sedang mendekati-nya, sehingga membuat polisi ini menembak untuk membela diri. Tempat kejadian kasus tersebut tidak jauh dari tempat dimana pemuda kulit hitam Michael Brown ditembak mati oleh polisi Darren Wilson pada 19 Agustus lalu.

Ada lagi seorang pemuda kulit hitam yang ditembak mati oleh polisi di negara bagian Missouri, AS - ảnh 1
Polisi berusaha mengontrol satu kelompok demonstran di Berkeley
(Foto: dantri.com.vn)

Hanya kira-kira 24 jam setelah kasus tersebut, kelangan pejabat membela tindakan seorang polisi kulit putih tersebut, menganggap ini sebagai “tindakan yang rasional dan sesuai”. Ketika berbicara di depan kalangan pers, Walikota kotamadya Berkeley, Theodore Hoskins menganggap bahwa seorang polisi yang menembak pemuda kulit hitam Antonio Martin tersebut, pada Selasa malam (23 Desember) adalah “tindakan bela diri” karena korban adalah orang yang menodongkan pistol dulu pada polisi. Menurut dia, opini umum jangan membedakan kasus ini dengan kasus seorang pemuda kulit hitam Michael Brown yang ditembak mati di kotamadya dekatnya, Ferguson pada tiga bulan yang lalu.

Sementara itu, kira-kira 300 demonstran berkumpul di tempat kejadian baku tembak tersebut, melemparkan batu dan batu bata pada pasukan keamanan, sehingga melukai dua petugas keamanan. Polisi harus menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan orang dan menangkap 4 orang ekstrimis./. 
Berita Terkait

Komentar

Yang lain