Senin 19 Desember, sehubungan dengan Hari peringatan ultah ke-65 Hari Perang Perlawanan Nasional (19 Desember 1946), Koran Quan Doi Nhan Dan (Koran Tentara Rakyat) memuat editorial yang berjudul “Pelajaran tentang kekuatan persatuan besar seluruh bangsa”. Isi editorial tersebut menegaskan bahwa Hari Perang Perlawanan Nasional ini telah memasuki sejarah bangsa sebagai satu tonggak merah yang cemerlang tentang semangat patriotisme, mengembangkan kekuatan persatuan besar seluruh bangsa.

    
          “Imbauan tentang menyelamatkan Tanah Air” dari Presiden Ho Chi Minh bagaikan satu imbauan menyelamatkan tanah air, memanifestasikan tekad yang besar dari seluruh bangsa yaitu “Lebih mengorbankan segala-galanya dari pada kehilangan tanah air, atau menjadi budak”. Sebagai reaksi atas imbauan tersebut, seluruh bangsa Vietnam telah bahu-membahu melakukan perjuangan yang berjangka panjang dan penuh derita dan pengorbanan, tetapi amat heroik serta percaya pada kemenangan. Editorial ini menekankan bahwa berkat pada kekuatan persatuan besar seluruh bangsa, perjuangan menyelamatkan tanah air telah mencapai kemenangan".

        Sehubungan dengan ini, di banyak daerah telah diadakan berbagai aktivitas untuk menyambut peristiwa ini. Senin sore di Hanoi, Asosiasi Seni Lukis Vietnam membuka pameran dengan tema “Jembatan Long Bien – Memori dan masa kini”. Melalui karya-karya yang dipamerkan di pameran ini, kalangan pelukis kota Hanoi memanifestasikan perasaannya terhadap jembatan Long Bien, Hanoi, satu jembatan yang berkaitan erat dengan sejarah revolusi Vietnam, dan menyaksikan berbagai perubahan dari ibukota yang sudah berusia seribu tahun ini.

      Minggu 18 Desember, Pusat Pendidikan Tradisi dan Sejarah Vietnam mengadakan temu pertukaran yang bertema “65 tahun – epos perang perlawanan dan pembangunan tanah air”. Dalam temu pertukaran ini, para saksi, seniman-seniwati serta undangan menegaskan arti sejarah dari Hari Perang Perlawanan Nasional, semua kemenangan yang dicapai tentara dan rakayat dalam perang perlawanan menyelamatkan tanah air, serta kecintaan dari penduduk terhadap Presiden Ho Chi Minh./.