Aktivitas PM Nguyen Tan Dung di Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-22

(VOVworld) – Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-22 yang sedang berlangsung di Bandar Seri Begawan (Ibukota Brunei Darussalam), pada Rabu sore (24 April), Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung telah melakukan kontak bilateral dengan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada pertemuan ini, PM Nguyen Tan Dung dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai tinggi hasil guna mekanisme-mekanisme kerjasama antara dua negara pada umumnya, di antaranya ada Komite Kerjasama bilateral tingkat Menteri Luar Negeri dan Komite Gabungan urusan Kerjasama Ekonomi, Ilmu pengetahuan dan Teknik. Untuk membawa hubungan dua negara ke satu ketinggian baru, dua pemimpin telah setuju meminta kepada berbagai Kementerian, Instansi dua negara supaya aktif melakukan pertukaran dan cepat menyelesaikan isi hubungan Kemitraan strategis agar bisa resmi menyatakan peningkatan hubungan dua negara ke kemitraan strategis sehubungan dengan kunjungan Presiden Vietnam, Truong Tan Sang ke Indonesia yang direncanakan akan berlangsung pada tahun 2013 ini.

Aktivitas PM Nguyen Tan Dung di Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-22 - ảnh 1
PM Vietnam, Nguyen Tan Dung dan 
Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono
(Foto: baodientu.chinhphu.vn)


Ketika berbahas tentang masalah-masalah regional dan internasional, PM Vietnam, Nguyen Tan Dung menilai tinggi peranan dan posisi Indonesia sebagai satu anggota yamg aktif dari ASEAN, upaya Indonesia dalam mendorong keluarnya pernyataan 6 butir mengenai Laut Timur; berharap supaya Indonesia terus mengembangkan peranan, bersama dengan Vietnam dan negara-negara ASEAN lain membantu Ketua ASEAN mendorong target-target ASEAN, di antarnya ada pembangunan komunitas dan pengembangan peranan sentral ASEAN di kawasan, memberikan sumbangan terhadap perdamaian, keamanan dan pengembangan di kawasan, di antaranya ada perdamaian dan kestabilan di Laut Timur.

Dua pemimpin setuju menganggap bahwa tahun 2013 adalah tahun kunci untuk cepat mendorong proses kerjasama, berusaha mensukseskan target pembangunan komunitas ASEAN pada tahun 2015, oleh karena itu negara-negara anggota ASEAN perlu mendorong kuat upaya-upaya menjamin penggelaran secara berhasil-guna dan tepat waktu langkah-langkah dalam peta jalan pembangunan komunitas.

Dua pemimpin juga berbahas tentang perkembangan di Laut Timur dan menegaskan bahwa perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan maritim di Laut Timur merupakan perhatian dan kepentingan bersama ASEAN dan negara-negara yang bersangkutan. Oleh karena itu, ASEAN perlu mengembangkan solidaritas dan suara bersama demi target-target ini, menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar yang telah disetujui, khususnya penaatan hukum internasional dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982, mengekang dan jangan memperumit situasi, menangani sengketa dengan langkah damai, melaksanakan secara sepenuhnya dan berhasil-guna Pernyataan 6 butir ASEAN, Deklarasi DOC, komitmen para pemimpin senior ASEAN dan Tiongkok yang disebutkan di Pernyataan bersama ASEAN-Tiongkok sehubungan dengan peringatan ultah ke 10 lahirnya DOC dan cepat menyelesaikan COC.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan penghargaan dan menilai tinggi sumbangan-sumbangan positif dan semangat tanggung-jawab Vietnam dan menegaskan akan terus memperkuat koordinasi yang erat antara dua negara dalam memperkokoh solidaritas, membangun komunitas dan mengembangkan peranan sentral ASEAN./.

Komentar

Yang lain