AS mengalami perpecahan pasca pilpres

(VOVworld) – Capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, Sabtu (12/11), menganggap bahwa kekalahan-nya dalam pilpres Amerika Serikat (AS) baru-baru ini karena ada intervensi Direktur Biro Investigasi Federal AS (FBI), James Comey. Media AS memberitakan bahwa dalam pidatonya di depan para sponsor kampanye pemilihannya, mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS menganggap bahwa ada banyak alasan yang menimbulkan kekalahan kampanye ini. Akan tetapi, menurut analisis dari tim kampanye pemilihan, satu faktor utama ialah James Comey secara tiba-tiba memberitahukan membuka penyelidikan terhadap Hillary Clinton yang terkait dengan penanganan surel pribadi selama waktu dia memegang jabatan sebagai Menlu AS hanya beberapa hari sebelum berlangsung pemungutan suara. Tindakan ini telah “menimbulkan kesangsian tanpa alasan dan tidak berdasar” serta menghambat langkah kampanye pemilihannya. 

AS mengalami perpecahan pasca pilpres - ảnh 1
Hillary Clinton menganggap kegagalan-nya dalam
pilpres AS baru-baru ini karena ada intervensi FBI
(Foto: Reuters / thanhnien.vn)


Sementara itu, ketika menjawab interviu dalam program “60 menit” dari Kanal Televisi CBS, Presiden terpilih Donald Trump menganggap bahwa aktivitas yang aktif di jaring sosial merupakan satu faktor yang memberikan kemenangan-nya.

Dalam satu perkembangan yang lain, gelombang demonstrasi di AS untuk memprotes Presiden terpilih Donald Trump tetap belum berhenti dan terus mengalami hari ke-empat terus-menerus sejak malam hari tanggal 8/11 setelah hasil pipres diumumkan. 

Komentar

Yang lain