(VOVworld) – Di Kairo (Ibukota Mesir), beberapa baku tembak kekerasan antara para demonstran  pendukung Presiden terpecat, Mohamad Morsi dengan pasukan keamanan dan para pendukung tentara pada Minggu (6 Oktober), sehingga sedikit-dikitnya 50 orang tewas dan kira-kira 270 orang lain mendapat luka-luka.

Ini merupakan hari kekerasan yang paling buruk di Mesir setelah kampanye pembubaran dua demonstrasi duduk yang dilakukan faksi Islam di Kairo dan provinsi Giza pada 14 Agustus lalu, sehingga menewaskan kira-kira 1.000 orang.

Ilustrasi
(Foto: vov.vn)

Deputi Menteri Dalam Negeri Mesir, Sayed Shafiq memberitahukan bahwa sampai dengan malam Minggu (6 Oktober), situasi keamanan di Kairo telah “berada dalam kontrol”. Ketika berbicara di depan televisi, Perdana Menteri Mesir, Hazem Beblawi mengimbau kepada rakyat Mesir supaya “bersatu ketika Tanah Air sedang berada dalam proses pemulihan”. Rakyat Mesir harus percaya dan merasa optimis tentang masa depan Tanah Air-nya./.