(VOVworld) – Pada Minggu (8 September), Jaksa Kepala Mesir, Hesham Barakat telah menyampaikan dokumen pemimpin tertinggi Organisasi Ikhwanul Muslimin (MB), Mohamed Badie dan 14 orang yang lain ke pengadilan pidana untuk diadili dengan tuduhan ikut serta pada satu bentrokan kekerasan terorisme dan pembunuhan, dll.
Pemimpin tertinggi Organisasi Ikhwanul Muslimin, Mohamed Badie
(Foto: xaluan.com)
Selain itu, Mohamed Badie beserta 6 pemimpin lain dari MB sedang harus menghadapi tuduhan-tuduhan menghasut pembunuhan dalam bentrokan yang terjadi pada 30 Juni malam di depan markas MB di kabupaten Moqattam di Kairo, ibukota Mesir. Juga pada hari yang sama, satu Komite Gabungan yang dibentuk oleh Badan anti Pendapatan Ilegal dan Badan Pengontrolan Administrasi dan Pemeriksaan Dana Publik, telah mulai meninjau pendaftaran harta benda Mohamed Morsi beserta istri dan anaknya. Direncanakan, Komite ini akan menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu 2 hari.
Pada hari yang sama, Komite Amandemen Undang-Undang Dasar yang terdiri dari 50 anggota telah menyelenggarakan sidang pertama untuk meninjau pasal-pasal yang kontroversial. Ini adalah untuk ke-3 kalinya dalam waktu belum sampai 3 tahun ini, Mesir melakukan amandemen Undang-Undang Dasar. Dalam sidang pada Minggu (8 September) yang ditayangkan langsung di televisi nasional, Komite tersebut telah memilih Amr Moussa, Mantan Sekretaris Jenderal Liga Arab sekaligus Mantan Calon Presiden Mesir, menjadi Ketua Komite ini./.