Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh: masalah Laut Timur menjadi titik berat dalam Konferensi Tingkat Tinggi ke-24 ASEAN

(VOVworld) – Pada Minggu (11 Mei), delegasi tingkat tinggi Vietnam yang dikepalai Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung telah tiba kembali di Hanoi, mengakhiri kunjungan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ke-24 ASEAN. Ketika diinterviu tentang hasil Konferensi Tingkat Tinggi ini, Deputi PM, Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Binh Minh menegaskan bahwa Laut Timur adalah masalah titik berat dalam konferensi kali ini. Para pemimpin ASEAN menyatakan kecemasan yang mendalam terhadap tindakan Tiongkok yang untuk pertama kalinya menempatkan anjungan pengeboran dan banyak kapal pengawal masuk jauh ke dalam Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen satu negara anggota ASEAN; serta berpendapat bahwa itu adalah tindakan yang berbahaya, melanggar hukum internasional, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut - tahun 1982 (UNCLOS-1982) dan Deklarasi tentang cara berperilaku dari semua pihak di Laut Timur (DOC) yang telah ditanda-tangani Tiongkok; berpengaruh secara serius terhadap keamanan, keselamatan maritim di Laut Timur serta perdamaian dan kestabilan di kawasan. Para pemimpin telah sepakat bahwa ASEAN harus secara tepat waktu memanifestasikan pendirian umum tentang situasi sekarang di Laut Timur, meminta kepada semua pihak yang bersangkutan supaya mengekang diri, tidak menggunakan kekerasan, menangani semua sengketa secara damai, menaati hukum internasional dan UNCLOS, melaksanakan secara penuh DOC dan cepat menyusun Kode Etik di Laut Timur (COC) guna menjamin lingkungan yang damai dan stabil di kawasan, mencegah meningkatkan ketegangan.

Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh: masalah Laut Timur menjadi titik berat dalam Konferensi Tingkat Tinggi ke-24 ASEAN - ảnh 1
Deputi, Menlu Pham Binh Minh di konferensi tingkat tinggi tersebut
(Foto: baomoi.com)

Deputi PM Pham Binh Minh memberitahukan bahwa negara-negara ASEAN sepakat mengesahkan Pernyataan sendirian dari para Menlu ASEAN tentang Laut Timur. Hal ini memanifestasikan solidaritas, kesepakatan tinggi dan peranan berinisiatif dan bertanggung jawab ASEAN terhadap perdamaian, kestabilan dan keamanan di Laut Timur pada khususnya dan di kawasan pada umumnya. Ini untuk pertama kalinya setelah hampir 2 dekade (sejak 1995), ASEAN mengeluarkan Pernyataan tersendiri tentang situasi yang rumit, mengancam perdamaian, keamanan dan keselamatan maritim di Laut Timur.

Di samping masalah Laut Timur, para pemimpin ASEAN juga memberikan banyak waktu untuk membahas langkah-langkah mendorong proses pembangunan Komunitas ASEAN pada latar belakang masa waktu dari sekarang sampai tahun 2015 merupakan periode kunci dalam membangun komunitas; membahas pengarahan perkembangan Komunitas ASEAN pasca 2015; terus memperluas dan memperdalam hubungan diplomatik ASEAN, mempertahankan peranan sentral ASEAN dalam struktur regional; berbahas tentang masalah-masalah internasional dan regional lain yang mendapat minat bersama. Delegasi Vietnam telah memberikan sumbangan-sumbangan yang aktif dan penting pada naskah-naskah konferensi supaya naskah-naskah tersebut dapat memanifestasikan titik-titik berat prioritas ASEAN dan kawasan, menyusun dan mengarahkan masa depan komunitas ASEAN, khususnya solidaritas dan memperkuat peranan dominan ASEAN guna menjamin perdamaian, keamanan, kestabilan dan kerjasama perkembangan di kawasan dan di dunia./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain