Deputi PM, Menlu VN, Pham Binh Minh melakukan pembicaraan dengan Menlu RDR Korea, Ri Su Yong

(VOVworld) - Pada Rabu ( 6 Agustus), di Gedung Tamu Pemerintah Vietnam, Deputi Perdana Menteri ( Deputi PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) VN, Pham Binh Minh telah melakukan pembicaraan dengan Menlu Republik Demokrasi Rakyat (RDR) Korea, Ri Su Yong yang sedang melakukan kunjungan  persahabatan resmi di Vietnam.

Deputi PM, Menlu VN, Pham Binh Minh melakukan pembicaraan dengan Menlu RDR Korea, Ri Su Yong - ảnh 1
Deputi PM, Menlu VN, Pham Binh Minh melakukan pembicaraan
dengan Menlu RDR Korea, Ri Su Yong.
(Foto: vnplus)

Deputi PM, Menlu VN, Pham Binh Minh  menyambut baik kunjungan yang dilakukan Deputi PM, Menlu VN, Pham Binh Minh, Ri Su Yong, beranggapan bahwa kunjungan ini mempunyai arti penting pada latar belakang dua negara sedang menyiapkan peringatan ultah ke-65 penggalangan hubungan diplomatik (31 Januari 1950-  31 Januari 2014).

  Deputi PM, Menlu VN, Pham Binh Minh menegaskan bahwa Vietnam selalu menghargai dan ingin memperkuat hubungan kerjasama persahabatan dengan RDR Korea; menyambut baik dua negara untuk terus mempertahankan dan menukarkan berbagai delegasi kementerian dan instansi, memperkuat pengertian satu sama lain, secara aktif mengusahakan langkah dan bentuk yang sesuai untuk membawa hubungan kerjasama ekonomi, perdagangan, kebudayaan, olahraga mengalami perkembangan baru sesuai dengan potensi dan syarat masing-masing negara.

Menlu Ri Su Yong menyatakan kegembiraan  untuk pertama kalinya melakukan kunjungan resmi di  Vietnam dan  beranggapan bahwa hubungan persahabatan tradisional Vietnam- RDR Korea adalah aset yang tak ternilaikan  harganya dari dua bangsa. Dua fihak perlu mempertahankan dan mengembangkan peranan untuk mendorong hubungan kerjasama antara dua negara, memperkuat koordinasi dan kerjasama dalam masalah-masalah internasional dan regional. Dua fihak juga bertukar tentang masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama, diantaranya ada masalah tentang semenanjung Korea dan masalah Laut Timur./.


Komentar

Yang lain