Dialog pertahanan Shangri - La ke-11 dibuka di Singapura

(VOVworld) - Konferensi Tingkat Tinggi  ke-11 Keamanan Asia (atau disebutkan  Konferensi Pertahanan Shangri - La) telah dibuka, pada Jumat malam 1 Juni,  di Singapura.  Pada Konferensi tahun ini,  kelihatan  ada wakil dari 28 negara Asia-Pasifik, para pejabat  Inggris, Perancis, Rusia dan Amerika Serikat.

Dialog pertahanan  Shangri - La ke-11 dibuka di Singapura - ảnh 1
Panaroma Konferensi Tingkat Tinggi  ke-11 Keamanan Asia 
(Foto : VGP)
  Tema Konferensi  yang berlangsung selama 3 hari ini terdiri dari program-program  modernisasi militer,  menyeimbangkan kekuatan global, struktur keamanan regional, menentang ancaman-ancaman lintas nasional, dan menghadapi musibah bencana alam. Pada Konferensi kali ini masalah Laut Timur juga akan diungkapkan. Selain dialog  multilateral, dialog Shangri La juga merupakan kesempatan bagi para pejabat pertahanan tinggi untuk  mengadakan pertemuan  bilateral. Dalam pidato pembukaan di depan Konferensi ini, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono  menekankan: wajah geo-politik di kawasan Asia -Pasifik  sekarang sudah banyak berubah, hubungan antara negara dan kawasan semakin meningkat,  jalan kerjasama bagi setiap negara menjadi terbuka lebar,  tapi tetap masih ada  tantangan-tantangan dan masalah-masalah keamanan di kawasan. Menurut dia, Asia harus menguasai kesempatan-kesempatan strategis untuk  membangun satu  struktur perdamaian yang kokoh melalui  upaya bersama  untuk membuka  kerjasama geo-politik baru. Delegagi Amerika Serikat yang dikepalai oleh Menteri Pertahanan Leon Panetta telah menghadiri Konferrensi ini. Menurut agenda,  pada Sabtu 2 Juni, Menteri Leon Panetta  membacakan pidato tentang strategi  Amerika Serikat di Asia –Pasifik.

Dialog pertahanan  Shangri - La ke-11 dibuka di Singapura - ảnh 2
Presiden Indonesia  Soesilo Bambang Yudhoyono berpidato di KTT ini
(Foto AP)

Dalam kerangka Konferensi Tingkat Tinggi ke-11 Keamanan Asia di Singapura, pada Sabtu 2 Juni, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Leon Panetta untuk pertama kalinya mengumumkan rinci strategi militer negara ini di Asia-Pasifik. Menteri Panetta menyatakan bahwa selama beberapa tahun mendatang, Amerika Serikat akan mengatur kembali armada angkatan lautnya dengan target sampai tahun 2020 ada 60% kapal tempur melakukan aktivitas di Asia-Pasifik. Selain itu enam diantara sebelas kapal induk Amerika Serikat  akan  terus mempertahankan aktivitas di kawasan ini. Menteri Pertahanan Amerika Serikat juga menegaskan lagi serangkaian komitmen militer di Asia-Pasifik yang terdiri dari perjanjian-perjanjian dengan para sekutu Jepang, Republik Korea, Thailand, Filipina, Australia dan para mitra India, Singapura, Indonesia dan negara-negara lain. Dia juga menyatakan bahwa Amerika Serikat akan berupaya menggalang hubungan militer kawasan melalui aktivitas-aktivitas kerjasama yang sama seperti permufakatan mutasi pengaturan pasukan yang telah dicapai Amerika Serikat dengan Australia dan sedang melaksanakannya dengan Filipina. Selain itu, Washington juga meningkatkan jumlah dan skala semua latihan militer bilateral dan multilateral di kawasan.

Dialog pertahanan  Shangri - La ke-11 dibuka di Singapura - ảnh 3
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta berrpidato di KTT ini
(Foto : AP)

Menteri Pertahanan Amerika Serikat membantah penilaian-penilaian yang menyatakan bahwa pengarahan titik berat militer ke Asia-Pasifik adalah satu bagian dalam rencana Washington untuk mengekang peranan Tiongkok di kawasan. Dia menyatakan bahwa penguatan kehadiran militer Amerika Serikat  di Asia-Pasifik akan memperbaiki keamanan kawasan dan hal ini mendatangkan kepentingan bagi Tiongkok. Menteri Leon Panetta menyerukan kepada Beijing untuk mendukung sistem konvensi yang menetapkan kedaulatan di kawasan dan memecahkan sengketa di kawasan secara damai./.

Komentar

Yang lain