DK PBB mengadakan pertemuan darurat setelah uji coba nuklir RDRK
(VOVWORLD) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), pada Senin (4 September), telah mengadakan pertemuan daruat untuk berbahas tentang reaksi internasional terhadap uji coba nuklir yang dilakukan oleh Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK).
Satu pertemuan DK PBB di kota New York, AS. (Foto: Xinhua/Kantor Berita Vietnam) |
Negara-negara Amerika Serikat (AS), Inggeris, Perancis, Jepang dan Republik Korea meminta supaya mengadakan satu pertemuan darurat ini. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB, Antono Guterres telah mengutuk uji coba nuklir RDRK yang telah menimbulkan destabilitas yang serius terhadap keamanan regional, bersamaan itu sekali lagi menyerukan kepada Pyong Yang supaya menghentikan tindakan-tindakan yang serupa. Dalam pernyataan keras di media sosial Twitter, Presiden AS, Donald Trump menyatakan: AS sedang mempertimbangkan akan memutuskan hubungan perdagangan dengan semua negara yang melakukan usaha bisnis dengan RDRK. Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin menganggap bahwa perihal Pyong Yang melakukan uji coba bom H secara sukses adalah ancaman terhadap perdamaian regional, bersamaan itu berseru kepada semua pihak supaya mengekang diri. Pada hari yang sama, Republik Korea menyatakan akan terus mendorong proses denuklirisasi RDRK melalui langkah-langkah yang damai, memberikan balasan terhadap celaan Presiden AS, Donald Trump di media sosial Twitter bahwa Seoul mengungkapkan “kebijakan konsesi”.