(VOVworld) – Penelitian yang diumumkan Bagian analisa informasi ekonomi (EIU) dari Majalah “The Economist” (dari Inggris) mengumumkan bahwa pada Selasa (20 Januari) menilai bahwa Eropa bisa harus menghadapi gempa-gempa politik pada tahun 2015.
Ilustrasi.
(Foto:vtc.vn)
Penelitian ini beranggapan bahwa semua partai populis semakin mendapat dukungan di Eropa, maka bisa mencapai kemenangan dalam semua pemilu, hal ini membuat partai-partai besar resmi bisa terpaksa membentuk persekutuan- persekutuan untuk mempertahankan posisinya.
Menurut EIU, “krisis demokrasi” di Eropa yalah kesenjangan antara pemilih dan lapisan pemimpin, situasi semakin sedikit pemilih berpartisipasi pada pemilu dan partai-partai resmi semakin sedikit anggota-nya. Menurut penelitian dari EIU, negeri ini bisa akan memasuki satu periode instabilitas politik berjangka panjang .
Namun, Yunani akan menjadi negeri yang mengalami tantangan politik paling besar ketika negeri ini mengadakan pemilu lebih awal terbanding dengan rencana yang sudah ditetapkan pada 25 Januari ini. Juga menurut EIU, serentetan negara Eropa juga sedang menyiapkan pemilu dengan hasil-hasil yang sulit diduga yalah Denmark, Finlandia, Spanyol, Perancis, Swedia, Jerman dan Irlandia./.