(VOVworld) - Pada Selasa pagi (17 Desember), di kota Hanoi, dalam kerangka Konferensi Diplomasi ke-28, Kementerian Luar Negeri Vietnam berkoordinasi dengan Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam mengadakan Sidang bersama dengan Konferensi Konselor Perdagangan dengan tema: “Integrasi internasional dan ekonomi luar negeri”.
Pereana Menteri Vietnam, Nguyen Tan di depan Konferensi Diplomasi ke-28.
(Foto: VGP/Nhật Bắc)
Ketika membacakan pidato pengarahan konferensi tersebut, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung menekankan bahwa integrasi ekonomi internasional dan ekonomi luar negeri semakin memainkan peranan penting. Oleh karena itu, setiap pejabat, setiap personel dalam instansi perlu terus mengkonsekuenkan, menyusun program dan rencana kongkrit untuk melaksanakan secara efektif garis politik hubungan luar negeri dari Partai dan Negara, terutama Resolusi 22 dari Polit Biro Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV) tentang integrasi internasional. PM Nguyen Tan Dung menekankan: “Saya meminta untuk mendorong penyerapan investasi asing langsung (FDI) ke Vietnam. Di dalam negeri melakukan reformasi, menciptakan syarat tentang institusi, mekanisme, kebijakan yang atraktif untuk menyerap investasi, menterbukakan dan mentransparansikan semua ketentuan hukum, mekanisme pasar yang longgar, melakukan investasi pada infrastruktur, mendidik sumber daya manusia, turut mencapai pertumbuhan dan turut melakukan restrukturisasi perekonomian menurut arah modern..”
Semua referat yang dibacakan di konferensi juga menegaskan bahwa pekerjaan integrasi internasional yang titik beratnya yalah integrasi ekonomi internasional pada waktu lalu telah mencapai banyak hasil yang positif. Selama dua tahun ini, Vietnam telah menggalang hubungan kemitraan strategis dengan 5 negara dan mitra komprehensif dengan 2 negara, memperluas beberapa pasar potensial, misalnya Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika Utara. Nguyen Xuan Thuy, Duta Besar Vietnam di Indonesia, negara yang baru saja menggalang hubungan kemitraan komprehensif dengan Vietnam pada Juni lalu mengatakan: “ Dengan perekonomian yang sedang menduduki posisi ke-17 di dunia, Indonesia sedang muncul sebagai satu pasar potensial dan kami merasa bertanggung jawab untuk melakukan penelitian, menguasai perkembangan - perkembangan, tepat waktu memberikan masukan kepada Partai dan Negara untuk menemukan metode memeprkuat kerjasama. Pada beberapa tahun ini, Indonesia tetap masih mempertahankan perkembangan rata-rata lebih dari 6% per tahun dan terus-menerus selama bertahun-tahun ini. Itu merupakan pelajaran yang perlu kami pelajari”.
Konferensi ini sepakat membangun Program Aksi menggelarkan Resolusi Polit Biro KS PKV tentang integrasi internasional untuk disampaikan kepada Pemerintah pada waktu mendatang./.