Estonia akan mengganti Inggris untuk memegang jabatan Presiden bergilir Uni Eropa
(VOVworld) – Jurubicara Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, Rabu (20/7), memberitahukan bahwa Estonia akan mengganti Inggris untuk memegang jabatan Presiden bergilir Uni Eropa pada paro akhir tahun 2017. Pemberitahuan ini dikeluarkan setelah London memutuskan meninggalkan peranan ini untuk berfokus pada perundingan-perundingaan tentang ke luarnya dari Uni Eropa (atau disebut sebagai Brexit).
Ilustrasi
(Foto: deredactie.be / Vietnam+)
Yang kongkrit ialah “Estonia akan memegang jabatan Presiden Uni Eropa 6 bulan lebih cepat untuk mengganti Inggris”. Dengan demikian, semua posisi Ketua Uni Eropa selanjutnya juga kan menjadi 6 bulan lebih cepat. Posisi Presiden bergilir Uni Eropa akan dipegang oleh negara-negara anggotanya dengan masa bakti 6 bulan. Slovakia sedang memegang Presiden bergilir Uni Eropa pada paro akhir tahun 2016. Menurut rencana, negara-negara selanjutnya yakni Malta (1-6/2017), Inggris (7-12/2017), Estonia (1-6/2018) dan Bulgaria (7-12/2018).