(VOVworld) - Untuk bisa menjamin semua syarat ekonomi makro dan sistem keuangan-moneter negaranya pada latar belakang pasar keuangan global mengalami gejolak-gejolak, Indonesia memperkuat mendorong Perjanjian Pertukaran Moneter bilateral yang sudah ditandatangani dengan Jepang dan menandatangani permufakatan-permufakatan serupa senilai USD 40 miliar dengan Tiongkok dan Republik Korea.
Menteri Industri Indonesia, M.S Hidayat.
(Foto: www.rfi.fr)
Menurut Menteri Industri Indonesia M.S Hidayat, Indonesia mungkin akan menandatangani Perjanjian Pertukaran Moneter bilatertal dengan Tiongkok pada Oktober mendatang, sehubungan dengan kunjungan Presiden Tiongkok Xi Jinping ke Indonesia untuk menghadiri Pertemuan Puncak APECdi Bali.
Pada tahun 2009, Indonesia dan Tiongkok telah sepakat melakukan pertukaran moneter senilai Renminbi 1 triliun (sama USD 16,3 miliar) selama tiga tahun untuk memperbaiki kekurangan valuta asing dan membantu perdagangan-investasi antara dua negara ./.