(VOVworld) – Juru bicara Kepolisian Nasional Indonesia, Boy Rafli Amar memberitahukan bahwa 6 anasir yang ditangkap di pulau Batam pada pekan lalu tergolong dalam satu kelompok ekstrimis yang melakukan aktivitas selama dua tahun in.

Kepada para wartawan di Jakarta, Indonesia, pada Senin (8/8),  Boy Rafli Amar memberitahukan bahwa kelompok tersebut dibenggoli oleh Gigih Rahmat Dewa yang secara pada pokoknya merekrut anggota melalui Internet dan menerima bimbingan dari Bahrun Naim, seorang warga Indonesia yang telah masuk organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) di Suriah.

Pasukan anti terorisme Indonesia, pada Jumat (5/8) telah menangkap 6 tersangka yang dicurigai berencana melakukan serangan dengan roket terhadap Singapura. Polisi telah menyita banyak senjata dan bahan-bahan pembuatan bom di rumah-rumah para tersangka tersebut.