Indonesia meneruskan pekerjaan mengatasi akibat kecelakaan pesawat terbang

(VOVWORLD) - Pasukan SAR Indonesia, pada Selasa (30 Oktober), terus menemukan banyak jasad korban dan banyak benda yang bersangkutan di kawasan  tempat  jatuhnya pesawat terbang. Namun, kemungkinan menemuka  penyintas karena terjunnya pesawat sedalam 30-40 meter di Laut Jawa terlampau kuat.

Laporan terkini yang diberikan oleh Komite Keselamatan Perhubungan Nasional Indonesia pada Selasa (30 Oktober), memberitahukan bahwa hanya dua menit sesudah lepas landas, pesawat Beoing 737 MAX 8 mengalami masalah teknik dan kru pesawat  telah meminta dibolehkan menaikan ketinggian dari 500M ke 1.500 M. Permintaan tersebut telah diterima, tapi pesawat ini telah jatuh 11 menit kemudian. Menurut Komite Keselamatan Perhubungan Nasional Indonesia, ada 178 penumpang dewasa, seorang anak-anak dan 2 orang bayi, 2 pilot dan 6 anggota kru. Di antaranya, ada 20 orang yang sedang bekerja di Kementerian Keuangan Indonesia dan mantan “pembalap sepeda” profesional Italia, Andrea Manfredi.

Ketika mendapat kabar tentang kass kecelakaan  pesawat terbang dengan nomor JT610 dari maskapai Lion Air, Indonesia pada Senin (29 Oktober), Sekretaris Jenderal, Presiden Vietnam, Nguyen Phu Trong dan Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc, pada Selasa (30 Oktober),  telah mengirim tilgram sapaan  kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo. Ketua Majelis Nasional Vietnam, Ibu Nguyen Thi Kim Ngan telah mengirim tilgram sapaan  kepada Ketua MPRI, Zulkifli Hasan. Pada hari yang sama, Deputi Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh juga mengirim tilgram sapaan kepada Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain