Israel untuk Pertama Kalinya Melakukan Serangan Udara terhadap Ibukota Lebanon, Hezbollah Terus Melakukan Serangan Balasan

(VOVWORLD) - Konflik bersenjata antara Israel dan Pasukan Hezbollah di Lebanon terus mengalami eskalasi yang berbahaya ketika Israel, pada Selasa (30 Juli) melakukan serangan udara terhadap kawasan pinggiran Ibukota Beirut, Lebanon, menandai kali pertama Ibukota Lebanon menjadi sasaran serangan dari Israel setelah hampir 10 bulan mengalami ketegangan. 

Menurut pengumuman resmi tentara Israel, sasaran serangan di kawasan pinggiran di sebelah Selatan Ibukota Beirut, Lebanon pada Selasa malam yaitu Guad Shukr, komandan senior Hezbollah yang dituduh adalah seorang yang berdiri di belakang serangan rudal Hezbollah terhadap  Dataran  tinggi Golan pada tgl 27 Juli sehingga menewaskan 12 remaja Israel. Pengumuman terkini dari Tentara Israel menegaskan bahwa komandan senior Hezbollah telah tewas dalam serangan udara. Tetapi, beberapa sumber informasi dari Lebanon dan kawasan memberitahukan bahwa Fuad Shukr hanya menderita luka-luka dan dibawa ke satu rumah sakit di Beirut.          

Dalam reaksi pertama atas serangan tersebut, Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bouhabib mengimbau Pasukan Hezbollah supaya bertindak dengan mengekang diri dan sesuai untuk menghindari eskalasi situasi. Kepala badan diplomatik Lebanon juga memberitahukan akan mengadukan Israel ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.          

Pada pihaknya, satu informasi dari Hezbollah, pada Selasa malam (30 Juli0 menyatakan bahwa kelompok ini akan memberikan balasan yang setimpal dengan tindakan tentara Israel terhadap Lebanon. Sebelumnya, pada hari yang sama, Pasukan Hezbollah telah melakukan serentetan serangan rudal terhadap Israel Utara sehingga menewaskan seorang sipil di kawasan Kibbutz Hagoshirim.

Komentar

Yang lain