Jepang menuntut kepada Tiongkok supaya mengekang diri untuk menghindari eskalasi ketegangan di Laut Timur

(VOVworld) – Pada Selasa (27 Mei), Jepang menuntut kepada Tiongkok supaya mengekang diri untuk menghindari eskalasi ketegangan di Laut Timur. Imbauan tersebut dikeluarkan setelah kapal-kapal Tiongkok menyeruduk tenggelam sebuah kapal ikan Vietnam pada Senin (26 Mei).

Ketika berbicara di depan jumpa pers di Ibukota Tokyo, Kepala Kantor Kabinet Jepang, Yoshihide menegaskan: “Itu merupakan tindakan yang amat berbahaya, sehingga bisa mengancam jiwa rakyat”. Dia menekankan: “hal yang penting ialah negara-negara yang bersangkutan harus mengekang tindakan sepihak yang bisa meningkatkan ketegangan dan menangani masalah secara sabar dan menaati hukum internasional”.

Jepang menuntut kepada Tiongkok supaya mengekang diri untuk menghindari eskalasi ketegangan di Laut Timur - ảnh 1
Kapal-kapal ikan Vietnam di kawasan yang Tiongkok menempatkan
anjungan pengeboran minyak secara tidak sah
(Foto: vnexpress.vn)

Sementara itu, Menteri Pertahanan Jepang, Onodera beranggapan bahwa kapal ikan Vietnam yang ditseruduk tenggelam merupakan satu “masalah serius”. Ketika bericara di kalangan pers pada hari yang sama, Onodera menunjukkan bahwa semua masalah tersebut “perlu diumumkan secara tepat kepada komunitas internasional”.

Pada hari yang sama, kantor-kantor berita internasional serempak memberitakan tentang kasus ini, bersamaan itu menegaskan bahwa ini merupakan “satu tindakan yang amat berbahaya”. Radio BBS dan Kantor Berita Reuters beranggapan bahwa tindakan Tiongkok dan menyeruduk kapal ikan Vietnam merupakan “tindakan teror”. Kanal –kanal televisi besar seperti Bloomberg (Amerika Serikat), ABC (Australia) dan Koran “The Guardian” (Inggris)…juga memberitakan yang mengutuk kapal Tiongkok yang menyeruduk tenggelam kapal ikan Vietnam pada saat hubungan dua negara sedang menjadi tegang yang bersangkutan dengan penempatan anjungan pengeboran minyak Haiyang Shiyou 981 secara tidak sah oleh Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain