Ini merupakan tanda yang kuat yang memperlihatkan bahwa Kongres AS menaruh perhatian kepada perundingan dengan Iran pada latar belakang kelompok P5+1 (Ingrris, AS, Perancis, Rusia, Tiongkok plus Jerman) sedang berupaya menuju ke penandatanganan satu permufakatan terakhir dengan negara Islam ini pada 20 Juli untuk mengakhiri naskah nuklir Iran setelah 10 tahun menimbulkan ketegangan. Akan tetapi, kalangan diplomat dan analis mengatakan bahwa mungkin harus memperpanjang permufakatan sementara karena antara semua fihak masih ada perselisihan yang pada pokoknya bersangkutan dengan kemampuan mengayakan uranium dan hak mengayakan uranium dari Iran. Menurut pengumuman Kementerian Luar Negeri AS, Menlu John Kerry akan datang ke Wina (Austria) pada pekan ini untuk menghadiri sidang berikutnya antara kelompok P5+1 dengan Iran. Pada sidang ini, Menlu negara-negara tersebut akan berbahas dan menilai iktikad baik Iran dalam menaati langkah-langkah yang perlu untuk membuktikan program nuklir negara ini hanya mengabdi tujuan damai./.